Fenomena Suhu Dingin: Minus 3 Derajat Bikin Pendaki Pingsan di Lawu, Embun Es Bermunculan di Dieng

“Ada yang menginfokan jika suhu di puncak mencapai minus 3 derajat. Kalau di sini (Singo Langu) kemarin suhunya 9 derajat celcius

(KOMPAS.com/DOK UPT PENGELOLAAN OBYEK WISATA BANJARNEGARA)
Suhu udara di kompleks Candi Arjuna, Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mencapai minus 2 derajat celsius, Minggu (23/6/2019). 

Aryadi mengatakan, embun es biasanya terbentuk menjelang pagi hari.

11 Garong Minimarket Pakai Narkoba Sebelum Beraksi, Mengaku 17 Kali Beraksi Raup Uang Rp 287 Juta

Hal itu seiring dengan menurunnya suhu udara saat pagi dibanding saat malam hari.

Suhu udara terendah, lanjut Aryadi, terpantau Senin pukul 04.53 WIB.

Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan termometer di kompleks Candi Arjuna, suhu udara tercatat mencapai minus 9 derajat celsius.

"Kalau tahun-tahun sebelumnya katanya suhu terendah minus 8 derajat celsius," ujar Aryadi.

Panitia PPDB SMP 95 Menyediakan 180 Kursi Menampung Siswa Baru

Seperti diketahui, embun es muncul secara berturut-turut selama tiga hari terakhir sejak Sabtu (22/6/2019).

Pada Sabtu pagi suhu udara berdasarkan hasil pengukuran menggunakan termometer mencapai minus 5 derajat celsius.

Sehari berikutnya, Minggu, suhu udara naik menjadi minus 2 derajat celsius.

Kemunculan embun es di sekitar Candi Arjuna Dieng menarik ratusan wisatawan untuk berkunjung dan mengabadikan fenomena yang jarang ditemukan tersebut.

Wisatawan berburu fenomena embun es di lapangan kompleks Candi Arjuna, Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (23/6/2019).

Wisatawan berburu fenomena embun es di lapangan kompleks Candi Arjuna, Dieng,

Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (23/6/2019).

(DOK UPT PENGELOLAAN OBYEK WISATA BANJARNEGARA)

Kemunculan embun yang membeku di kawasan dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, diperkirakan terjadi hingga beberapa bulan ke depan.

Fenomena Embus Es Hingga Oktober

Aryadi Darwanto mengatakan, embun es atau yang biasa disebut masyarakat lokal bun upas itu diperkirakan akan muncul hingga September atau Oktober.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved