Kabar Artis
Ini Alasan Marshanda Tidak Malu Mengaku Sebagai Bipolar, Justru Kondisinya Makin Membaik
Aktris Marshanda memiliki alasan untuk tidak menutupi gangguan bipolarnya kepada publik. Penerimaan kata Marshanda membuat dirinya lebih baik.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
Seperti dikutip dari kompas.com tahun 2009 wanita bernama lengkap Andriani Marshanda pernah meluapkan emosi kesedihan dan kemarahan dalam rekaman video yang publikasikan di Youtube.
Sebagai artis peran yang dikenal banyak orang, video itu pun langsung menjadi perbicangan hangat.
Berbagai komentar muncul meski publik tak tahu pasti apa yang terjadi dan dirasakan Caca saat itu.
Beberapa tahun kemudian, Caca mengaku saat itu sedang depresi, halusinasi, hingga tidak bisa tidur.
Ia juga memendam rasa sedih karena orangtuanya bercerai sejak ia masih kecil.
Di tahun 2009 itu, Caca ternyata juga didiagnosis gangguan jiwa bipolar oleh dokter.
Melalui email, ibunda Caca, sering mengirim informasi mengenai gangguan bipolar. Jangankan dibaca, email itu selalu dihapus oleh Caca.
“Setiap ada email, aku hapus. Aku enggak pengin tahu. Aku cuekin,” kata Caca saat berbagi cerita di acara Living Inside Bipolar Mind yang digelar mahasiswa psikologi Universitas Atma Jaya, Rabu (30/3/2016).
Hingga akhirnya di tahun 2013 Caca mulai menerima keadaan tersebut dan mencoba mulai mengatasi Bipolarnya.
Pengidap Gangguan Bipolar Bisa Berkarya
Pentingnya dukungan keluarga dan lingkungan sekitar bagi orang dengan gangguan bipolar turut disuarakan oleh seniman Hana Alfikih atau dikenal dengan nama panggung Hana Madness.
Gadis cantik berambut panjang ini merupakan salah satu pengidap bipolar.
Meski demikian, Hana tidak menjadikan kondisinya sebagai hambatan untuk berkarya. Hana saat ini menjadi seniman doodles yang terkenal dan karyanya disukai banyak orang.
Dia kreator boneka Hagi, simbol teman bagi orang dengan gangguan bipolar.
"Sebenarnya sejak TK saya merasa ada yang aneh dengan diri saya, contohnya saya sering berhalusinasi. Perjalanan hidup saya naik turun, saya sering merasa depresi dan di saat lain saya ingin berontak. Perjalanan gangguan bipolar saya diperparah dengan ketidaktahuan keluarga saya tentang penyakit ini," kata Hana beberapa waktu lalu.