Pilpres 2019
Sandiaga Uno Bantah Ditawari Jabatan oleh Kubu Jokowi Seperti yang Dibilang Dahnil Anzar Simanjuntak
CALON wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno membantah dapat tawaran jabatan dari kubu Jokowi-Maruf Amin.
CALON wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno membantah dapat tawaran jabatan dari kubu Jokowi-Maruf Amin.
Hal itu sekaligus membantah pernyataan Koordinator Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Dahnil Anzar Simanjuntak.
"Ke saya sih enggak ada. Nanti mungkin bisa dicek ke Pak Prabowo,, tapi ke saya enggak ada tawaran sama sekali," ungkap Sandiaga Uno, ditemui seusai menghadiri acara di Masjid Raya Palapa Baitus Salam, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (25/5/2019).
• Relawan Jokowi Sebut Peluang Prabowo-Sandi di MK Ibarat Masukkan Kampak ke Lubang Jarum
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan, pihaknya masih fokus menyelesaikan proses pemilu hingga ke tahap akhir.
"Saya yakin semua pihak masih menahan diri, karena ini kan bukan tentang bagi-bagi jabatan," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut Prabowo-Sandi ditawarkan jabatan politik.
• BPN 02 Minta Jokowi Segera Telepon Langsung Prabowo Jika Ingin Rekonsiliasi, Tidak Lewat Perantara
"Banyak sekali tawaran-tawaran jabatan ke Prabowo, Bang Sandi. Bang Sandi berulang kali menyebutkan bahwa ia tidak akan tertarik dengan tawaran-tawaran jabatan," ungkap Dahnil Anzar Simanjuntak, Kamis (23/5/2019).
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengaku sudah menyiapkan Kartu Tanda Anggota (KTA) untuk calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno.
Eddy Soeparno mengatakan, KTA PAN untuk Sandiaga Uno sudah dibuat dan tinggal menunggu persetujuan yang bersangkutan.
• BPN Prabowo-Sandi Duga Pemerintah Ketularan Tiongkok Batasi Media Sosial
Menanggapi hal tersebut, Sandiaga Uno mengatakan dirinya masih fokus menghadapi tahapan Pemilu 2019.
“Saya masih mau fokus sampai tahapan Pemilu selesai,” ujar Sandiaga Uno di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (25/4/2019).
Sandiaga Uno kini berstatus independen alias tidak bergabung dengan partai politik mana pun, seusai mengundurkan diri dari Partai Gerindra, jelang mendaftarkan diri di Pilpres 2019 bersama Prabowo Subianto.
• BPN Siap Rekonsiliasi tapi Tetap Ingin Jokowi Didiskualifikasi dan Prabowo Dilantik Jadi Presiden
Dalam aturan, tidak diperbolehkan pasangan capres-cawapres berasal dari satu partai, sehingga Sandiaga Uno harus mengundurkan diri.
Mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu pun mengaku belum memikirkan manuver politiknya pasca-Pemilu 2019.
Ia tidak ingin manuver politiknya mengganggu konsentrasi pihaknya untuk mengawal proses Pemilu 2019, supaya tetap jujur dan adil.
• Kubu Jokowi Bilang Bambang Widjojanto Bisa Wujudkan Ambisi Prabowo karena Alasan Ini
“Saya belum memikirkan ke mana melangkah dalam segi politik, saya ingin semua dituntaskan,” tegasnya.
“Saya tak mau manuver politik mengganggu konsentrasi teman-teman semua, baik tim inti Badan Pemenangan Nasional (BPN) maupun relawan,” sambungnya.
Sebelumnya, Sandiaga Uno bertekad terus mengawal proses penghitungan dan pengumpulan formulir C1 Pemilu 2019.
• Peneliti LIPI: Aparat Kita Terlalu Baik Hadapi Perusuh Aksi 22 Mei
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini beralasan, proses pemilu harus diawasi agar pemilu yang jujur dan adil terrealisasikan.
Hal tersebut diutarakan Sandiaga Uno saat melihat langsung proses pengumpulan dan penghitungan C1, di Kecamatan Kebayoran Baru, GOR Radio Dalam, Jakarta Selatan, Rabu (24/4/2019).
"Saya melihat pemilu ini harus kita kawal proses C1-nya. Harus kita kawal. Ini bukan perjuangan kalah menang Prabowo-Sandi. Ini kan pemilu ingin dilakukan dengan prinsip terbuka dan berkeadilan," tuturnya.
• Ini Peran Andri Bibir Saat Kerusuhan Aksi 22 Mei, Polisi Tegaskan Tak Pukuli Anak Hingga Tewas
Suami Nur Asia Uno ini mengungkapkan, dirinya akan terus melakukan kunjungan ke beberapa tempat, untuk mengawal proses penghitungan dan pengumpulan C1 sampai selesai.
"Dan kita pastikan penghitungannya jangan sampai tercederai. Oleh karena itu, bukan hari ini saja, tapi sampai selesai," tegas Sandiaga Uno.
Dirinya pun menepis anggapan memiliki perbedaan pandangan terkait hasil quick count, dengan capresnya, Prabowo Subianto.
• Sudahi Pembatasan Medsos, Pemerintah Minta Masyarakat Hapus Aplikasi VPN untuk Hindari Hal-hal Ini
"Enggak ada (perbedaan pandangan). Saya enggak punya perbedaan pandangan yang prinsip dan strategis terhadap Pak Prabowo. Bahwa saya meyakini pemilu ini jujur dan adil, saya menyakini kinerja para relawaan ini harus dihargai," paparnya.
Sandiaga Uno kemarin memang tak ikut menghadiri syukuran bersama calon presiden Prabowo Subianto di Padepokan Silat, TMII, Jakarta Timur, pada Rabu siang.
Ia beralasan telah berbagi tugas dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu.
• Ambulans Partai Gerindra Bawa Batu, Andre Rosiade: Bukan Perintah DPP, Semua Harus Dibongkar!
Dirinya mengatakan, para relawan patut diapresiasi atas kerja keras menghitung dan mengawal C1 pemilu ini.
"(Prabowo dan Sandiaga) Kita berbagi tugas. Saya ingin memastikan bahwa proses ini, ini relawan-relawan ini, enggak tidur nih sudah berapa hari ini mereka," ucapnya.
"Ada yang bagi tugas untuk syukuran, ada yang harus menyemangati. Jadi kalau dua-duanya bersyukur siapa yang menyemangati?" cetusnya.
• Kubu 02 Sayangkan Tiada Belasungkawa Jokowi Atas Korban Aksi 22 Mei, Lalu Ancam Bubarkan Komnas HAM
Ia menuturkan, sejak awal dirinya dan Prabowo Subianto telah memiliki tugas masing-masing.
Sandiaga Uno melanjutkan, dirinya akan turun ke beberapa daerah di wilayah Sumatera, Indonesia timur, serta wilayah Jawa.
"Saya sudah commit ke Prabowo, saya akan turun ke beberapa daerah," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
• Kubu Jokowi Yakin Tak Ada yang Bisa Kalahkan Prabowo Jika Kembali Maju di Pilpres 2024
Dirinya berharap proses penghitungan dan pengumpulan C1 dapat berjalan lancar ke depan, serta para petugas dan relawan mendapat waktu istirahat yang cukup.
"Alhamdulillah tadi dapat laporan semua berjalan kondusif. Ini yang kita harapkan. Mudah-mudahan ini jadi contoh di tempat-tempat lain agar tempatnya (proses pengumpulan dan penghitungan) cukup luas, ada waktu istirahat yang cukup dan bergantian sampai pukul 09.00 WIB malam," harap Sandiaga Uno.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil Pilpres 2019 lebih cepat dari rencana semula 22 Mei 2019, menjadi pada Selasa (21/5/2019) dini hari.
• Pemerintah Akhiri Pembatasan Media Sosial, Foto dan Video di Linimasa Kini Muncul Lagi
Hasil rekapitulasi nasional Pilpres 2019 dalam rapat pleno KPU Senin malam menunjukkan, Jokowi menang di 21 provinsi dan Prabowo menang di 13 provinsi.
KPU umumkan hasil Pilpres 2019 Selasa (21/5/2019) dini hari atau sekitar pukul 01:46 WIB.
Penguman itu dilakukan setelah KPU merampungkan rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional dalam negeri untuk 34 provinsi.
• Preman Tanah Abang Terlibat Kerusuhan Aksi 22 Mei, Dibayar Rp 300 Ribu per Hari
Melalui akun resmi medsosnya, KPU menginformasikan, penetapan perolehan suara nasional Pemilu 2019 selesai tanggal 21 Mei 2019, Pukul 01:46 WIB.
Dalam pleno tersebut, KPU mengumumkan hasil Pemilihan Legislatif atau hasil Pileg 2019 dan juga hasil Pemilihan Presiden atau hasil Pilpres 2019.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, yaitu pasangan nomor 01 Joko Widodo-KH Maruf Amin (Jokowi-Amin) dan pasangan nomor 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno (Prabowo-Sandi).
• Empat Perusuh Aksi 22 Mei Positif Pakai Narkoba, Dua Tersangka Terafiliasi ISIS dan Niat Jihad
Selasa dini hari itu, pimpinan KPU mengumum hasil Pilpres 2019 yang menunjukkan kemenangan pasangan Jokowi-Amin.
Perolehan suara Pilpres 2019 Jokowi 85.607.362 suara atau 55,5 persen.
Perolehan suara Pilpres 2019 Prabowo 68.650.239 suara atau 44,5 persen.
• Sampai Kapan Pemerintah Batasi Media Sosial karena Aksi 22 Mei? Ini Kata Menkominfo
Selisih suara Jokowi dan Prabowo adalah 16.957.123 suara atau 11 persen.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Ilham Saputra mengatakan, tidak ada kejanggalan dalam waktu pengumuman hasil perolehan suara pemilu 2019.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu telah mengatur bahwa penetapan hasil perolehan pemilu diumumkan paling lambat 35 hari sejak hari pemungutan suara.
• Sopir Ambulans Partai Gerindra Bawa Batu Mengaku Belum Dibayar, Polisi Bilang Dibekali Rp 1,2 Juta
Waktu 35 hari setelah pemungutan suara jatuh pada tanggal 22 Mei 2019.
Tetapi, rekapitulasi nasional Pilpres 2019 ini selesai pada Senin (20/5/2019) malam.
Dengan demikian, menurut Ilham, tak masalah pengumuman sebelum hari ke-35.
• Ambulans Partai Gerindra Tak Bawa Alat Medis Saat Aksi 22 Mei, Isinya Cuma Batu
Pengumuman hasil rekapitulasi itu juga disaksikan oleh para saksi, termasuk dari partai pendukung calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Bahkan saksi Gerindra Dan BPN 02 mengikuti sampai akhir rekapitulasi," kata Ilham seperti ditulis Kompas.com. (Chaerul Umam)