Pilpres 2019

Polisi Ciduk Pencuri Senjata Api dari Mobil Brimob Saat Kerusuhan 22 Mei, Terungkap Berkat CCTV

Penangkapan tersebut berdasarkan pemeriksaan kamera Closed Circuit Television yang berada di lokasi kejadian.

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Massa melempari kendaraan milik Brimob saat terlibat bentrokan di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Rabu (22/5/2019). Massa aksi pendukung salah satu pasangan capres yang sebelumnya berunjuk rasa di depan Bawaslu, menyerang Asrama Brimob Petamburan dan membakar beberapa kendaraan. 

Sementara, keempat orang yang telah diamankan, kata dia, masih menjalani pemeriksaan intensif oleh kepolisian.

"Kita akan kejar terus sampai dapat. Ini karena ada properti Brimob yang dicuri sampai sekarang harus kita amankan, ada beberapa seperti senjata laras licin dan sebagainya," jelasnya.

Hengki juga menyebut pihaknya masih mendalami peran-peran 189 tersangka lain yang telah polisi ciduk dalam aksi kerusuhan tersebut.

Ini Hal yang Dipersoalkan Mantan Komandan Grup Kopassus Hingga Laporkan Majalah Tempo ke Bareskrim

"Kita lakukan rekonstruksi untuk mengetahui peran masing-masing, di mana posisi, apa yang dilakukan dan sebagainya," jelas Hengki. 

Sebelumnya, Karopenmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, pembakaran asrama Brimob di Petamburan, Jakarta Barat oleh perusuh aksi 22 Mei, diduga karena ingin merampas senjata api milik aparat.

Hal ini disampaikan Dedi Prasetyo saat membesuk personel Brimob dan peserta aksi 22 Mei yang terluka, dan kini masih dirawat di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Ini Penyakit yang Diderita Ratna Sarumpaet, Tensinya Tembus 160

"Untuk merebut senjata," kata Dedi Prasetyo di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (27/5/2019).

Untungnya, tak ada satu pun senjata api kepolisian yang berhasil dirampas oleh massa aksi.

Menurutnya, kala itu massa menyerang asrama Brimob menggunakan batu dan bom molotov, sehingga asrama Brimob Petamburan sempat dilalap si jago merah.

Kadisdik Tegaskan Tak Ada Sekolah Favorit di Jakarta, tapi Akui Pandangan Seperti Ini Masih Terjadi

"Belum, belum, ditahan dengan kekuatan 50 orang. Tidak ada (senjata yang dirampas). Dari Slipi maupun Tanah Abang secara masif yang menggunakan batu, dan bom molotov," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Dedi Prasetyo juga membantah apabila ada aparat kepolisian yang dibekali peluru tajam saat melakukan pengamanan pada aksi 22 Mei lalu.

Menurutnya, sejak awal pengamanan aksi di sekitar Gedung Bawaslu, tak ada satu pun personel Polri dan TNI yang dilengkapi senjata api beramunisi peluru tajam.

Jabatan Maruf Amin di Anak Perusahaan BUMN Dipermasalahkan Kubu 02, Ini Kata Yusril Ihza Mahendra

"Sesuai yang sudah saya sampaikan berulang kali, seluruh anggota Polri dan TNI yang laksanakan pengamanan langsung terhadap para pendemo tidak dilengkapi senjata api dan peluru tajam," tuturnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya masih memburu pihak yang mendanai penyerangan Asrama Brimob Petamburan, Jakarta Barat.

Polisi telah mengamankan pelaku kerusuhan serta provokator penyerangan. Namun, saat ini pihak kepolisian masih mendalami sosok yang menjadi penyandang dana kerusuhan aksi 22 Mei.

Mengaku Tak Sehat Sejak Sebelum Lebaran, Ratna Sarumpaet Minta Dirawat di Rumah Sakit Mana Saja

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved