Wow! Desa Ini Hasilkan Rp 50 Miliar per Tahun Padahal Tak Punya Potensi Pariwisata

Sebuah Desa di Kabupaten Badung, Bali berpenghasilan hingga Rp50 Miliyar pertahun. Uang itu didapat dari penyewaan-penyewaan fasilitas.

Penulis: Desy Selviany |
Tribun-Bali.com
Pantai Pandawa menjadi salah satu pantai unggulan di Bali. 

TIDAK semua desa tertinggal. Buktinya, di sebuah daerah di Kabupaten Badung, Bali, terdapat desa yang menghasilkan Rp 50 miliar per tahun.

Desa tersebut bernama Desa Kutuh. Lewat akun instagram @Jokowi, Presiden Jokowi memperkenalkan Desa Kutuh yang kini mulai maju berkat dana desa.

Padahal, kata Jokowi, berbeda dengan desa lainnya di Bali, Desa Kutuh tidak memiliki potensi pariwisata.

Kubu Prabowo-Sandi Pastikan Tak Gugat ke MK, Mahfud MD: Pemilu 2019 Selesai Tanggal 25 Mei

“Daerahnya tandus, berbatas pantai dan batu-batu karang, dan dikelilingi gunung. Warganya jadi petani dan nelayan,” tulisnya, Sabtu (18/5/2019).

Namun, kata Jokowi, sejak 2015 saat dana desa pertama kali diterapkan, Desa Kutuh mulai berubah.

Uang sekitar Rp 1 miliar setahun itu dimanfaatkan untuk membangun sarana yang menunjang ekonomi masyarakat.

Bukan Cuma TSM, Amien Rais Bilang Dugaan Kecurangan Pemilu 2019 Juga Brutal dan Barbarik

Misalnya saja, seperti jalan desa 957 meter, jembatan, pasar desa, BUMDes, tambatan perahu, embung, irigasi, dan sarana olahraga.

“Hasilnya terlihat dengan cepat. Desa Kutuh menjelma jadi desa tujuan wisata, terutama sport tourism,” jelas Presiden RI ke-7 itu.

Setidaknya, kata Jokowi, lewat fasilitas-fasilitas yang mereka miliki, Desa Kutuh bisa berpenghasilan.

Kata Fahri Hamzah, Negara Demokrasi Itu Rakyatnya Cerewet

“Desa Kutuh menyewakan lapangan bola untuk latihan dan kompetisi, bahkan ada lomba paralayang yang dalam setahun bisa menghasilkan Rp 800 juta,” ungkapnya.

Selain itu, Pantai Pandawa di desa ini juga jadi ikon pariwisata baru yang dikunjungi wisatawan mancanegara.

“Dari semua kegiatan, Desa Kutuh mendapatkan imbal balik sampai Rp 50 miliar per tahun. Desa Kutuh mampu keluar dari jerat kemiskinan dengan memanfaatkan dan mengelola dana desa dari pemerintah pusat dengan tepat dan efisien,” bebernya.

Serang Balik Penyerang SBY dan AHY, Andi Arief: Salahkan Calonmu Kalau Tidak Sanggup Berperang

Jokowi pun membagikan fotonya yang tengah meninjau lapangan paralayang di Desa Kutuh. Terlihat ia memakai kemeja putih bersama para atlet paralayang.

Seperti dikutip dari Tribun Bali, Presiden Jokowi mengunjungi Desa Kutuh, Kuta Selatan, Badung, Bali pada Jumat (17/5/2019).

Di sana ia melihat secara langsung pemanfaatan dana desa yang digunakan untuk membangun lapangan sepak bola di desa Kutuh.

Lapangan bola itu menjadi salah satu venue dari program kampung bola internasional yang digagas oleh Ceo Yayasan Gobolabali I Gusti Agung Putu Nuaba.

Mengapa Kubu 02 Menolak Hasil Pilpres tapi Terima Hasil Pileg? Ini Penjelasan Fadli Zon

Putu Nuaba dan Pemerintah Kabupaten Badung melalui Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa yang mengagas program ini, jelang perhelatan Event BADUNG-IFC 2019, Juli ini.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan dana desa yang dikucurkan pemerintah sejak empat tahun lalu hingga saat ini, mampu mengentaskan kemiskinan sebanyak 1,2 juta orang.

Jokowi menjelaskan, dana desa pertama dikucurkan pemerintah sebesar Rp 20 triliun, dan kemudian setiap tahunnya mengalami peningkatan hingga total mencapai Rp 187 triliun.

Ani Hasibuan Merasa Jadi Target, Lalu Berniat Polisikan Portal Berita Ini

"Tahun depan ditambah menjadi Rp 70 triliun, ada penambahan Rp 10 triliun. Artinya pemerintah memberikan perhatian besar ke desa. Tadi Pak Mendes melaporkan kemiskinan turun dua kali lipat dari kota, sebanyak 1,2 juta orang," ucap Jokowi‎ saat Sosialisasi Prioritas Penggunaan Dana Desa‎ di Tangerang, Minggu (‎4/11/2018).

Menurut Jokowi, adanya dana desa juga turut menurunkan angka stunting atau anak mengalami pertumbuhan tidak wajar di pedesaan, dari 37 persen menjadi 30 persen pada saat ini.

‎"Lalu, berapa kilometer jalan di desa dibangun, berapa embung dibangun, sanitasi dibangun, posyandu di bangun, jembatan kecil dibangun? Banyak sekali," papar Jokowi.

Aktivis 98 Yakin Prabowo Bisa Jadi Sosok Negarawan, Asal Diselamatkan dari Para Penumpang Gelap

Berdasarkan catatan yang diterima Jokowi, dana desa telah mampu membangun 95 ribu kilometer jalan di pedesaan, 914 jembatan kecil, dan 22 ribu akses air bersih.

"Saya kalau ke daerah, saya cek betul, bagaimana perkembangan, 14 ribu PAUD dibangun, pasar kecil di desa sebanyak 3.100 dibangun. Oleh karena itu dampingi dana desa terus, sehingga penggunaannya tepat sasaran," papar Jokowi

Jokowi mengingatkan masyarakat agar menggunakan dana desa secara tepat sasaran dan sesuai kebutuhan.

Kubu 02 Tolak Hasil Penghitungan Suara KPU, tapi Saat Rapat Pleno Rekapitulasi Tak Ada yang Protes

Hal tersebut diungkapkan Presiden saat menghadiri acara Sosialisasi Prioritas Penggunaan Anggaran Dana Desa Tahun 2019 di Provinsi Aceh.

“Sampai saat ini sudah Rp 187 triliun (dana desa yang dikucurkan). Untuk itu dana desa harus tepat sasaran sesuai kebutuhan di desa dan kampung-kampung,” kata Presiden di Gedung Serbaguna Academic Activity Center (AAC) Prof Dr Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, kemarin.

Kepala Negara yang pada kesempatan ini didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, juga mempersilakan para perangkat desa memanfaatkan dana desa tersebut untuk pembangunan infrastruktur seperti embung, jalan, jembatan, hingga fasilitas sosial seperti posyandu.

Pengamat Intelijen Prediksi People Power Takkan Terjadi pada 22 Mei karena Alasan Ini

“Pastikan bahwa yang kita bangun itu memiliki manfaat besar bagi rakyat kita yang ada di kampung. Jangan sampai bangun sesuatu tapi tak bermanfaat,” tegasnya.

Jokowi juga menjelaskan bahwa tujuan dari program dana desa ini ialah agar perputaran uang berada di desa, sehingga perekonomian desa bisa tumbuh dan berkembang.

Menurutnya, sebelumnya perputaran uang lebih banyak beredar di kota, di mana 60 persennya beredar di Jakarta.

Rindu Persatuan Indonesia, Khofifah Indar Parawansa Pajang Foto Kemesraan Tiga Tokoh Ini

“Dana desa kita berikan agar uang itu mengalir ke desa dan kampung. Oleh sebab itu, kalau bangun irigasi, jalan, yang namanya beli pasir, beli di desa itu. Kalau enggak ada, beli di desa sebelah. Kalau enggak ada, beli di kecamatan. Jangan beri kesempatan uang itu beredar di Jakarta,” tuturnya.

Sejak dana desa digulirkan tahun 2015 hingga Agustus 2018, Presiden menyebutkan beberapa capaian dalam segi infrastruktur, antara lain jalan desa yang dibangun sepanjang 158 ribu kilometer dan jembatan sepanjang 1,02 juta meter. Selain itu, telah dibangun juga sebanyak 48.600 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

“Artinya dana desa betul-betul mengubah wajah desa jadi lebih baik. Jadi saya berharap agar kerja sama antara pendamping dengan penerima dana desa harus sambung. Jangan sampai ndak sambung. Libatkan masyarakat, bermusyawarah dalam penggunaan dana desa,” paparnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved