China Balas Amerika Serikat, Donald Trump Bakal Bertemu Xi Jinping?
Setelah China membalas Amerika Serikat soal tarif barang, Presiden AS Donald Trump akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.
Telepon seluler dan laptop masuk dalam daftar ini. Tapi, produk farmasi akan dikecualikan.
Prospek perang dagang yang makin panas ini bisa mengguncang ekonomi global.
• China Tidak Takut Perang Dagang, Trump: China Melanggar Kesepakatan
Perseteruan dua negara dengan ekonomi terbesar dunia ini menimbulkan kekhawatiran investor.
Wall Street merosot lebih dari dua persen pada perdagangan Senin.
Dalam pernyataan kemarin, Trump mengatakan pemerintah AS akan membantu petani untuk menyediakan bantuan 15 miliar dollar AS.
• Start Up Produk Makanan Sehat, Menghasilkan Produk Makanan Sehat dari Pertanian Organik
Para petani merupakan konstituen utama Trump menjelang pemilihan presiden dan kongres tahun 2020.
Penjualan kacang kedelai ke China tahun lalu merosot akibat adanya perang dagang ini.
Para petani pun frustrasi dengan pembicaraan dagang yang belum juga rampung.
• Cerita Pedagang Buku Senen Setelah Pindah ke Pasar Kenari di Jakarta Pusat
"Bagi petani kedelai, kami kalah," kata Davie Stephens, Presiden American Soybean Association dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, para ekonom dan konsultan industri mengungkapkan bahwa konsumen yang akan menderita akibat perang dagang ini.
Konsumen akan membayar lebih mahal untuk produk-produk yang terkena tarif.
• OJK Mewajibkan Fintech P2P Tampilkan TKB 90, Penjelasan soal TKB 90
Dalam catatan riset, para ekonom Goldman Sachs mengatakan bahwa bukti baru biaya tarif impor yang ditetapkan AS terhadap China tahun lalu sepenuhnya ditimpakan kepada pebisnis dan rumah tangga AS.
Para ekonom ini menambahkan bahwa efek tarif merambat ke harga yang dikenakan oleh produsen lokal AS yang bersaing dengan barang yang terkena kenaikan tarif.
Sebelumnya diberitakan Beijing menyatakan pihaknya terbuka untuk melakukan pembicaraan tetapi tidak akan menyerah pada masalah-masalah yang menyangkut prinsip dalam kedaulatan.
Tabloid nasionalis China Times Global menuliskan dalam sebuah editorial pada hari Senin bahwa negara itu tidak punya alasan untuk takut perang dagang.