Keluarga Menolak Makam Anggota KPPS yang Wafat Dibongkar untuk Autopsi, Tak Mau Tambah Sedih

Mendengar kabar itu, pihak keluarga Caiman menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah almarhum.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Lucky Oktaviano
Warta Kota/Muhammad Azzam
Keluarga Caiman anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 10, Kampung Bedeng, Desa Karang Mulya, Bojong Mangu, Kabupaten Bekasi, meninggal usai kelelahan menjalani proses Pemilu 2019. 

Amin, menilai pemberitaan dalam situs tersebut tidak memiliki prinsip jurnalisme yang sehat. Karenanya kliennya merasa dicemarkan nama baiknya oleh pemberitaan di laman tersebut.

BREAKING NEWS: Polisi Jelaskan Surat Panggilan Ani Hasibuan Dokter Bongkar Kematian Petugas KPPS

Ikatan Dokter Indonesia Akhirnya Bicara Soal Kontroversi Ani Hasibuan Terkait Ratusan KPPS Meninggal

Rumah Dokter Ani Hasibuan, Dokter yang Bongkar Penyebab Kematian Anggota KPPS Kosong, Tinggal Sopir

"Karena dia tidak pakai prinsip jurnalisme yang sehat. Muatannya beritanya juga mengandung pencemaran yang dilakukan.Yang menyatakan KPPS mati secara masal karena diracun itu akhirnya menggiring kepada klien kami," kata Amin.

Kemudian tambahnya dari laman itu ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab mengolahnya lagi. "Dibikin semacam meme bahwa ini diracun, kemudian di-mention ke medsos bahwa ini pendapatnya dokter Ani Hasibuan," kata Amin.

Pihaknya kata Amin masih melakukan kajian terhadap portal berita tersebut. Jika laman tersebut tidak layak dan tercatat sebagai portal berita resmi, maka pihaknya akan melaporkan ke pihak kepolisian.

"Portal tamshnews ini apakah merupakan lembaga pemberitaan resmi yang punya SIUP, ataukah dia semacam blog pribadi? Ini masih kami pelajari," katanya.

"Kalau tidak ada redaksi resmi, maka bukan kantor berita resmi, sehingga akan kami laporkan kemungkinan besar adalah kepada penyidik Polri," katanya.

13 Macam penyakit

Kementerian Kesehatan menemukan 13 jenis penyakit penyebab meninggalnya petugas KPPS di 15 provinsi.

Seperti dikutip Antara, Minggu (12/5), 13 penyakit tersebut adalah infarct myocard, gagal jantung, koma hepatikum, stroke, respiratory failure, hipertensi emergency, meningitis, sepsis, asma, diabetes melitus, gagal ginjal, TBC, dan kegagalan multiorgan.

Selain disebabkan 13 jenis penyakit itu, ada pula kejadian meninggal petugas KPPS karena kecelakaan.

Sebelumnya, pihak Kemenkes melakukan investigasi atas kasus tersebut. Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan di 15 provinsi, kebanyakan petugas KPPS yang meninggal di rentang usia 50-59 tahun.

Jumlah korban meninggal di DKI Jakarta 22 jiwa, Jawa Barat 131 jiwa, Jawa Tengah 44 jiwa, Jawa Timur 60 jiwa, Banten 16 jiwa, Bengkulu tujuh jiwa, Kepulauan Riau tiga jiwa, Bali dua jiwa, Kalimantan Selatan delapan jiwa. Kemudian, Kalimantan Tengah tiga jiwa, Kalimantan Timur tujuh jiwa, Sulawesi Tenggara enam jiwa, Gorontalo tidak ada, Kalimantan Selatan 66 jiwa, dan Sulawesi Utara dua jiwa.

Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadi mengatakan, perlu dievaluasi soal padatnya tugas petugas KPPS. "Nantinya kita akan bahas bersama KPU untuk perencanaan pemilu mendatang," kata dia.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved