Pilpres 2019
PERNYATAAN KERAS Ferdinand Hutahean: Saya Menyatakan Berhenti Mendukung Prabowo-Sandi
Pernyataan keras Ferdinand Hutahean di twitter, menghebohkan hingga viral di media sosial atau medsos.
SEBUAH pernyataan keras Ferdinand Hutahean di twitter, menghebohkan hingga viral di media sosial atau medsos.
Sebuah pernyataan keras Ferdinand Hutahean di twitter, yakni Ferdinand Hutahean berhenti dukung Prabowo-Sandi.
Diketahui, Ferdinand Hutahean singgung bullyan setan gundul, hingga Ferdinand Hutahean tak terima Ani Yudhoyono diolok-olok.
WartaKotaLive melansir Kompas.com, Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengeluarkan pernyataan keras melalui akun Twitter-nya.
• 18 Sepeda Motor Balap Liar Disita Kawanan Polisi, Begitu Dicek Semuanya Bodong Alias Tanpa STNK
• Soal Terminal Bayangan, Pengelola Terminal Terpadu Pulo Gebang Minta PO Bus Benahi Diri
• VIDEO: Taman Bunga Matahari di KBT Cakung Jadi Lokasi Favorit Ngabuburit Warga
Dia mengaku berhenti mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Alasannya, karena Ani Yudhoyono, istri Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dirundung di media sosial.
Ini isi tulisan Ferdinand, pada Minggu (19/5/2019):
"Pagi ini, sy menemukan bullyan yg sgt tdk berperi kemanusiaan dr buzzer setan gundul yg mengolok Ibunda Ani yg sedang sakit. Sikap itu sangat BRUTAL. Atas perilaku brutal buzzer setan gundul itu, saya FERDINAND HUTAHAEAN, saat ini menyatakan BERHENTI MENDUKUNG PRABOWO SANDI."
• Lahan Taman Bunga Matahari Dulunya Jadi Tempat Pembuangan Sampah Perusahaan Swasta
• Pengeroyok Sadis Ditangkap Lagi Ngamen, Sebelumnya Sempat Kabur ke Bandung Kerja Jadi Penjaga Toko
• 3 Bocah Tanggung Diciduk Ketahuan Bawa Celurit
Ketika dikonfirmasi, Ferdinand mengakui pernyataannya itu.
Dia tidak terima Ani Yudhoyono diserang oleh para pendukung Prabowo-Sandiaga di media sosial. Ani disebut tidak benar-benar sakit.
Ferdinand mengaku juga akan mengusulkan kepada partai untuk keluar dari Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.
"Ya itu sikap saya resmi dan saya akan minta partai besok juga untuk keluar dan mundur. Tapi apakah akan disetujui, saya tidak tahu. Tapi saya serius akan melawan penghinaan besar kepada Ibu Ani secara politik, tdak bisa dibiarkan," ujar dia.
• VIRAL! Pegawai Minimarket Ini Diseret-Seret Kekasihnya Pakai Motor, Begini Kronologisnya
• Pengelola Terminal Terpadu Pulo Gebang Klaim Tindak Tegas PO Bus Nakal
• VIDEO : Pencak Silat Jadikan Adegan Laga Seindah Tarian dalam John Wick 3
Ferdinand mengatakan selama ini Partai Demokrat kerap diserang karena sikap politiknya.
Dia mengaku tidak pernah mempermasalahkan serangan-serangan itu. Namun menyerang Ani Yudhoyono yang sedang dalam keadaan sakit menurut dia tidak bisa ditoleransi.
"Kalau sudah masuk ke ranah kemanusiaan, tidak bisa ditolerir," kata Ferdinand.
Take Down

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Ferdinand Hutahaean di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019)(DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com)
Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengungkapkan bahwa akun Twitter-nya yang diretas masih belum di-take down, meski sudah melaporkannya kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
"Sampai sekarang, tadi saya cek akun tersebut masih aktif, masih hidup, masih bisa dilihat, dan belum di-take down," kata Ferdinand saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/4/2019).
Ferdinand mengunjungi pihak Kominfo pada Selasa (2/4/2019) dan meminta agar akunnya yang diretas segera di-take down.
Menurutnya, pihak Kominfo akan mengajukan permintaan secara resmi kepada Twitter untuk menonaktifkan akunnya.
Ia mengungkapkan, akan menunggu hingga hari ini perihal status akun yang diretas dan mengunggah konten berbau pornografi.
Jika masih belum di-take down, Ferdinand mengaku akan kembali mengunjungi pihak Kominfo.
"Mungkin hari ini saya akan menunggu. Kalau belum juga di-take down, besok saya akan mendatangi lagi Kominfo, bertanya masalahnya apa kenapa belum di-take down," ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Demokrat ini melaporkan peretasan akun Twitter yang dialaminya ke Bareskrim Polri, Selasa (2/4/2019).
Selain peretasan, Ferdinand juga melaporkan peredaran foto berbau pornografi terkait dirinya.
"Saya melaporkan ke Bareskrim yang pertama adalah pelanggaran terhadap UU ITE, Pasal 30, mengakses akun Twitter dan akun Gmail saya secara ilegal," kata Ferdinand saat dihubungi oleh Kompas.com, Selasa.
"Yang kedua adalah peredaran foto-foto yang dirangkai menjadi sebuah video pendek yang berbau pornografi bahwa itu upaya menghancurkan nama baik saya," sambung dia.
Laporan tersebut telah diterima pihak kepolisian dengan nomor LP/B/0342/IV/2019/BARESKRIM.
Pasal yang digunakan yaitu Pasal 30 jo Pasal 46 dan/atau Pasal 32 jo Pasal 48 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), Pasal 27 ayat (1) jo Pasal 45 ayat (1) UU ITE.
Kemudian, ia juga melaporkan dengan Pasal 29 UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ferdinand Hutahaean: Saya Berhenti Mendukung Prabowo-Sandiaga" dan "Akun Twitter Belum di-"Take Down", Ferdinand Hutahaean Akan Sambangi Kominfo"