Pilpres 2019

Jusuf Kalla Sebut Prabowo Orang yang Realistis, Yakin Bakal Terima Apapun Putusan MK

JUSUF Kalla menilai calon presiden Prabowo Subianto dapat menerima apa pun putusan dari sengketa hasil Pilpres 2019 yang diajukan kubu 02 ke MK.

TRIBUNNEWS/RINA AYU
Wakil Presiden Jusuf Kalla, bakal calon presiden Prabowo Subianto, serta bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno, di kediaman dinas Wapres, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/8/2018). 

JK menuturkan, Prabowo Subianto saat itu berkeinginan untuk menempuh proses konsitusional dengan membawa perkara ke jalur Mahkamah Konstitusi (MK).

 Bule Ini Juga Rela Antre dan Berpanas-panasan Demi Bisa Bertemu Jokowi

Selain itu, di hadapan dirinya, ketua umum Partai Gerindra tersebut sempat menelpon sejumlah orang untuk meminta agar semua aksi massa terkait perkara Pemilu 2019, dihentikan.

"Waktu saya ketemu, dia (Prabowo Subianto) di depan saya menelepon semua orang-orangnya untuk menghentikan semua aksi massa," ungkap JK di rumah dinasnya, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2019) siang.

"Dia perintahkan untuk menghentikan semua aksi massa, dan akan menjalani proses konstitusi yang baik," sambungnya.

 Polisi yang Amankan Arus Mudik dan Balik Lebaran Dijaga Anggota Brimob dan TNI Bersenjata

Saat disinggung terkait pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto, JK mengatakan pertemuan dimungkinkan akan berlangsung pasca-Lebaran.

"Itu belum kita atur lagi, tapi dalam pertemuan itu, pasti mungkin (setelah Lebaran). Nanti lagi diusahakan. Karena kemarin kan beliau (Prabowo Subianto) ke luar negeri," paparnya.

Pertemuan antara dua calon presiden tersebut belum terlaksana juga.

 Warga Cibubur Rela Berangkat Pukul 04.00 Pagi Demi Bisa Halalbihalal dengan Jokowi

Padahal, sejumlah pihak telah meminta pertemuan dapat segera dilakukan agar kondisi politik di tengah masyarakat, dapat kembali dingin.

Bahkan, aksi massa yang menggugat Bawaslu pada 21-22 Mei lalu, pecah menjadi kerusuhan serta menimbulkan sejumlah kerugian dan korban jiwa.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta jangan mencampuradukan masalah dugaan ketidakadilan dan kecurangan Pemilu 2019, dengan silaturahmi Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto.

 Terik Matahari di Lapangan Monas Tak Surutkan Antusiasme Warga Bertemu Jokowi untuk Halalbihalal

Katanya, jangan berpandangan dengan adanya silaturahmi antara kedua calon presiden tersebut, maka lalu masalah Pemilu 2019 dianggap selesai.

"Jadi jangan kita mau dikompromikan antara yang hitam dengan yang putih, air dengan minyak, tapi kalau silaturahmi, silaturahmi," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/5/2019).

 Polisi Benarkan Isi Rekaman CCTV Ambulans Bagikan Amplop kepada Perusuh Aksi 22 Mei

Penyataan Fadli Zon tersebut merespons munculnya desakan permintaan pertemuan antara Jokowi dan Prabowo Subianto, untuk mengendorkan tensi politik yang tinggi sekarang ini.

Sehingga, seolah-olah permasalahan selesai dengan adanya pertemuan tersebut.

"Persoalan silaturahmi itu satu soal, persoalan kecurangan itu soal yang lain, jadi silaturahmi ya silaturahmi. Tapi kalau persoalan kecurangan, ketidakadilan, ketidakjujuran itu persoalan yang lain," tuturnya.

 Pimpinan Lembaga Survei Jadi Target Pertama Pembunuhan Pemilik Senjata Api ilegal, Ini Motifnya

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved