Bulan Suci Ramadan

Terungkap Patokan Buka Puasa dengan Mengacu Azan Maghrib adalah Keliru yang Banyak Tidak Disadari

Banyak kalangan, saat giliran mau buka puasa, publik bertanya-tanya, sudah buka belum.

National Geographic
Ilustrasi hidangan untuk berbuka puasa. 

Imam an-Nawawi menerangkan:

"Kaum muslimin bersepakat bahwa puasa dianggap selesai dan sempurna dengan terbenamnya matahari." (Al-Majmu' Syarh al-Muhadzdzab 6/304).

Sedangkan Syaikhul Islam menjelaskan tentang acuan terbenamnya matahari:

"Apabila semua bulatan matahari telah tenggelam, orang yang puasa boleh berbuka dan warna merah yang menyala di ufuk barat yang masih tersisa, tidak dihitung." (Majmu’ Fatawa, 25/215).

Ustadz Subhan Bawazier
Ustadz Subhan Bawazier (Instagram)

Namun demikian, Kajian Sunnah menjelaskan, boleh saja berbuka puasa berpedoman kepada azan seorang muadzin karena azan Maghrib dikumandangkan, kemungkinan besar matahari sudah terbenam.

Akan tetapi, jika azan Maghrib tersebut dikumandangkan, ketika matahari belum benar-benar terbenam, maka sebaiknya jangan berbuka puasa terlebih dulu.

Mengingat, kita yang tinggal di tengah kampung atau di tengah kota tidak mungkin melihat langsung tenggelamnya bulatan matahari, maka kita bisa percaya pada jadwal imsakiyah yang diterbitkan pemerintah atau yayasan tertentu.

Insya Allah, itu sudah mewakili.

Sementara itu, Syaikh Utsaimin menerangkan:

"Seandainya matahari telah terbenam dan anda menyaksikannya sedangkan orang-orang belum mengumandangkan adzan maka anda boleh berbuka... lihatlah ke bulatan matahari tersebut, apakah bagian atasnya sudah tenggelam." (Asy-Syarh al-Mumti' ala Zad al-Mustaqni' 6/436)

Karena yang jadi patokan berbuka bukan saat azan Maghrib, melainkan terbenamnya matahari.

Jawaban Lugas Ustadz Abdul Somad tentang Menangis dan Pacaran Bisa Membatalkan Puasa atau Tidak

Ustadz Adi Hidayat Ungkap Nasib Orang yang Jadikan Ulama Bahan Tertawaan dengan Menyebut Adisomad

Sementara itu, Ustadz Adi Hidayat dalam kajiannya menjelaskan, dalam menunaikan ibadah puasa, hendaknya beribadah dengan kesungguhan.

Cara berwudlu sebenarnya sama saja di bulan Ramadan dan di luar bulan Ramadan.

Meski demikian, banyak kalangan yang bertanya, bagaimana kalau ada air wudlu sampai masuk tubuh lewat tenggorokan dan hidung, yang terjadi saat wudlu.

Karena itu, solusi yang disampaikan Ustadz Adi Hidayat terkait wudlu bisa menjadi cara untuk mengatasi persoalan ini.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved