Rambut Kemaluan Memiliki Fungsi Penting Bagi Manusia
Kebiasaan mencukur rambut di sekitar kemaluan ternyata berdampak buruk bagi kesehatan.
Sekitar separuh dari obyek penelitian itu mengaku mengalami rasa sakit di bagian vulva, atau bagian terluar kelamin perempuan.
Setelah diselidiki lebih jauh, mereka rutin mencukur rambut di bagian itu, atau sering menggunakan celana ketat.
• Jangan Membersihkan Vagina dengan Sabun
Hasil penelitian itu menyebutkan, perempuan yang mencukur habis rambut kemaluan mereka memiliki risiko 74 persen lebih besar mengalami vulvodynia, dibandingan mereka yang mencukurnya hanya sebatas tepian celana dalam.
Vulvodynia adalah rasa nyeri di sekitar vulva, yang berlangsung dalam jangka waktu panjang.
Sementara perempuan yang hobi mengenakan celana jins ketat lebih dari empat hari dalam sepekan, memiliki risiko lebih besar mengalami kondisi saraf tergencet.
"Meningkatnya kecenderungan perempuan menghilangkan rambut kemaluan, meningkatkan pula jumlah perempuan yang mengalami perih di bagian vulva," Dr Bernard Harlow, salah satu penelti dalam riset itu.
Ironisnya,katanya, peningkatan paling besar terjadi di kelompok usia muda, Mereka tidak hanya mencukur habis rambut kemaluannya, tapi juga sering menggunakan celana ketat, terutama jins.
Maka tidak mengherankan jika banyak remaja putri mengalami lecet di bagian kemaluan.
Pada saat rambut kemaluan dicukur, atau diangkat menggunakan lilin, terjadi lecet ringan yang diabaikan oleh pemilik tubuh.
Celakanya, sebelum lecet itu sembuh betul, perempuan itu mengenakan jins ketat.

Bahan jins yang ketat lalu menggesek kulit, termasuk lecet yang dalam proses penyembuhan itu.
Situasi itu terjadi berulang-ulang dalam waktu lama, sehingga terjadi peradangan di bagian tersebut, atau vulvodynia.
Rasa sakit akibat vulvodynia tak bisa sembuh sendiri, sehingga penderitanya harus mengonsumi obat penghilang rasa sakit.
Cara paling efektif mencegah vulvodynia tentu saja adalah menghentikan mencukur rambut kemaluan, dan terlalu sering mengenakan celana jins ketat.
Inilah tanda-tanda dan gejala vulvodynia sebagaimana dilansir laman The Pelvic Expert
- Rasa perih seperti terbakar di bagian vagina
- Rasa sakit seperti ditusuk-tusuk di vulva
- Rasa gatal yang sangat menggangu
- Radang dan pembengkakan di vulva, meski pun hal ini jarang terjadi.