Pilpres 2019
Ambulans Partai Gerindra Tak Bawa Alat Medis Saat Aksi 22 Mei, Isinya Cuma Batu
MESKI bertujuan membantu korban saat aksi 22 Mei, mobil ambulans milik DPC Partai Gerindra Tasikmalaya tidak membawa alat medis.
"Mobil ini atas nama PT Arsari Pratama yang beralamat di Jakarta Pusat," ucap Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Kamis (23/5/2019).
• Polisi Tepis Kabar Aparat Masuk Masjid Kejar Pengunjuk Rasa, Ada Segelintir Orang Sengaja Provokasi
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com di situs resmi DPR, keponakan Prabowo Subianto yang juga anggota DPR dari Gerindra, Aryo Djojohadikusumo, merupakan Komisaris dari PT Arsari Pratama dari 2008 hingga kini.
Argo Yuwono menambahkan, para awak ambulans yang ikut ke Jakarta mendapatkan perintah dari Ketua DPC Partai Gerindra Tasikmalaya Nandang.
Mereka dibekali surat tugas serta uang operasional sebesar Rp 1,2 juta.
• Jokowi: Sudah Dekat Lebaran, Masa Kita Mau Ramai Urusan Politik Terus?
"Ada surat tugas. Ada sekretaris dan wakil sekretaris," terang Argo Yuwono.
Polisi menetapkan lima orang sebagai tersangka kasus ambulans yang membawa batu saat aksi 22 Mei.
Kelima tersangka tersebut merupakan orang yang berada di ambulans yang membawa batu tersebut.
• Polisi: Kalau Ada Penembakan Peluru Tajam Bisa Dipastikan Bukan dari TNI-Polri, Ada Penumpang Gelap
Lima tersangka tersebut merupakan dua pengurus DPC Gerindra Tasikmalaya, yakni Wakil Sekretaris, Obi (O) dan Sekretaris, Iskandar (I), satu sopir bernama Yayan (Y), serta dua penumpang bernama Hendrik Syamrosa dan Surya Gemara Cibro.
Sementara, Direktur PT Arsari Pratama Daniel Poluan menegaskan, pihaknya sama sekali tidak terkait mobil ambulans Partai Gerindra yang diamankan polisi saat kerusuhan aksi 22 Mei.
Apalagi, terkait urusan masa berlaku STNK tersebut sudah habis setahun lebih. Hal tersebut, katanya, bukan urusan perusahaan.
• Ini Lima Hal yang Harus Diusut dan Dijelaskan Polisi Setelah Aksi 22 Mei
"PT Arsari hanya menyumbang mobil tersebut untuk keperluan medis. Kepada Kesira (Kesehatan Indonesia Raya)," ujar Daniel Poluan dalam keterangan tertulis, Kamis (23/5/2019).
"Intinya PT Arsari membeli aset dan pinjam pakaikan ke Kesira. Dan Kesira mendistribusikan ke DPC-DPC untuk program pelayanan kesehatan," jelasnya.
Untuk itu ia menegaskan, hal-hal di luar maksud pihaknya menyerahkan bantuan untuk keperluan medis, PT Arsari tidak bertanggung jawab.
• Ambulans Partai Gerindra yang Bawa Batu Saat Aksi 22 Mei Ternyata Tunggak Pajak Sejak 2015
"Kami tegaskan, tanggung jawab penggunaan, pemakaian dan pembayaran pajak kendaraan dibebankan ke pengguna atau yang pihak dikuasakan," tegasnya.
Daniel juga mengungkapkan bahwa sumbangan mobil pelayanan kesehatan bernomor polisi B 9686 PCF tersebut diberikan sudah sejak lama.
"Kami juga tidak ingat kapan mobil itu disumbangkan. Pokoknya sudah lama banget. Dan sekali lagi, itu untuk pelayanan medis," terangnya. (Fahdi Fahlevi)