Pilpres 2019
Aksi Unjuk Rasa di Depan Bawaslu Ricuh, Sejumlah Korban Dilarikan ke RS Budi Kemuliaan
Tak kurang dari 108 ribu warganet yang bercuit di Twiiter menggunakan hashtag ini, dan terus bertambah.
"Kalau informasi (mengenai korban) nanti Direktur Rumah Sakit yang akan memberikan," papar seorang suster lainnya menimpali.
Tak terlihat anggota keluarga baik dari korban tertembak maupun rekan sesama pengunjuk rasa.
Sementara itu, berdasarkan pengamatan Wartakotalive.com, sejumlah korban sekitar pukul 09:45 terus berdatang ke RS Budi Kemuliaan.
Sejumlah mobil ambulans datang membawa para pengunjuk rasa yang mengalami luka-luka akibat bentrokan dengan aparat keamanan.
Setidaknya ada 6 ambulan yang masuk dengan 6 korban.
###
• Habis Tetapkan Jokowi Menang Pilpres 2019, KPU Umumkan Hal yang Bikin Banyak Orang Kecele
• SBY Resmi Ucapkan Selamat pada Jokowi-Maruf, Juga Menerima Hasil Pileg Meski Suara Demokrat Turun
• Mantan Danjen Kopassus Ditahan Karena Dugaan Penyelundupan Senjata, Ini Profil Lengkapnya
• Aa Gym Sebut Innalillahi Wa Innailaihi Rajiun, Ajak Jamaah Ikut Doakan Ustaz Arifin yang Kritis
• BREAKING NEWS: Anies Baswedan Bilang Enam Orang Tewas Saat Aksi 22 Mei, 200 Orang Luka-luka
• VIDEO: Seusai Demo di Bawaslu Ricuh Massa Lawan Aparat, 20 Diamankan
• IPW: Jakarta Rusuh, Pihak yang Kampanyekan People Power Harus Tanggung Jawab
Pengunjuk Rasa Tewas Ditembak
Sementara itu, seorang peserta demo meninggal dunia akibat bentrokan yang terjadi di kawasan Blok A Pasar Tanahabang, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) dini hari tadi.
Meski sempat mendapat perawatan, korban akhirnya menghembuskan napas terakhir di RS Budi Kemuliaaan.
Direktur Lembaga Kesehatan Budi Kemuliaan Fahrul W Arbi menjelaskan, korban bernama Farhan Syafero.
Farhan, pengunjuk rasa tewas ditembak, ini berasal Kampung Rawakalong, Grogol, Kota Depok, dan tewas akibat luka tembak dibagian dada.
"Meninggalnya karena ada luka tembak tembus ke belakang dari dada, mungkin mengenai paru-paru ada pneumotoraks. Pneumotoraks itu selaput paru robek sehingga udara terkumpul disana dan kena pembuluh besar," ujar Dokter Fahrul dijumpai di Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) seperti dikutip dari Tribunjakarta.com.
Fahrul mengatakan, korban sempat mendapatkan resusitasi atau tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu.
"Korban waktu datang belum meninggal, jadi sempat diresusitasi kemudian tidak tertolong dan kita menghubungi keluarga dan kita kirim ke RS Cipto sekarang," katanya.
Hingga pukul 06.15 WIB, Fahrul menuturkan kurang lebihnya sudah ada 17 korban akibat bentrokan tersebut yang ditangani oleh pihaknya.