Isu Makar
Ryamizard Ryacudu Tanya Prajurit Kopassus Satu per Satu demi Pastikan Tidak Terlibat Rusuh 21-22 Mei
MENTERI Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan, TNI tak terkait otak di balik kerusuhan 21-22 Mei 2019.
MENTERI Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan, TNI tak terkait otak di balik kerusuhan 21-22 Mei 2019.
Ia bahkan telah memanggil sejumlah TNI aktif untuk dimintai keterangan terkait kerusuhan itu. Termasuk, anggota Kopassus.
"Tapi yang namanya Kopassus aktif, tidak ada yang begituan. Saya sudah tanyakan satu per satu, tidak ada mereka itu. Tidak ada ikut-ikutan," ucap Ryamizard Ryacudu di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2019).
• Merasa Ditipu Separatis, Ajudan Tokoh Utama KKSB Menyerahkan Diri dan Berikrar Setia kepada NKRI
Polri telah menyebut mantan perwira tinggi TNI, yakni Kivlan Zen dan mantan Danjen Kopassus Soenarko, sebagai otak kerusuhan 21-22 Mei.
Terkait keterlibatan sejumlah purnawirawan seperti Kivlan Zen dan Soenarko, Ryamizard Ryacudu mengatakan mereka tidak memiliki kewenangan lagi di tubuh TNI.
"Kalau misalnya sudah purnawirawan, dia sudah tidak bergabung di apa-apa, segala macamnya begitu, itu urusan mereka," terang mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini.
• Ini Aneka Senjata Tajam yang Disita Polisi dari 81 Terduga Pelaku Tawuran Antar Desa di Buton
Lebih lanjut, Kemenhan, tegas Ryamizard Ryacudu, juga tidak memiliki wewenang menaungi para purnawirawan alias pensiunan TNI.
"Jadi kalau veteran di bawah Kementerian Pertahanan, kalau veteran purnawirawan iya di bawah saya. Kalau purnawirawan bukan veteran bukan kewenangan kita," jelasnya.
Diketahui, Polri telah melakukan jumpa persbterkait pengembangan pengungkapan kasus aksi ricuh 21-22 Mei 2019 lalu.
• Polisi Ciduk 81 Terduga Pelaku Bentrok Antar Desa di Buton, Satu Orang Diringkus Saat Apel Pasukan
Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal menyebut pihaknya telah mengumpulkan sejumlah fakta hukum untuk mengetahui peran Mantan perwira tinggi TNI Kivlan Zein dan Mantan Danjen Kopassus Soenarko.
Ia menyebut kalau Kivlan Zein merupakan orang yang mencari dan menyuruh sejumlah orang melakukan pembunuhan terhadap 4 tokoh nasional dan satu orang ketua lembaga survei nasional.
Sedangkan Soenarko, disebut-sebut sebagai orang yang mencari sejumlah pucuk senjata untuk melakukan eksekutor pembunuhan.
• Susi Pudjiastuti: Laut Masa Depan Bangsa Indonesia, Mari Cintai, Jaga, dan Rawat
Sebelumnya, Muhammad Yuntri, kuasa hukum mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen (Purn) Kivlan Zen, membenarkan pihaknya mengirimkan surat permintaan perlindungan kepada Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Melalui surat yang disiapkan tim kuasa hukumnya tersebut, Kivlan Zen minta perlindungan Ryamizard Ryacudu terkait kasus hukum yang sedang menimpanya.
"Iya, iya (surat permintaan perlindungan)," ujar Yuntri saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (12/6/2019).
• Polisi Ciduk Pencuri Senjata Api dari Mobil Brimob Saat Kerusuhan 22 Mei, Terungkap Berkat CCTV
Meski begitu, ia belum memastikan apalah surat yang dimaksud sudah disampaikan ke Ryamizard Ryacudu atau belum.
Sebab, saat ini Yuntri tengah berada di Bandung untuk takziah ke rumah keluarga yang meninggal dunia.
"Tim saya di Jakarta memang lagi persiapkan itu, tapi apakah sudah disampaikan atau belum saya tidak tahu," kata Yuntri.
• Insan Medika, Layanan Perawat Lansia dan Home Care Kekinian
Menanggapi hal itu, Ryamizard Ryacudu mengaku belum membaca surat yang dimaksud.
Ia juga mengatakan, baru mengetahui ihwal surat dari Kivlan Zen saat ditanya awak media.
"Saya aja baru dikasih tahu. Mudah-mudahan itu surat yang isinya menyenangkan. Saya belum baca," tutur Ryamizard Ryacudu di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2019).
• Pria Pembunuh Tetangga yang Bakar Rumah Tak Kenal Korbannya, Diduga Depresi Ditinggal Istri dan Anak
Ia sendiri belum bisa memastikan apakah nantinya Kemenhan akan memberikan perlindungan sebagaimana dimaksud oleh Kivlan Zen dalam suratnya.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) ini mengatakan, akan meminta saran terlebih dahulu kepada Kepala Biro Hukum Kemenhan, sebelum menyikapi lebih lanjut soal surat tersebut.
"Saya akan panggil Karo Hukum saya, ini gimana, kalau bagus iya, kalau enggak ya tidak. Untuk apa ada dia kalau enggak beri saran ke saya?" Paparnya.
• Jelang Sidang Sengketa Pilpres 2019, Ketua Mahkamah Konstitusi: Kami Hanya Takut pada Allah SWT
Sebelumny, Tonin Tachta, kuasa hukum Kivlan Zen, membantah kliennya memiliki peran kunci dalam rencana pembunuhan lima tokoh nasional dan seorang pimpinan lembaga survei.
"Bapak Kivlan Zen tidak pernah merencanakan pembunuhan. Itu adalah hoaks," ujar Tonin saat dikonfirmasi, Selasa (11/6/2019).
Pihak kuasa hukum saat ini sedang mengajukan permohonan penangguhan penahanan terhadap Kivlan Zen.
• Kisah Pejuang Nafkah di Hari Raya, Baru Mudik Lebaran Jika Stasiun Pasar Senen Sepi
Menurutnya, hal ini dilakukan agar Kivlan Zen dapat memberikan keterangan secara langsung terkait tuduhan yang dialamatkan kepadanya.
"Kita sedang minta perlindungan hukum dan jaminan penangguhan, sehingga orang bisa tanya langsung ke Pak Kivlan bagaimana ceritanya. Kalau Pak Kivlan (yang memberikan kesaksian) langsung kan enak," tutur Tonin.
Saat ini Kivlan Zen masih ditahan di Rutan Guntur selama 20 hari ke depan. Dirinya telah berstatus sebagai tersangka kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal.
Peran Kivlan Zen
Sebelumnya, Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary Syam Indradi mengungkap peran kunci Kivlan Zen, dalam rencana pembunuhan empat tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei.
Peran sentral Kivlan Zen itu terungkap melalui pemeriksaan sejumlah saksi, pelaku, hingga barang bukti yang telah dikumpulkan.
“Tersangka KZ (Kivlan Zen) berperan memerintahkan HK dan AZ untuk mencari eksekutor,” ujar Ade Ary dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2019).
• Beredar Informasi Karcis Tol Bisa untuk Klaim Asuransi dan Derek Gratis, Jasa Marga Pastikan Hoaks
"Ia juga memberikan uang sebesar 15 ribu Dolar Singapura atau setara Rp 150 juta kepada HK untuk mencari senjata api,” sambungnya.
Tak sampai di situ, KZ juga menyampaikan target operasi pembunuhan kepada tersangka lainnya, yaitu empat tokoh nasional dan satu pimpinan nasional.
KZ dikabarkan melakukan pertemuan langsung dengan HK, AZ, dan Y yang masih buron, di halaman parkir Masjid Pondok Indah.
• Tahu Fitri Tropika Hamil, Chacha Frederica Menangis Hingga Tertawa
“Pada April 2019 tersangka HK alias I, AZ, dan Y, melaksanakan pertemuan dengan KZ di halaman parkir Masjid Pondok Indah," ungkap Ade Ary.
"Menunjukkan foto pimpinan lembaga survei sebagai target operasi. HK juga menyerahkan uang sebesar Rp 5 juta sebagai uang operasional bagi HK dan Y," paparnya.
"Untuk mengintai pimpinan lembaga survei tersebut dan sudah dilakukan di Jalan Cisanggiri,” terangnya.
• Lukman Sardi Ungkap Cita-cita yang Belum Tercapai di Hari Ulang Tahun Ayahnya
“Hasil pengintaian mereka pun sudah disampaikan kepada tersangka A dan dilanjutkan kepada KZ,” imbuhnya.
Ade Ary juga mengungkapkan, uang 15 Ribu Dolar Singapura yang diberikan KZ kepada tersangka lain tersebut, didapat dari tersangka kedelapan berinisial HM.
HM juga diduga oleh pihak kepolisian memberikan dana langsung sebesar Rp 60 juta kepada tersangka HK, untuk menjalankan rencana kerusuhan pada 21 dan 22 Mei 2019 di depan Kantor Bawaslu.
• Putra Sulung Ustaz Arifin Ilham Bersyukur Penuhi Permintaan Ayahnya Meski Sempat Banyak yang Menolak
“HM ditangkap di kediamannya di Pondok Indah pada 29 Mei 2019 lalu. Dari pemeriksaan, HM diduga memberikan dana kepada KZ untuk keperluan pembelian senjata api," beber Ade Ary.
"HM juga serahkan uang Rp 60 juta langsung kepada HK. Rp 10 juta untuk operasional, dan Rp 50 juta untuk menjalankan rencana kerusuhan pada 22 Mei 2019 lalu,” ungkapnya.
Ade Ary menegaskan, hingga kini kepolisian masih terus mendalami peran HM yang diduga sebagai penyandang dana kerusuhan 21-22 Mei 2019.
• Berat Badan Saat Hamil Bikin Kartika Putri Galau, Ia Lalu Bertanya kepada Netizen
“Kami sudah amankan barang bukti berupa telepon genggam dan ‘printout’ buku rekening,” jelas Ade Ary.
Bentuk Tim Khusus
Polri juga membentuk tim khusus untuk mencari sejumlah fakta soal kericuhan yang terjadi pada aksi 21-22 Mei lalu.
Polisi hingga saat ini masih mendalami sejumlah temuan.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen M Iqbal menjelaskan, susunan tim investigasi khusus itu diketuai langsung oleh Irwasum Mabes Polri Komjen Moechgiyarto.
• Libur Lebaran, Penjaja Wahana Permainan Anak di Jaletreng Riverpark Raup Untung Berkali Lipat
"Ini untuk menginvestigasi semua rangkaian peristiwa pada 21-22 Mei," kata Iqbal di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2019).
Iqbal berujar, tim tersebut bakal mengusut dari awal perencanaan hingga pecahnya kerusuhan pada 21 dan 22 Mei.
"Termasuk juga (mencari tahu sebab) sembilan korban meninggal dunia. Kami sedang bekerja untuk terus merangkai benang merahnya, mengerucut menjadi satu," beber Iqbal.
• Kisah Para Perantau, Jadi Sopir Pengacara Hingga Bisa Kuliahkan Dua Anak Sampai Lulus
Polisi hingga saat ini sudah mengumpulkan sejumlah bukti yang terkoneksi dengan sejumlah tersangka yang sudah diamankan.
"Ada keterangan dari beberapa tersangka disuruh si A, B, C, D, tapi belum waktunya kami sampaikan, karena ini masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan," terang Iqbal.
Polri telah menetapkan dua tersangka baru dalam peristiwa kerusuhan 21-22 Mei 2018, yakni Kivlan Zein (KZ) dan Habil Marati (HM). (Fransiskus Adhiyuda)