Kajian Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad Jelaskan 6 Hari Puasa Syawal Bisa Sekaligus untuk Melunasi Utang Puasa Ramadan
Puasa Syawal tidak harus dilaksanakan secara berturut-turut, bisa diselang-seling, bisa di awal, pertengahan, atau akhir bulan Syawal.
Itulah, kata Ustadz Abdul Somad, istimewanya kawasan itu karena bisa menjadikan puasa 6 hari di bulan Syawal seperti puasa wajib meski ibadah puasa itu hanya sunnah.
Sunnah artinya tidak wajib, tapi merupakan kegiatan ibadah yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
Menurut Ustadz Abdul Somad, tata cara ibadah puasa di bulan Syawal sama dengan ibadah puasa lainnya, didului sahur pada saat sebelum Subuh dan diakhiri dengan berbuka puasa di saat Maghrib.
Namun, puasa 6 hari di bulan Syawal itu seringkali menjadi berat jika umat Islam itu mempunyai utang puasa yang terjadi karena berhalangan di saat bulan Ramadan.
Misalnya kaum perempuan yang haid selama sekitar 6-7 hari, sehingga mempunyai utang puasa Ramadan.
Dengan singkatnya waktu ibadah di bulan Syawal, maka jika ditambah membayar utang puasa, kalangan umat Islam bisa berat karena di bulan Syawal harus menunaikan ibadah puasa untuk membayar utang puasa Ramadan, juga ditambah 6 hari puasa Syawal.
Kalau dia mempunyai utang 7 hari puasa Ramadan, maka dia harus berpuasa sekitar 13 hari di bulan Syawal.
Padahal, puasa di bulan Syawal lebih berat karena biasanya banyak dilaksanakan kegiatan halal bihalal untuk silaturrahim, yang biasanya disertai dengan makan bersama.
Hidangan ada setiap hari di hampir semua tempat, yang tadinya tutup di bulan Ramadan, banyak tempat makan yang kembali buka setelah bulan Ramadan berakhir.
Menurut Ustadz Abdul Somad, dengan menjalankan ibadah puasa 6 hari di bulan Syawal, maka otomatis yang bersangkutan itu menjalankan ibadah untuk membayar utang puasa.
"Otomatis membayar utang puasa Ramadan selama 6 hari jika melaksanakan 6 hari puasa di bulan Syawal," katanya.
Meski demikian, tidak semua kalangan sepakat dengan pandangan Ustadz Abdul Somad, ada kalangan yang mewajibkan untuk siapa saja yang mempunyai utang ibadah puasa di bulan Ramadan, maka harus mendulukan untuk membayar utang puasa itu.
Setelah yang bersangkutan melunasi utang ibadah puasa, maka dia bisa melaksanakan ibadah puasa Syawal.
Ada juga yang berpandangan, ibadah 6 hari puasa Syawal bisa dilaksanakan dulu di bulan Syawal, setelah itu dilaksanakan ibadah puasa untuk membayar utang ibadah puasa Ramadan di bulan lainnya.
Terkait dengan sejumlah perbedaan yang terjadi, Ustadz Abdul Somad tidak menyalahkan yang berbeda, tapi dirinya berpendapat, mereka yang mempunyai utang puasa Ramadan bisa membayar utang puasa tersebut di bulan Syawal.