Mudik Lebaran

Terbentur Undang-undang, Dinas Perhubungan Sulit Atur Batas Atas dan Bawah Tarif Bus Non-Ekonomi

Harga tiket bus antar kota antar provinsi (AKAP) meroket tajam saat mudik Lebaran 2019.

Penulis: Rangga Baskoro |
Warta Kota/Rangga Baskoro
Kasatpel Operasional Terminal Terpadu Pulogebang, Emiral August saat ditemui di Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, Senin (3/6/2019). 

Emiral mengatakan,”Kalau kami kontrol, mereka beralasan fasilitasnya kami naikkan, operasional tinggi, dan lain-lain.”

“Semua tiket angkutan umum naik, setiap ramai pasti naik, pesawat, kereta api, kapal dan bus semua naik dengan adanya fasilitas tambahan,” kata Emiral.

Emiral mengatakan, terdapat sejumlah PO bus yang menaikan atau mempertahankan kualitas dan pelayanannya kepada penumpang.

Hal itu menyebabkan para penumpang rela mengeluarkan kocek lebih lantaran kenyamanan fasilitas yang diberikan.

Masalah Boeing 737 Max Belum Selesai, Ada Ancaman Baru Boeing 737 Lainnya

"Contoh misalnya PO Sinar Jaya, penumpangnya nyaman dengan pelayanannya. Para penumpang enggak mau naik yang lain, karena ketentuannya sudah jelas terkait harganya, pelayanannya pun bagus, jadi penumpangnya rela antre tiket sampai nginep di sini. Jadi meski mahal, asal pelayanannya baik dan bagus, penumpang rela bayar mahal  banyak contohnya, PO Budiman, Harapan Jaya, dan Kramat Jati," ujarnya.

Meski tak bisa menetapkan sanksi bagi PO Bus yang menaikkan tarif terlalu tinggi, namun pihak pengelola Terminal Terpadu Pulo Gebang tetap melakukan imbauan bagi PO Bus yang menetapkan tarif terlalu tinggi.

Hubungan Amerika Serikat-China Terus Panas, Kali Ini Bukan soal Perang Dagang

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved