Berita Video

Mulai Langka, Berikut 6 Kuliner Betawi yang Banyak Muncul di Bulan Ramadhan

Berikut rekomendasi lima makanan manis dari daerah betawi yang cocok sebagai makanan berbuka puasa anda:

Penulis: Muhamad Rusdi | Editor: Dian Anditya Mutiara

Anda yang tinggal di Jakarta pada bulan Ramadan ini akan menemukan makanan yang sudah mulai langka.

Makanan yang mulai langka ini terutama khas dari Betawi. Apa saja ya ? 

Berikut 6 kuliner Betawi yang sudah langka ditemui yang dilansir Wartakotalive.com dari berbagai sumber:

1. Es selendang mayang

Ade (31), penjual selendang mayang di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/10/2017).
Ade (31), penjual selendang mayang di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/10/2017). (dok. Wartakotalive.com)

Es ini merupakan salah satu minuman tradisional asal betawi.

Tebuat dari tepung beras dan tepung henkwe menu ini  sering disajikan ketika pesta adat maupun hari raya orang Betawi.

Namun saat ramdhan khususnya saat berbuka puasa minuman manis dan gurih ini mudah anda temukan di penjual-penjual takjil di pinggir jalan raya.

VIDEO: Hamil Empat Bulan, Kartika Putri Ngidam Alpukat dan Mangga

Motong Kebo Andilan, Tradisi Unik Masyarakat Betawi Menyambut Ramadan

2. Kue Putu Mayang

Kue putu mayang
Kue putu mayang (cookpad.com)

Putu mayang adalah salah satu kue khas masyarakat betawi yang bahan dasar berupa tepung kanji
atau tepung beras yang bentuknya seperti mie, dengan campuran santan kelapa di sajikan dengan kinca  atau saus gula merah.

Kue ini memiliki rasa yang gurih dan manis. Sangat pas direkomendasikan sebagai hidangan berbuka puasa.

Bagaimana Cara Mendapatkan Manfaat Kopi saat Berpuasa?

Puasa tapi Berat Badan Makin Naik Jarum Timbangan Makin ke Kanan, Ini Penyebabnya

3. Dodol Betawi

Sejumlah pembuat dodol Betawi tengah mengaduk dodol di kawasan Cilodong, Depok, Jawa Barat, Jumat (1/6).
Sejumlah pembuat dodol Betawi tengah mengaduk dodol di kawasan Cilodong, Depok, Jawa Barat, Jumat (1/6). (Warta Kota/Adhy Kelana)

Dodol betawi ini memiliki ciri khas tersendiri yaitu berwarna hitam kecoklatan dan rasa yang berbeda dari
jenis dodol lainnya. Dodol betawi hanya tersedia dalam rasa ketan putih, ketan hitam dan juga durian.

Dodol betawi ini biasanya dibuat khusus untuk pesta, idul fitri atau idul adha dan juga ketika bulan ramadhan tiba.

4. Bir Pletok

Minuman khas Betawi bernama bir pletok.
Minuman khas Betawi bernama bir pletok. (Warta Kota/Rangga Baskoro)

Bir disini bukanlah minuman beralkohol seperti bir pada umumnya melainkan minuman dengan sebuah tabung bambu  sebagai kemasannya.

Minuman ini dibuat dari beberapa rempah-rempah, seperti jahe, serai, daun pandan, cengkeh dan sebagainya.

Sehingga mampu memberikan efek hangat dan segar untuk tubuh.

Minuman ini cocok dikonsumsi untuk berbuka puasa dan sangat pas dicapur dengan Es batu.

5. Kue Pancong

kue pancong
kue pancong (cookpad.com)

Kudapan khas Betawi ini sekilas memang mirip kue pukis, hal tersebut karena cetakannya sama. Tetapi tentu saja adonannya berbeda.

Kue pancong terbuat dari parutan kelapa, tepung beras, santan dan garam.

Biasanya saat dihidangkan, kue pancong ditaburi topping gula pasir.

Kue ini terbilang masih banyak ditemui. Masih banyak tukang kue pancong yang keliling keluar masuk perkampungan dan komplek perumahan di Jakarta. Harganya pun cukup murah.

6. Kue Rangi 

Kue Rangi khas Betawi
Kue Rangi khas Betawi (kompasiana)

Kue rangi, atau juga disebut sagu rangi, adalah salah satu kue tradisional Betawi. Kue ini terbuat dari campuran tepung kanji (orang Betawi biasa menyebutnya tepung sagu) dengan kelapa parut yang dipanggang dengan cetakan khusus di atas tungku kecil.

Kue rangi disajikan dengan olesan gula merah yang dikentalkan dengan sedikit tepung kanji.

Agar berbau harum dan menggugah selera, gula cair kental ini adakalanya dicampuri dengan potongan nangka, nanas atau durian.

Kue rangi rasanya gurih dan beraroma wangi karena dimasak dengan cara dipanggang menggunakan bahan bakar kayu.

Cetakan kue rangi mirip dengan cetakan kue pancong atau bandros tetapi ukurannya lebih kecil. Beberapa pedagang kecil membuat kue rangi tanpa menggunakan cetakan kue, jadi hanya dikecilkan dan ditipiskan ukurannya.

Bahan utama untuk membuat kue rangi antara lain: kelapa tua, tepung kanji atau tapioka, serta sedikit garam dan air.

Adonan bahan kue ini tidak dapat bertahan lama karena mudah basi, sehingga harus dihabiskan dalam waktu satu hari.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved