Makam Bayi Tiga Bulan yang Dibunuh Ayah Kandung Dibongkar, Ibu Korban Pilih Menjauh

APARAT Polsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat membongkar makam jenazah bayi berusia tiga bulan yang tewas di tangan ayahnya, beberapa waktu lalu.

Penulis: Joko Supriyanto |
WARTA KOTA/JOKO SUPRIYANTO
Polisi bongkar makam bayi tiga bulan yang tewas dianiaya oleh ayah kandungnya di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. 

APARAT Polsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat membongkar makam jenazah bayi berusia tiga bulan yang tewas di tangan ayahnya, beberapa waktu lalu.

Pembongkaran makam dilakukan guna dilakukan autopsi kepada korban, dan juga kepentingan penyidikan pihak kepolisian untuk melengkapi berkas perkara.

Pembongkaran makam yang dilaksanakan pada Rabu (8/5/2019) pukul 10.00 pagi tadi, mengundang perhatian warga sekitar.

Jokowi Serius Pindahkan Ibu Kota, Fahri Hamzah Usulkan Kepulauan Seribu Sebagai Lokasi Baru

Warga berbondong-bondong mendekati tempat pemakaman di tanah wakaf milik keluarga korban di Jalan Madrasah 2, Sukabumi Utara.

Ibu korban tampak hadir mengenakan baju abu-abu di balut kerudung biru. Meski begitu, ia tak menyaksikan langsung proses pembongkaran.

Ia lebih memilih menjauh karena tak kuat melihat kuburan anak pertamanya dibongkar.

Hari Ini Jokowi Tinjau Dua Lokasi Calon Ibu Kota Baru, Salah Satunya Pakai Nama Soeharto

Bahkan, beberapa warga pun menyarankan agar ibu korban tak menyaksikan, dan diminta untuk menuju ke rumah salah satu warga.

Pihak kepolisian pun memasang garis polisi agar masyarakat tidak mendekat saat dilakukan pembongkaran makam.

Beberapa warga yang hadir mengaku tidak menyangka bayi berusia tiga bulan tersebut meninggal di tangan ayah kandungnya.

Wiranto Bakal Bentuk Tim Kajian Ucapan Para Tokoh, Sandiaga Uno: Cara Usang Zaman Old

"Kasihan banget ya, bapaknya ini enggak punya akal, udah gila. Anaknya sendiri dipukul begitu sampai meninggal," kata Dewi (36), warga sekitar lokasi pemakaman, Rabu (8/5/2019).

Dewi mengaku baru mengetahui korban meninggal karena ulah ayah kandungnya, dari beberapa media.

Atas hal itu, ia sangat menyayangkan perilaku sang ayah yang dengan keji menghabisi nyawa anaknya karena malu.

BREAKING NEWS: Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir Jadi Tersangka Kasus Pencucian Uang

"Emang benar-benar kurang ajar, ini anaknya masih kecil, tega banget, kasihan kan," ujarnya.

Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Irwandi mengatakan, pembongkaran makam ini guna melengkapi berkas perkara dan pembuktian pelaku, serta penyebab kematian korban.

"Hari ini kita lakukan pembongkaran makam terkait perkara meninggalnya bayi berusia 3 bulan. Kita panggil dokter forensik RSCM untuk melakukan autopsi," jelasnya.

Tanggapi Kebohongan Ratna Sarumpaet, Fahri Hamzah: Tiap Hari Orang Bohong, Tidak Usah Sok Suci Lah

Setelah proses hasil autopsi didapat, seluruh berkas akan disatukan dengan beberapa bukti-bukti yang didapat.

Petugas akan melakukan olah TKP, guna mencocokkan fakta-fakta kejadian.

Sebelumnya, seorang bayi berusia tiga bulan tewas dianiaya ayah kandung, MS (23), di rumah kontrakan mereka di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Bachtiar Nasir Jadi Tersangka, Berawal dari Aliran Uang ke Suriah yang Diduga Terkait ISIS

Dari pemeriksaan polisi, pelaku mengaku malu memiliki anak di luar nikah, bahkan dirinya menganggap kelahiran anaknya merupakan sialan.

Kronologi

Meninggalnya KQS (3 bulan) menyisakan duka bagi ibu kandung korban.

Sebab, anak pertamanya itu meninggal dunia karena dianiaya oleh suaminya.

Ketika itu, ibu kandung korban mengaku tidak mengetahui secara persis kejadian yang sebenarnya.

Koalisi Pejalan Kaki Ungkap 500 Trotoar di Jakarta Dikuasai PKL, Paling Banyak di Tiga Wilayah Ini

Ia sempat kaget ketika mendapati anaknya sudah tidak bernapas, persis di samping suaminya yang tengah tertidur.

Kejadian itu puncaknya terjadi pada Sabtu (27/4/2019) beberapa waktu lalu. Sebelum menemukan buah hatinya meninggal dunia, ia sempat menitipkan anaknya ke sang suami untuk pergi ke pasar.

"Pesen aku saat itu, titip dedek pah, dia lagi bangun nih, aku ke pasar dulu. Tapi dia (suami) sambil merem," ungkap orang tua korban, Jumat (3/5/2019).

Kronologi Mobil Pembawa Formulir C1 Diciduk Polisi, Berawal dari Operasi Pengejaran Teroris Bekasi

Namun, seusai dari pasar, ia menemukan buah hatinya yang berjenis kelamin perempuan itu, sudah tidak bernapas.

Selain itu, ada beberapa luka lebam di bagian hidung, dahi, mulut, dan juga bekas gigitan di area pipi.

Sang ibu sempat menanyakan kepada suaminya, yang saat itu masih tertidur di samping sang buah hatinya.

Bachtiar Nasir Jadi Tersangka Kasus Lama, Apa Alat Bukti yang Dimiliki Polisi?

Namun, jawaban suami mengaku tidak mengetahui apa penyebab meninggalnya KQS.

"Saya tanya cuma jawaban dia, 'saya enggak tahu apa-apa," ucapnya.

Saat kejadian, nenek korban mengaku di kediamannya di Kebon Jeruk hanya ada ia, anak, dan suaminya.

Ratna Sarumpaet Ungkap Sering Konsumsi Obat Anti Depresi Sejak Aksi 212 pada 2016 Silam

Saat itu, sang nenek mengaku mendengar suara pukulan sebanyak tiga kali, namun karena keterbatasan fisik, sang nenek tidak memastikan kejadian tersebut.

Hingga pada akhirnya jenazah pun dilarikan ke Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Pihak keluarga berusaha meminta surat kematian kepada pihak Puskesmas, namun karena dokter menemukan kejanggalan kematian korban, pihak puskesmas tidak memberikan surat kematian tersebut.

‎BIN Deteksi Gerakan Kepung KPU pada 22 Mei 2019, Kivlan Zen Niat Unjuk Rasa Tanggal 9 Mei

Selanjutnya, korban dimakamkan di TPU tak jauh dari rumahnya di Kelurahan Sukabumi Utara.

"Sempat ke Puskesmas, di sana juga udah diperiksa denyut nadinya, cuma bilangnya sudah meninggal 20 menit yang lalu," beber nenek korban.

"Lalu di situ suami ngurus surat kematian tapi enggak diproses karena ada kejanggalan, akhirnya kita bawa pulang langsung dimakamin," jelasnya. (*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved