Mudik Lebaran

Tiket Pesawat Mahal, Perusahaan Otobus Dapat Berkah: Jumlah Penumpang Bakal Naik

Tiket Pesawat Mahal, Perusahaan Otobus Dapat Berkah: Jumlah Penumpang Bakal Naik.

thinkstockphotos
Ilustrasi. Masih mahalnya tiket pesawat, membawa berkah bagi pengusaha otobus. Perusahaan otobus, sebagai penyedia layanan transportasi bus bisa dikatakan kecipratan untung dengan mahalnya tarif tiket pesawat tersebut. 

Tingkat okupansi penumpang bus pada musim mudik tahun ini diperkirakan bakal naik 30 persen hingga 40 persen.

Kenaikan tarif pada periode Lebaran tahun ini lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.

WARTA KOTA, PALMERAH--- Masih mahalnya tiket pesawat, membawa berkah bagi pengusaha otobus.

Perusahaan otobus, sebagai penyedia layanan transportasi bus bisa dikatakan kecipratan untung dengan mahalnya tarif tiket pesawat tersebut.

Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan, mengatakan, tingkat okupansi penumpang bus pada musim mudik tahun ini diperkirakan bakal naik 30 persen hingga 40 persen.

Hati-hati Menginap di Apartemen saat Liburan, Simak Pengalaman Yunfei

Naiknya permintaan atas tiket bus tersebut membuat pengusaha juga akan menaikkan tarif mulai dari 20 persen hingga 30 persen.

"Kenaikan tarif kami berkisar 20 persen hingga 30 persen untuk Lebaran tahun ini. Sebelum Lebaran tarif kami masih seperti biasa sebelum Tol Trans Jawa dibuka," kata Kurnia ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (8/5/2019).

Kurnia mengatakan, kenaikan tarif pada periode Lebaran tahun ini lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.

Biasanya, penyedia jasa bus hanya menaikkan tarif sebesar 15 persen hingga 20 persen pada periode mudik Lebaran.

Hasil Survei Kecepatan Internet di Indonesia, Mau Cepat Unduh di Luar Pulau Jawa

Kenaikan tarif ini, menurutnya disebabkan oleh pengaruh musiman saja.

Sekretaris Jenderal Organisasi Angkutan Darat atau Organda, Ateng Haryono, mengatakan, kenaikan tarif bus masih masuk dalam golongan wajar.

"Jakarta Surabaya hari biasa Rp 300.000 sampai Rp 350.000 itu sudah luxury kalau naik Rp 400.000 sampai Rp 450.000," kata Ateng.

"Saya pikir masih make sense tarif itu karena (harga tiket) kereta api juga enggak murah. Tarif kereta api Jakarta-Yogyakara bisa sampai lebih dari Rp 500.000 untuk yang eksekutif, nah kalau di bus pasti lebih murah di bawah itu," katanya.

Garuda Ajak Angkasa Pura I dan II untuk Bikin logistic Center di Bandara

Dipindah

Penerbangan tambahan saat musim mudik Lebaran 2019 dengan tujuan Yogyakarta akan dialihkan dari Bandara Adisutjipto ke Yogyakarta International Airport (YIA).

Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I, Devy Suradji, mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk mengurangi kelebihan beban di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta.

"Yang jelas semua extra flight lebaran masuknya ke YIA. jadi enggak masuk ke Adisutjipto," ujar Devy di YIA, Yogyakarta, Senin (6/5/2019).

Devy menjelaskan, saat ini kapasitas Bandara Adisutjipto hanya bisa menampung penumpang sebanyak 1,8 juta orang.

Namun, penumpang saat ini bandara tersebut telah melampaui kapasitasnya.

"Kapsitas Yogyakarta 1,8 juta, tetapi penumpangnya 8,4 juta, berarti kan sudah lebih dari 400 persen, dan itu yang harus bisa pindah ke YIA," kata Devy.

Trump Berkicau di Twitter, Keuntungan Perusahaan Anjlok Hingga Rp 18,6 Triliun

Devy berharap pada tahun ini maskapai menyediakan extra flight tujuan ke Yogyakarta seperti Lebaran 2018 lalu.

"(Extra flight lebaran tahun lalu) 32. Semoga tahun ini 32 (extra flight) juga ya," ucap dia.

Sementara itu, Direktur Utama Citilink, Juliandra Nurtjahjo, meyakini penerbangan ke Yogyakarta International Airport digemari masyarakat.

Saat ini, Citilink melayani penerbangan sebanyak satu kali dalam sehari dari Bandara Halim Perdanakusuma ke YIA.

"Harus yakin. Yang jelas kami enggak sendirian, pemerintah punya program, termasuk Angkasa Pura pasti punya program (untuk menarik penumpang ke YIA)," kata Juliandra di Jakarta, Senin (6/5/2019).

Meningkatkan Penjualan, Perusahaan Kosmetik Maksimalkan Promo Lewat Media Sosial

Selain dukungan pemerintah dan stake holder lainnya, Juliandra meyakini YIA akan diminati penumpang karena faktor parawisata di wilayah sekitarnya.

"Ya kan kami tahu rute Yogyakarta kan? Bagus sebenarnya. Ini kan bagian dari Yogyakarta juga," kata Juliandra.

Kendati begitu, Juliandra mengaku belum mempunyai target jumlah penumpang yang akan dilayani Citilink dari dan ke YIA dalam satu tahun ini.

"Kami enggak bisa melihat target awal gimana gitu, karena di bulan Ramadan ini kan memang lagi low season ya. Tapi kita akan punya target sama seperti Yogyakarta (Adisutjipto) targetnya disaat yang normal," katanya.

Rekomendasi Investasi, Simak Analisis Pasar Saham Terhadap Perusahaan Ritel saat Ramadan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Minat Mudik dengan Bus Diprediksi Meningkat, Pengusaha Naikkan Tarif 30 Persen

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved