Pilpres 2019

Bukan Polisi, Ada Kejanggalan Korban Luka Tembak di Kerusuhan 22 Mei 2019, Di Sini Letaknya

Adanya kejanggalan luka tembak korban aksi 22 Mei 2019 itu, diungkap Kapuskamnas UBJ Hermawan Sulistyo.

Editor: PanjiBaskhara
Wartakotalive.com/Rangga Baskoro
Seorang massa aksi 22 Mei yang mengalami luka tembak di bagian punggung sebelah kanan bercerita gaya aparat melakukan penembakan saat kerusuhan pecah pada siang hari setelah salat dzuhur, Rabu (22/5). 

"Kalau (pelakunya) polisi, dia pasti banyak, biasanya lubangnya nggak hanya satu."

"Dan yang paling gampang nembak badan, ada lubang dua atau apa. di depan atau belakang," ujar Hermawan.

Mendapati jawaban tersebut, pembawa acara memastikan bahwa jawaban Hermawan tersebut berarti ia yakin bahwa pelaku penembakan tersebut bukanlah polisi.

"Jadi bisa dipastikan bukan polisi, maksud anda begitu?" tanya sang pembawa acara memastikan.

Tahap Awal Pemberangkatan 918 Sepeda Motor

Ternyata Ada Upaya Menjarah Pusat Perbelanjaan dan Permukiman Warga Keturunan Saat Aksi 22 Mei

Tengok Gaya Busana Muslim Pemain Sinetron Cut Meyriska, Bisa Tampil Gaya Saat Lebaran Lho!

"Bukan polisi, iya," jawab Hermawan.

Selain itu, ia lantas menyinggung senjata yang biasa digunakan oleh perwira berjenis glock.

"Glock memang senjata polisi dengan jarak pendek, tapi kan enggak ada perwira yang di depan,"

Hermawan menjelaskan bahwa jika senjata api jenis glock digunakan dari jarak jauh maka bekas keluarnya peluru di tubuh korban tampak lebih besar.

Madura United Kokoh di Puncak Klasemen Setelah Menang 3-0 Atas Borneo FC

Mustofa Nahrawardaya Pernah Diingatkan Polisi Soal Dampak Sebarkan Hoaks, tapi Tak Kapok Juga

VIDEO : Mewakili Presiden Joko Widodo, Kasetpres Jenguk Polisi Yang Terluka

Namun, jika ditembakkan dari jarak dekat maka bekas keluarnya peluru hampir sama saat peluru ditembakan.

"Nah siapa yang bisa nembak kepala siapa yang bisa nembak leher gitu, ini patut dipertanyakan," tandasnya.

Namun saat Hermawan ditanya oleh pembawa acara siapa di balik penembakan itu, dirinya enggan untuk menjawabnya.

Tak hanya dari sisi korban penembakan yang tewas, Hermawan juga mengungkapkan kejanggalan lain dalam kerusuhan 22 Mei.

Kejanggalan yang ditemukan Hermawan adalah mengenai perusuh yang notabene berasal berbagai daerah, namun dengan sigapnya membaca lokasi Jakarta.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved