Pemilu 2019

Tak Didukung Keluarga, Oknum Caleg ini Paksa Bongkar 4 Makam Keluarga untuk Dipindahkan

Saking kesalnya oknum caleg gagal itu sampai tega minta 4 makam milik keluarga Daeng Ngampa dipindahkan dari tempat pekuburan

instagram @makassar_iinfo
Tak didukung keluarga, oknum caleg ini paksa keluarganya bongkar makam yang sudah puluan tahun. 

Awalnya, Awano yang juga merupakan adik ipar dari calon legislatif (caleg) meminta pihak keluarga untuk memilih Iriana Monoarfa atau yang kerap mereka sapa dengan Nani, di Pemilu 2019 nanti.

Namun pihak keluarga menolak dan hendak memilih caleg yang lain.

Mengetahui keputusan tersebut, Awano pun marah dan meminta kedua makam tersebut dipindahkan.

Tak hanya diminta memindahkan makam, Awano pun menutup akses jalan ke rumah keluarga.

"Kenapa begitu persoalannya, karena sempat terlontar dari mulutnya sodara Awano itu, kalau kamu tidak pilih Nani, pindahkan kuburan itu, dan itu berulang-ulang," ungkap Sudin, keluarga almarhum.

"Sampai puncaknya kakak saya malah dimaki-maki dan jalan akses ke kakak saya itu, dia tidak tutup sekalian sih, masih ada jalan tapi bentor saja sudah nggak bisa. Yang tadinya dari samping rumahnya itu bisa sampai ke situ," imbuh Sudin.

Proses pemindahan makam tersebut pun diiringi isak tangis oleh pihak keluarga.

Pemerintah daerah setempat pun sempat mencoba untuk melakukan mediasi, lantaran kedua belah pihak masih merupakan keluarga, tetapi mediasi berakhir gagal.

Kedua jenazah tersebut usai dikafani lalu dipindahkan ke makam lain yang berjarak 1 kilometer dari lokasi makam yang lama.

Meski diperlakukan seperti itu dan merasa terdzolimi, pihak keluarga kedua jenazah pun mengaku tabah dan tidak menaruh dendam.

 5 Kuburan juga Dipindahkan Diduga Beda Pilihan Calon Pilkades

Jasad 5 mayat yang dibongkar dari kuburan dibawa keluarganya ke lokasi lain oleh keluarganya di Desa Jembatan Merah, Tomilio, Kabupaten Gorontalo Utara.(KOMPAS.COM/YAKUB KAU)
Jasad 5 mayat yang dibongkar dari kuburan dibawa keluarganya ke lokasi lain oleh keluarganya di Desa Jembatan Merah, Tomilio, Kabupaten Gorontalo Utara.(KOMPAS.COM/YAKUB KAU) 

 Sebelumnya, Diduga akibat berbeda pendapat dalam proses pemilihan kepala desa, 5 kuburan warga dibongkar dan dipindahkan ke lokasi lain.

Pemindahan jasad milik almarhum Nur Humolungo, Sumiatin Ahmad, Abdin Dude, Asma Katili, dan Idrus Katili dilakukan oleh keluarganya di Desa Jembatan Merah, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara.

Menurut Ikbal Sulaiman, pemindahan kuburan ini dilakukan oleh keluarga yang meninggal. Status tanah pekuburan ini milik orang tua Ikbal Sulaiman.

“Benar ada pemindahan kuburan, kami tidak tahu-menahu tiba-tiba sudah ada penggalian dan pemindahan jasad,” kata Ikbal, Kamis (13/12/2018).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved