Mudik Lebaran
Jelang Mudik Lebaran Harga Tiket Pesawat Mahal, Para Pengusaha Otobus Tersenyum
Efek tingginya harga tiket pesawat diprediksi akan membuat masyarakat beralih menggunakan transportasi lain saat mudik ke kampung halaman.
Penulis: Feryanto Hadi |
Para pengusaha perusahaan otobus kali ini bisa tersenyum. Pasalnya, dengan mahalnya harga tiket pesawat, diprediksi para calon penumpang akan beralih naik bus untuk mudik lebaran.
INTINYA, sebagai dampak dari tingginya harga tiket pesawat, diprediksi akan membuat masyarakat beralih menggunakan transportasi lain saat mudik ke kampung halaman pada momentum Lebaran tahun ini.
Dan memang, sejak dulu angkutan kereta api dan bus menjadi alternatif pilihan lain bagi para pemudik lebaran karena harganya lebih terjangkau.
Pemesanan tiket kereta api jurusan sejumlah kota di Pulau Jawa pun laris manis bahkan untuk kota-kota tertentu sudah habis.
Sedangkan para pengusaha perusahaan otobus, tahun ini bisa sedikit tersenyum lantaran potensi peningkatan pengguna bus antarkota antarprovinsi (AKAP) pada musim mudik tahun ini cukup besar.
Kepala UP Terminal, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Muslim, memprediksi akan terjadi kenaikan jumlah penumpang antara 25 persen hingga 30 persen pada momentum mudik Idul Fitri kali ini.
• VERSI IPW Ada Enam Dalang Kerusuhan 22 Mei, Ada Pensiun Jendral, Ada Tokoh Preman, dan Juga Kyai
• Pesan Ustaz Arifin Ilham untuk Menjaga Ketiga Istri Pada Putranya, Persatuan Saat Pilpres Memanas
• PRABOWO MENGGUGAT, Ketua MK 2008-2013: MK Bisa Alihkan Suara Paslon & Tentukan Pemenang Pilpres 2019
• Ali Ngabalin Tuduh Fadli Zon dan Amien Rais Provokator Kerusuhan 22 Mei, Begini Tanggapan Fadli Zon
Ia menyebut, ada sejumlah faktor yang mendorong hal tersebut.
Pertama adalah masih tingginya harga tiket pesawat.
Faktor lainnya, yakni sudah beroperasinya seluruh ruas rol Trans Jawa dan sebagian ruas tol di Lampung.
"Sebagian pemudik ingin merasakan melintasi tol dan terkait waktu tempuh yang lebih cepat dengan adanya tol Trans Jawa dan Trans Sumatera," ungkap Muslim kepada Warta Kota, Sabtu (28/5/2019)
Untuk mengantisipasi lonjakan pemudik, Muslim menyebut Dinas Perhubungan DKI Jakarta sudah menyiapkan terminal bantuan untuk melengkapi empat terminal utama yang difungsikan pada musim mudik tahun ini.
Adapun terminal bus utama yakni Terminal Rambutan Jakarta Timur, Terminal Kalideres Jakarta Barat, Terminal Tanjung Priok Jakarta Utara dan Terminal Terpadu Pulogebang Jakarta Timur.
Sedangkan untuk terminal bus bantuan yang disiapkan yakni Terminal Pinang Ranti dan Terminal Rawamangun di Jakarta Timur, Terminal Grogol di Jakarta Barat dan Terminal Muara Angke di Jakarta Utara.
Selain itu, Terminal Lebak Bulus juga disiapkan sebagai terminal optional untuk memfasilitasi penumpang di kawasan Jakarta Selatan.
Untuk Terminal Lebak Bulus sementara secara resmi belum ditetapkan sebagai terminal bantuanm akan tetapi seperti biasa secara reguler ada pemberangkatan penumpang di Lebakbulus.
Mengingat masih ada potensi penumpang di sana.
"Namun, oleh karena luasan dan fasilitas di sana sangat minim, sehingga tidak ditetapkan secara resmi sebagai terminal bus bantuan," sebut Muslim.
Persiapan lain yang dilakukan Dishub DKI yakni dengan mengoptimalkan fasilitas terminal seperti lajur keberangkatan, kedatangan dan ruang tunggu penumpang.
Untuk persiapan sarana terminal, Dishub akan memastikan adanya informasi harga tiket, pos kesehatan dan tes urine bagi awak bus, layanan informasi dan aduan, pos pengecekan laik jalan kendaraan, pos terpadu dan penyediaan ruang istirahat.
• Ternyata Ada 51 Bukti Gugatan Sengketa Pilpres 2019 yang Diajukan Tim Prabowo-Sandi
• Rizal Ramli Menulis Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi Ungkap Banyak Rakyat Ditembaki dan Dipukuli
• Sampai Kapan Pemerintah Batasi atau Blokir Aplikasi Medsos, Ini Penjelasan Menkominfo Rudiantara
• Profil Pengacara Prabowo-Sandi dalam Sengketa Pilpres 2019: Punya Pengalaman MENANG gugatan di MK
Tambah armada
Ketua Bidang Angkutan Penumpang DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda), Kurnia Lesani Adnan memperkirakan, akan dibutuhkan 4.000-5.000 armada angkutan, lebih banyak dari armada yang dikerahkan pada musim Lebaran 2018 lalu yang mencapai 3.000 armada.
Selain melakukan upaya penambahan armada, para pengusaha otobus juga melakukan utilitas armada bus sebagai antisipasi membeludaknya penumpang.
Kurnia menyebut, dengan keberadaan tol Trans Jawa dan tol Trans-Sumatra, utilitas bus dapat lebih maksimal.
"Utilisasi kendaraan akan ditingkatkan, jam berangkat sampai jam balik lagi ke Jakarta. Tinggal kita atur istirahat pengemudi," jelasnya.
Peningkatan utilisasi ini dengan pemberangkatan bus yang lebih awal sehingga tiba lebih awal, lalu bus kembali lagi ke Jakarta untuk mengisi jam keberangkatan selanjutnya.
Sementara itu, Kordinator Lapangan PO Santika, Dayat, mengungkapkan, peningkatan penumpang bus AKAP sudah mulai dirasakan sejak tol Trans Jawa tersambung.
Di momentum lebaran ini, bahkan PO Santika telah mengalami peningkatan permintaan penumpang secara signifikan.
"Memang semenjak tol jadi ini ada peningkatan sampai 30 persen. Saat ini saja untuk reguler kita biasanya sehari berangkatkan 21 armada sekarang menjadi 35 unit sejak tanggal 19 Mei kemarin," ungkapnya.
Dayat memprediksi lonjakan penumpang akan mencapai puncaknya pada tanggal 31 Mei, 1 Juni dan 2 Juni nanti.
"Kami sudah siapkan armada cadangan. Kami berangkat dari semua terminal yang ditunjuk oleh pemerintah termasuk sejumlah terminal bantuan," katanya.
Direktur Utama Perum DAMRI, Setia N Milatia Moemin sebelumnya juga mengakui adanya kenaikan jumlah penumpang bus semenjak harga tiket pesawat meroket.
Namun kenaikan belum begitu terasa karena periode mudik dan arus balik belum dimulai.
Untuk hari biasa, kata dia, kenaikan penumpang bus di kisaran 10 persen.
Angka tersebut dipastikan akan meningkat semakin pesat jelang periode mudik Lebaran dan arus balik tahun ini.
"Ada sedikit lonjakan pada permintaan antar kota provinsi ada sekitar 10 persen sudah terjadi kenaikan tapi kami harapkan lebih tinggi lagi karena makin dekati lebaran orang Indonesia kan sukanya last minute lebaran," ujarnya.
Wahyu Djati (35), salah satu orang yang memilih mudik ke Yogyakarta menggunakan bus pada pekan depan.
"Penginnya sih pesawat. Tapi cek tiket, harganya lumayan juga. Saya berempat soalnya, sama istri dan dua anak. Tiket pesawat sih masih ada untuk keberangkatan tanggal 31 Mei," ungkapnya.
Ia menyebut, tiket pesawat ekonomi untuk keberangkatan tanggal yang dimaksud sekitar Rp 900.000.
Jika berempat, maka ia harus mengeluarkan budged Rp3,6 juta untuk sekali penerbangan.
Sementara, jika naik bus, biaya yang dia keluarkan sekitar Rp 800.000-Rp 1 juta untuk empat orang.
"Perhitungannya lebih ke supaya hemat saja sih. Kan saya juga masih mikirin biaya pulangnya ke Jakarta lagi," ungkapnya.
Teminal Bus Utama :
1. Kampung Rambutan Jaktim
2. Kalideres Jakbar
3. Tanjung Priok Jakut
4. Terminal Terpadu Pulogebang Jaktim.
Terminal Bus Bantuan :
1. Pinang Ranti Jaktim
2. Rawamangun Jaktim
3. Grogol Jakbar
4. Muara Angke Jakut