Pilpres 2019
Ini yang Bakal Dilakukan Prabowo Setelah Pulang dari Jerman Besok
CALON presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dikabarkan pulang ke Indonesia pada Rabu (26/6/2019) besok.
Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku tak tahu apakah pertemuan antara keduanya akan terwujud setelah putusan MK, seperti harapan sejumlah pihak.
Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan, pihaknya masih akan terus fokus terhadap proses di MK.
• HUT ke-492 Kota Jakarta, Anies Baswedan Bilang Betawi Jadi Penyedia Platform Persatuan
“Kami bekerja secara ikhlas, cerdas, dan tuntas. Dan ini belum tuntas,” ucapnya.
Sebelumnya, Dahnil Anzar Simanjuntak, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, menegaskan tak perlu adanya istilah rekonsiliasi pasca-Pilpres 2019.
Menurutnya, rekonsiliasi dimaknai adanya konflik pada Pilpres 2019.
"Bagi saya narasi rekonsiliasi justru menebar konflik. Seolah-olah ada konflik gitu," katanya ditemui di kediaman Sandiaga Uno, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (14/6/2019) malam.
• Moeldoko Bilang Tim Mawar Tidak Terlibat Kerusuhan 21-22 Mei karena Alasan Ini
Menurutnya, Pilpres adalah sebuah kompetisi.
Ia mengibaratkan seperti pertandingan tinju, setelah ada pihak yang kalah maka berakhir biasa, tidak ada konflik dari kedua pihak.
Untuk itu, Dahnil Anzar Simanjuntak menyarankan para pengamat atau pihak-pihak yang menyerukan rekonsiliasi Pilpres, untuk menghentikan narasi rekonsiliasi.
• Pencuri Senjata Brimob Juga Gasak Uang Rp 50 Juta untuk Bayar Utang Hingga Beli Burung
"Saran saya para pengamat, para orang-orang sok bijak, setop menggunakan narasi rekonsiliasi. Kenapa? karena enggak ada konflik," ujarnya.
Namun, ia mendukung apabila ada silaturahmi antara kedua calon presiden, yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
Ia mengatakan, silaturahmi adalah hal wajar dan tinggal menunggu saja terjadi.
• Menteri Pertahanan: Tim Mawar Sudah Selesai, Luka Lama Jangan Dibawa-bawa Lagi
"Momen Lebaran baik, saya pikir kapan pun bisa dilakukan silahturahmi," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi angkat bicara atas usulan dari para akademisi di Yogyakarta.
Usul tersebut meminta Sri Sultan Hamengkubuwono X memimpin rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo Subianto di Keraton Yogyakarta.