Transportasi Umum

Belum Ada Shelter Ojek Online, TOD Dukuh Atas Semrawut

Jalan Blora hingga Jalan Kendal yang merupakan pertemuan antarmoda transportasi umum sering kali macet karena menjadi tempat mangkal ojek online.

Warta Kota/Dwi Rizki
Suasana Jalan Blora, tepatnya depan Stasiun Sudirman, Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu 22 Juni lalu. Jalan tersebut kerap kali macet karena dikuasai ojek online dan pedagang kaki lima. 

Kawasan Berorientasi Transit atau Oriented Development alias TOD Dukuh Atas yang merupakan pusat integrasi lima moda transportasi umum di Ibu Kota itu dalam kondisi memprihatinkan.

Jalan Blora hingga Jalan Kendal yang merupakan lintasan utama transportasi umum sering kali mengalami kemacetan.

Penyebabnya, tempat itu menjadi lokasi mangkal pengemudi ojek online.

Kondisi tersebut kembali terlihat saat Warta Kota menyambangi kawasan yang berada di sisi selatan Bundaran Hotel Indonesia (HI) itu pada Senin (24/6/2019).

Lalu lintas di Jalan Kendal menuju Jalan Blora, tepatnya seberang Stasiun Sudirman itu terlihat semrawut.

Pengendara ojek online memarkirkan sepeda motornya di pinggir jalan.

VIDEO: Suasana Terowongan Jalan Kendal yang Penuh Mural Gambar MRT dan LRT

HUT Ke-492 DKI Jakarta, Terowongan Kendal Dipercantik Mural

Mereka terlihat nongkrong sembari menunggu pesanan ataupun berhenti sejenak menunggu calon penumpang yang hendak turun dari kereta cepat Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT), bus Transjakarta, Commuter Line ataupun Kereta Bandara.

Kendaraan pribadi milik warga hingga bus Transjakarta terpaksa melaju lambat karena badan jalan hanya tersisa satu lajur, imbas dari pembuatan area pedesterian Terowongan Kendal.

Kondisi diperparah dengan membludaknya para penumpang Commuter Line yang keluar dari Stasiun Sudirman, khususnya jam sibuk kerja pagi maupun sore hari.

Anies Baswedan Terbitkan IMB Reklamasi, BEM UI: Maju Pulaunya, Sengsara Rakyatnya

Anies Usulkan Pemisahan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Mereka menunggu ojek online ataupun bus Transjakarta di pinggir jalan.

Kondisi tersebut lantaran trotoar yang berada di sepanjang Stasiun Sudirman hingga depan lahan bekas Pasar Blora itu terlihat dikuasai oleh pedagang kaki lima.

Akibatnya, pejalan kaki terpaksa turun ke jalan ataupun berjalan jauh melewati hingga Taman Blora atau sejauh 300 meter dari gerbang Stasiun Sudirman.

"Kondisinya parah banget, soalnya jalanan cuma satu lajur, dipotong karena dibuat trotoar. Nah, satu lajur itu dipake buat mangkal ojek online, padahal satu lajur itu ngepas banget kalo bus Transjakarta lewat," ungkap Iqbal (36) pengguna Commuter Line ditemui di depan Stasiun Sudirman, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (24/6/2019).

VIDEO VIRAL Naik Motor Kecepatan Tinggi Ibu Gendong Balita dengan Posisi di Belakang Bikin Ngeri

Berkas 447 Tersangka Dilimpahkan, Tapi Polisi Belum Bisa Ungkap Dalang Aksi Kerusuhan 21-22 Mei 2019

Penataan Kawasan

Iqbal berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat menata kawasan TOD Dukuh Atas yang diketahui dilintasi lima moda transportasi itu.

Pasalnya, kawasan itu menjadi pertemuan antarmoda transportasi umum, yakni kereta cepat MRT, bus Transjakarta, Commuter Line, kereta bandara, serta nantinya Light Rail Transit (LRT) fase 2.

Warga Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur itu mengatakan, penataan bukan hanya diperlukan untuk mengurai kemacetan, tetapi mengedepankan kenyamanan para pengguna transportasi umum yang menurutnya harus menjadi prioritas.

"Trotoarnya sudah bagus, semuanya juga sudah integrasi di sini. Tapi yang kurang itu ya soal ojek online ini sama area parkir yang belum ada. Sudah ada sih, tapi nggak resmi, jadi tarif parkirnya masih nembak," ungkapnya.

Petenis Legendaris Boris Becker Benar-Benar Bangkrut, Terpaksa Lelang Tropi-tropi Juaranya

Joko Anwar: Parasite Dibikin Dewa Film Supaya Percaya Kekuatan Film dan Detox Nonton Film Buruk

Shelter Ojek Online

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan, salah satu solusi penataan di kawasan TOD Dukuh Atas adalah dengan pembangunan shelter untuk pengendara ojek online.

Hanya saja, pembangunan shelter tersebut masih dalam proses penetapan lokasi pembangunan oleh MRT Jakarta maupun vendor ojek online, yakni Grab Indonesia dan Gojek Indonesia.

"Masih dalam proses pengkajian," ungkapnya saat dihubungi, Senin (24/6/2019).

Adapun terkait lahan parkir TOD Dukuh Atas yang dikelola oleh warga, Sigit menyebut kewenangan pengelolaan lahan parkir tersebut berada di Perusahaan Daerah (Perumda) Pasar Jaya sebagai pemilik lahan.

"Kalo di pasar yang kelola PD Pasar (Jaya)," singkatnya.

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi menyebutkan telah menginstruksikan jajaran Suku Dinas (Sudin) Perhubungan Jakarta Pusat untuk melakukan penjagaan di sekitar lokasi.

Tujuannya untuk mengurai kemacetan dan mencegah adanya penumpukan kendaraan di sepanjang lintasan.

"Lokasi itu memang macet kalau jam sibuk, tapi kalau dari wilayah kita hanya lakukan penjagaan saja, karena kebijakan pembangunan shelter itu di MRT atau Commuter Line dengan ojek online. Jadi selama sbelum dibangun, kita tertibkan supaya nggak ganggu jalan," ujarnya, saat dihubungi, Senin (24/6/2019). 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved