Kerusuhan

Ini 8 Fakta Kerusuhan di Buton, dari Mainkan Gas Motor, 87 Rumah Dibakar, hingga Trauma yang Tersisa

WARGA Desa Gunung Jaya berangsur-angsur mulai kembali ke rumah mereka, pascakerusuhan yang terjadi di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.

Antara Foto/Jojon via Kompas.com
SEORANG warga berupaya membersihkan rumahnya dan mencari barang berharga di antara dua bangkai sepeda motor miliknya yang ikut terbakar akibat bentrok antarpemuda di Desa Gunung Jaya, Buton, Sulawesi Tenggara, Kamis (6/6/2019). 

Kerusuhan di Buton yang memuncak pada aksi pembakaran 87 rumah itu tentu saja menyisakan trauma bagi warga setempat...

WARGA Desa Gunung Jaya berangsur-angsur mulai kembali ke rumah mereka, pascakerusuhan yang terjadi di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.

Kerusuhan di Buton yang memuncak pada aksi pembakaran puluhan rumah warga itu tentu saja menyisakan trauma bagi warga setempat.

Meski demikian, warga berangsur-angsur mulai kembali ke rumah mereka dan membersihkan rumahnya.

Bahkan, sebagian warga mencoba menyelamatkan barang-barang berharga mereka jika masih ada yang tersisa.

Ini 5 Fakta Kerusuhan di Buton, 2 Tewas, 87 Rumah Dibakar, 700 Warga Mengungsi, Status Siaga I

Ini Aneka Senjata Tajam yang Disita Polisi dari 81 Terduga Pelaku Tawuran Antar Desa di Buton

Kepada Pelaku Pembakaran 87 Rumah di Buton, Kapolda Sultra: Serahkan Diri atau Kami Tindak Tegas

Sementara itu, sebanyak 82 terduga pelaku kerusuhan di dua desa di Kabupaten Buton, telah tiba di Mapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Sabtu (8/6/2019) sekitar pukul 21.30 Wita.

Para pelaku langsung diperiksa secara intensif oleh tim penyidik Polda Sulawesi Tenggara.

Sekitar 87 rumah warga Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dibakar sekelompok pemuda dari desa tetangganya, Desa Sampuabalo, Rabu (5/6/2019) sore.
Sekitar 87 rumah warga Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dibakar sekelompok pemuda dari desa tetangganya, Desa Sampuabalo, Rabu (5/6/2019) sore. (Kompas.com/Defriatno Neke)

Berikut ini 8 fakta lengkap kerusuhan di Buton yang terjadi pada hari pertama Lebaran, Rabu (5/6/2019):

1. Gara-gara memainkan gas motor

Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya, bentrokan warga Desa Gunung Jaya dengan Desa Sampuabalo diawali aksi ugal-ugalan sekelompok pemuda dari Sampuabalo saat melintasi Desa Gunung Jaya dengan sepeda motor. Demikian pernyataan polisi.

“Karena kesalahpahaman antara Desa Gunung Jaya dengan Desa Sampuabalo, yang diawali dari pemuda Sampuabalo yang melintas di Desa Gunung Jaya, karena memainkan gas motor," tutur Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Iriyanto,

"Masyarakat Gunung Jaya terganggu dan tidak terima sehingga masyarakat mengeluarkan pernyataan yang tidak mengenakan," imbuh Iriyanto di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Kamis (6/6/2019) siang.

Melihat kelakuan tidak sopan para pemuda dari Sampuabalo, warga Desa Gunung Jaya pun terpancing emosinya.

Warga desa pun mengeluarkan kata-kata kotor yang menyinggung para pemuda Sampuabalo.

Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Iriyanto mengamati sejumlah rumah yang dibakar pada aksi kerusuhan di Buton. Ia meminta agar pelaku pembakaran 87 rumah warga desa Gunung Jaya agar menyerahkan diri kepada pihak yang berwajib atau akan ditindak tegas.
Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Iriyanto mengamati sejumlah rumah yang dibakar pada aksi kerusuhan di Buton. Ia meminta agar pelaku pembakaran 87 rumah warga desa Gunung Jaya agar menyerahkan diri kepada pihak yang berwajib atau akan ditindak tegas. (Kompas.com/Defriatno Neke)

2. Aksi lempar batu dan bakar rumah

Tidak terima dengan perkataan para warga Desa Gunung Jaya, para pemuda tersebut kembali datang untuk menyerang.

"Kejadian tersebut berlanjut, tak lama kemudian, masyarakat Sampuabalo tiba-tiba datang ke Gunung Jaya terjadi lemparan batu. Masyarakat Desa Gunung Jaya sangat sedikit penghuninya, sehingga ada pembakaran,” ujar Irianto.

Menurut Bupati Buton La Bakri ada sekitar 700 warga Desa Gunung Jaya mengungsi di rumah-rumah warga Desa Laburunci.

Lalu ada sekitar 87 rumah warga dibakar oleh sekelompok pemuda dari Sampuabalo.

Sekitar 87 rumah warga Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dibakar sekelompok pemuda dari desa tetangganya, Desa Sampuabalo, Rabu (5/6/2019) sore.
Sekitar 87 rumah warga Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dibakar sekelompok pemuda dari desa tetangganya, Desa Sampuabalo, Rabu (5/6/2019) sore. (Kompas.com/Defriatno Neke)

3. Ketakutan dan memilih mengungsi

Warga Desa Gunung Jaya terpaksa mengungsi sejak Rabu (5/6/2019).

Pasalnya, rumah mereka dibakar oleh sekelompok pemuda Desa Sampuabalo, Kecamatan Siotapina.

“Kemarin sekitar jam 14.00, kami dengar bunyi bom. Kami langsung lari masuk ke hutan, kami tidak tahu bagaimana keadaan di kampung, kami larikan anak-anak dua orang,” kata seorang warga Desa Gunung Jaya, Mira, saat ditemui di tempat pengungsian, Kamis (6/6/2019).

Saat peristiwa pembakaran terjadi, lanjut dia, ratusan warga Desa Gunung Jaya, ketakutan sehingga lari menyelamatkan diri ke dalam hutan.

“Mereka (pemuda itu) mengamuk, pegang parang panjang, kami tidak punya-punya hanya lari saja, rumahku dibakar sudah hangus,” ujar dia.

Sekitar 87 rumah warga Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dibakar sekelompok pemuda dari desa tetangganya, Desa Sampuabalo, Rabu (5/6/2019) sore.
Sekitar 87 rumah warga Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dibakar sekelompok pemuda dari desa tetangganya, Desa Sampuabalo, Rabu (5/6/2019) sore. (Kompas.com/Defriatno Neke)

4. Ribuan personel keamanan dikerahkan

Akibat kerusuhan antar- warga Desa Gunung Jaya dan Sampuabalo, tercatat 1.062 orang dari Desa Gunung Jaya mengungsi di desa-desa terdekat di wilayah Kecamatan Pasarwajo.

Saat itu, Polda Sultra mengerahkan 317 personel kepolisian untuk mengamankan lokasi kerusuhan dan 100 orang anggota TNI dari satuan Raider 700 Kodam XIV/Hasanuddin Makassar juga diturunkan ke lokasi kejadian.

Keberadaan petugas keamanan tersebut membuat warga merasa tenang. Warga pun berharap kerusuhan tak terulang lagi.

“Datangnya petugas keamanan TNI Polri, kami sangat apreasiasi sehingga kami tidak merasa ketakutan. Diharapkan masyarakat ini, selamanya harus kondusif,” ujar La Rusli, Kepala Desa Gunung Jaya.

Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Irianto mengatakan, pemicu terjadinya pertikaian antara warga Desa Gunung Jaya dengan Desa Sampuabalo karena salah paham. Kapolda memberikan keterangan kepada media saat mengunjungi lokasi bentrok dan korban kebakaran di Desa Gunung Jaya, Siotapina, Buton, Kamis (6/6/2019) siang.
Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Irianto mengatakan, pemicu terjadinya pertikaian antara warga Desa Gunung Jaya dengan Desa Sampuabalo karena salah paham. Kapolda memberikan keterangan kepada media saat mengunjungi lokasi bentrok dan korban kebakaran di Desa Gunung Jaya, Siotapina, Buton, Kamis (6/6/2019) siang. (Kompas.com/Defriatno Neke)

5. Polisi amankan 82 pelaku kerusuhan

Sebanyak 82 terduga pelaku kerusuhan di dua desa di Kabupaten Buton, tiba di Mapolda Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (8/6/2019) sekitar pukul 21.30 Wita.

Penangkapan 82 terduga pelaku pembakaran puluhan rumah warga Desa Gunung Jaya itu merupakan kerja sama antara TNI dan Polri.

Setelah tertangkap, para terduga pelaku diangkut dengan menggunakan tiga mobil Dalmas menuju pelabuhan Labuan Buton Utara dengan pengawalan ketat petugas Brimob Polda Sultra bersenjata lengkap.

"Akan kami periksa secara maraton. Kami tentukan status hukumnya malam ini juga," kata Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto, Sabtu malam.

PULUHAN terduga pelaku pembakaran rumah di Desa Gunung Jaya, kabupaten Buton, Sultra siap diberangkatkan ke Mapolda setelah ditangkap tim gabungan TNI /Polri, Sabtu (8/6/2019).
PULUHAN terduga pelaku pembakaran rumah di Desa Gunung Jaya, kabupaten Buton, Sultra siap diberangkatkan ke Mapolda setelah ditangkap tim gabungan TNI /Polri, Sabtu (8/6/2019). (Dok. Humas Polda Sultra)

6. Ratusan senjata tajam diamankan

Selain mengamankan pelaku, polisi juga menyita ratusan barang bukti berupa senjata tajam berbagai jenis seperti busur, tombak, parang, badik, pisau dapur dan senjata tajam lain.

Tampak juga beberapa buah tameng yang sudah dirakit sendiri, kemudian ada belasan botol minuman keras jenis bir juga ikut disita.

7. Kembali ke rumah masing-masing

Setelah melihat situasi telah kondusif, warga di perbatasan Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo mulai kembali ke rumah mereka.

“Masyarakat sudah kembali ke rumahnya masing-masing untuk membersihkan puing-puing rumahnya. Mereka juga berupaya mencari barang-barang yang bisa diselamatkan," kata Kepala Desa Gunung Jaya La Rusli kepada Kompas.com, Minggu (9/6/2019).

"Mungkin masih ada barang-barang berharga yang tersisa, baik itu perhiasan maupun uang recehan,” imbuhnya. 

Berdasarkan pengamatan di lapangan, sebagian warga sudah mulai membersihkan puing-puing rumahnya dan mencari barang yang masih bisa diselamatkan.

Beberapa anggota TNI Polri terlihat juga membantu membersihkan puing-puing rumah warga yang terbakar.

SEORANG warga berupaya membersihkan rumahnya dan mencari barang berharga di antara dua bangkai sepeda motor miliknya yang ikut terbakar akibat bentrok antarpemuda di Desa Gunung Jaya, Buton, Sulawesi Tenggara, Kamis (6/6/2019).
SEORANG warga berupaya membersihkan rumahnya dan mencari barang berharga di antara dua bangkai sepeda motor miliknya yang ikut terbakar akibat bentrok antarpemuda di Desa Gunung Jaya, Buton, Sulawesi Tenggara, Kamis (6/6/2019). (Antara Foto/Jojon via Kompas.com)

8. Warga masih alami trauma

La Denasi, warga Gunung Jaya, mengaku sudah kembali ke rumahnya untuk membersihkan rumahnya yang sempat ditinggalkan pada waktu peristiwa kerusuhan itu terjadi.

“Sekarang sudah kembali ke rumah, namun kami hanya bersihkan rumah setelah itu kembali lagi ke posko pengungsian, karena kalau di sini, kami masih takut-takut juga, dan masih trauma,” ucap La Denasi.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Kerusuhan di Buton, Warga Trauma hingga 82 Terduga Pelaku Ditangkap"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved