Kakek 60 Tahun Tewas Tertindih Motor RX-King dan 2 Karung Biji Kopi 60 Kg, Begini Kronologisnya
Akibatnya, petani kopi berusia 60 tahun bernama Kasimin tewas posisi tertindih motor dan kopi di lokasi.
SEORANG kakek tewas tertindih RX-King dan 2 karung kopi di sebuah kebun.
Diketahui, pria tewas tertindih RX-King dan 2 karung kopi merupakan seorang petani kopi.
WartaKotaLive melansir Otomotifnet.com Yamaha RX-King dan 2 karung biji kopi seberat 60 Kg timpa petani kopi.
Akibatnya, petani kopi berusia 60 tahun bernama Kasimin tewas posisi tertindih motor dan kopi di lokasi.
• Bambang Widjojanto Bakal Minta Perlindungan Saksi kepada MK, Salah Satunya Refly Harun?
• Gadis 18 Tahun Dirudapaksa 3 Pemuda Secara Bergilir di Jembatan, Sempat Dijemput Paksa
• Bambang Widjojanto Bongkar Kejanggalan Harta Jokowi: Kas Rp 6 M, Tapi Sumbang Kampanye Rp 19 M
Peristiwa ini terjadi di register 31, Talang Nipis Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Lampung, (8/6).
Dugaanya saat melaju Ia dan Yamaha RX-King bernopol BE 3609 UT dan dua karung kopi seberat 60 kg milik korban terpeleset dan roboh menindih tubuhnya.
Apesnya, saat tertindih karena sendirian, Ia tak cepat mendapat pertolongan.
Hingga akhirnya ditemukan sudah tak bernyawa oleh Ahmad Zani (30) dan rekannya yang juga berkebun di lokasi tersebut.
• Awal Pernikahan Barbie Kumalasari Berhubungan Intim Sampai 8 Kali Sehari: Sekarang Kewalahan
• Didesain Seperti Kawasaki Ninja, Segini Harga Kawasaki J125 Pesaing Yamaha NMAX dan Honda PCX
• Dikira Sudah Tewas karena Kecelakaan, Ibu Pengendara Motor Mendadak Bangun dan Teriak Minta Tumbal
Pihak keluarga menyatakan bahwa Kasimin pamit untuk mengambil kopi di kebun pada Sabtu 8 Juni 2019 lalu sekitar pukul 9.00 WIB.
“Setelah Polsek Pulau Panggung menerima informasi dari Doni Pratama sekretaris Pekon Sidomulyo Kecamatan Air Naningan, kami lantas berkoordinasi dengan pihak puskesmas untuk mengevakuasi jasadnya,” tambah budi.
“Diduga korban terpeleset karena kondisi jalan licin dan menurun,” tambahnya.
Korban dari arah yang lebih tinggi lalu motor roboh dan kepalanya terbentur bodi motor dan kebetulan korban tidak gunakan helm.
"Keterangan medis kepala korban mengalami memar," pungkas Budi.
Jenazah Petani Diikat di Keranjang

Jenazah dibawa pakai motor diikat di atas keranjang rotan karena jalan rusak yang viral di media sosial, Rabu (16/5/2019) lalu. (Dok. Istimewa)
Foto jenazah dibawa dengan menggunakan sepeda motor di Riau membuat miris warga.
Peristiwa ini sempat viral di media sosial, setelah diunggah akun Facebook Mukhsal Amindra pada 16 Mei 2019.
"Inalillahi wainna ilaihi roj'iun...Seorang warga HPH meninggal dunia, baru pulang dari rumah sakit terkendala masalah kendaraan dan faktor jalan yang rusak... Jadi jenazah di angkat/dinaikan dengan menggunakan sepeda motor dan di naikan di atas keranjang...Semoga aman sampai tujuan dan arwahnya di terima di sisi Allah SWT, aminnn...Lokasi Batang Cenaku..Alim 2," begitu tulis akun Facebook Mukhsal Amindra tersebut.
Setelah ditelusuri Kompas.com, peristiwa jenazah dibawa pakai motor ini terdapat di Desa Alim II, Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau.
Berita Terpopuler:
• KRONOLOGI Lengkap Penangkapan Prada DP Pemutilasi Kasir Indomaret, Ini 4 Fakta Penangkapannya
• Lowongan Kerja BUMN 2019 Untuk Lulusan SMA Pria & Wanita, Syarat Mudah, Gaji Rp 7 Juta Per Bulan
• Dikira Sudah Tewas karena Kecelakaan, Ibu Pengendara Motor Mendadak Bangun dan Teriak Minta Tumbal
• Awal Pernikahan Barbie Kumalasari Berhubungan Intim Sampai 8 Kali Sehari: Sekarang Kewalahan
• Habis Sebut Atta Halilintar Serampangan, Mahfud MD Ajak Masyarakat Indonesia Ikuti Deklarasi Kairo
Identitas jenazah tersebut diketahui bernama Jojok (42), seorang petani. Jenazah Jojok dibawa dengan sepeda motor.
Caranya, jenazah diikat di atas keranjang yang terbuat dari rotan.
Camat Batang Cenaku Sarman Arlos saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon, Jumat (20/5/2019) membenarkan perihal tersebut.
"Ya, benar. Jenazah dibawa pakai motor, karena mobil ambulans tidak bisa mengantar sampai ke rumah duka karena jalan rusak. Jadi terpaksa dibawa pakai motor," ucap Sarman.
Jenazah diikat di atas keranjang pengangkut sawit Dia mengatakan, awalnya jenazah dibawa dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat gunakan ambulans.
Sebab Jojok meninggal dunia di rumah sakit.
Namun dalam perjalanan, kondisi jalan menuju rumah duka rusak parah.
Tanah kuning berlumpur di jalan menuju rumah duka tidak bisa dilewati ambulans tersebut.
"Ambulans tidak bisa lewat lagi. Sehingga jenazah diturunkan dan dibawa pakai motor yang menempuh perjalanan sekitar satu setengah jam," kata Sarman.
Dia mengatakan, warga setempat memang ada yang mempunyai mobil double gardan untuk dipinjam membawa jenazah ke rumah duka.
Namun pemilik mobil tidak bersedia meminjamkan karena mobil pribadi membawa mayat dinilai bisa membawa sial.
"Di sini ada yang punya mobil double gardan. Tapi masyarakat awam ini kan kalau mobil pribadi bawa mayat banyak enggak boleh"
"Nanti sial atau bagaimana enggak tahulah. Tapi kalau bawa orang sakit mereka mau, tapi bawa mayat mereka berat nampaknya," kata Sarman.
Jenazah Jojok terpaksa di bawa pakai motor yang diikat di atas keranjang.
"Ya dibawa pakai motor ditaruh di atas keranjang yang biasa digunakan untuk angkut sawit, karet dan belanja dari pasar," tambah Sarman.
Sesampainya di rumah duka, jenazah disemayamkan dan dikebumikan oleh warga setempat.
Sementara itu, Sarman mengaku belum mendapat informasi lebih jelas mengenai keseharian Jojok.
Hanya saja, kata dia, Jojok sebagai pekerja tani di Desa Alim II.
"Informasinya dia belum lama tinggal di situ. Dia kerja. Tapi belum ada KTP atau KK. Katanya dia juga tinggal bersama keluarga," sebut Sarman.
Jalan rusak parah Ditanya soal kondisi jalan rusak tersebut, Sarman mengaku selama ini memang belum pernah di aspal sama sekali.
"Jalan itu statusnya jalan lintas Kabupaten (Inhu). Jalan tanah, belum pernah di aspal," akuinya.
Menurut dia, dengan adanya peristiwa jenazah dibawa pakai sepeda motor tersebut, Pemerintah Kabupaten Inhu akan memberikan perhatian khusus untuk memperbaiki jalan tersebut.
"Saya rasa pak bupati sudah mendengar berita ini dan akan ada perhatian. Saya rasa ada perhatian dari pemerintah kabupaten"
"DPR dan Bupati akan mendukung. Kondisi jalan ini memang rusak. Jadi dengan adanya peristiwa kemarin, ke depan sama-sama kita perbaiki," tutup Sarman.
Artikel ini telah tayang di Otomotifnet.com berjudul "Yamaha RX-King dan Dua Karung Kopi Cabut Nyawa Kakek-kakek, Tertindih di Kebun Tak Ada Pertolongan" dan di Wartakotalive dengan judul "Viral Jenazah Petani Diikat di Keranjang Motor Menuju Rumah Duka di Riau Karena Jalan Rusak"