UPDATE Real Count Pilpres 2019 KPU Pukul 15.45, Usai Bengkulu, Prabowo Pasti Menang Lagi Disini

UPDATE Real Count Pilpres 2019 KPU Pukul 15.45, Usai Bengkulu, Prabowo Pasti Menang Lagi Disini.

TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memberi salam kepada massa saat meninggalkan lokasi seusai menghadiri aksi peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2019). 

"Artinya antar 01 vs 02 relatif lebih mendekati fifty2 di seluruh sampel di Bengkulu dibanding di Kepri," lanjutnya.

"Dengan kata lain, terlepas bahwa secara total potensi perolehan suara di Kepri juga mendekati 50:50, tapi di tiap TPS sampel di Kepri angkanya lebih banyak yg jauh dari fifty2 ketimbang yg kami temukan di seluruh sampel TPS di Bengkulu."

"Itu yg sebabkan Moe di Kepri lebih kecil."

2. Yunarto Wijaya

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya (kiri) memberikan pemaparan rilis survei nasional (2000 responen) bertema
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya (kiri) memberikan pemaparan rilis survei nasional (2000 responen) bertema "Peta Elektoral Terkini Pileg dan Pilpres 2019" di kantor Charta Politika Indonesia, Jakarta, Rabu (16/1). Rilis survei membahas selisih elektabilitas jelang debat perdana pilpres dan partai politik yang lolos serta daerah pemiihan yang menjadi lumbung masing-masing pasangan. (Warta Kota/Adhy Kelana)

Jadwal Pertandingan Liga 1 2019 di Bulan Ramadan, Main Setiap Hari

Siap-siap, Tarif MRT Jakarta Bakal Diberlakukan Penuh Sepekan Lagi

Beli Emas di Aplikasi Online Bisa Dapat Bonus Emas

Sementara itu, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya ikut mengomentari cuitan Hidayat Nur Wahid yang mempertanyakan soal perbedaan ini.

"Kemenangan Prabowo-Sandi versi Real Count KPU di Bengkulu."

"Capres 02 : 50,12%,dan capres 01 : 49.88%)."

"Itu Berbeda Prinsip&Angka Yg Jauh dengan Perolehan Quick Count olh Lembaga2Survei : Capres 01 menang dg 58,78%, capres 02 hanya diberi : 41,22%."

"Jadi?" tulis Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Cuitan tersebut langsung dibalas oleh Yunarto yang menyebut andai Hidayat Nur Wahid membaca penjelasan soal Margin of Error, maka dirinya tidak akan mengambil kesimpulan seperti ini.

"Kalo baca lengkap penjelasan margin of error per provinsi disertai tingkat signifikansi harusnya gak akan ambil kesimpulan kaya gini," tulis Yunarto.

Pilihan Investasi, Apakah yang Jadi Pertimbangan untuk Investasi Properti?

Tragis, Persija Kalah Lima Kali Berturut di 3 Ajang Berbeda, Apa yang Terjadi Sebenarnya?

Jadwal Pertandingan Liga 1 2019 di Bulan Ramadan, Main Setiap Hari

3. Agung Baskoro

Dalam cuitannya, Analis Politik Poltracking Institute, Agung Baskoro menulis, ketika ditelusuri hasil quick count nasional yang dilakukan pihaknya sampai ke provinsi, maka margin of error-nya pun berbeda.

Terlebih untuk provinsi yang populasinya kecil.

Seperti Bengkulu yang TPS-nya hanya 0,76 persen dari jumlah TPS secara nasional.

"Quick count nasional ktika ditelusuri ke provinsi sdh beda margin of error nya."

"terutama utk provinsi2 populasi kecil."

Jadwal Pertandingan Liga 1 2019 di Bulan Ramadan, Main Setiap Hari

Siap-siap, Tarif MRT Jakarta Bakal Diberlakukan Penuh Sepekan Lagi

Beli Emas di Aplikasi Online Bisa Dapat Bonus Emas

"Jmlah TPS bengkulu 0.76% dr Jumlah TPS scr nasional, dg MoE 9.65%."

"QC nasional, MoE 1 % sila diuji dg RC KPU. Thanks tweps cc @hantayuda," tulis Agung Baskoro.

https://twitter.com/AgungBaskoro/status/1121820594540961792

Sementara itu, dalam lampiran laporan hasil quick count Indikator menyebutkan, Bengkulu termasuk dalam daerah yang kemungkinan besar posisi hasil quick count bisa berubah.

Sehingga belum bisa ditentukan paslon pemenang.

4. Saiful Mujani

Saiful Mujani
Saiful Mujani (Warta Kota)

Jadwal Pertandingan Liga 1 2019 di Bulan Ramadan, Main Setiap Hari

Siap-siap, Tarif MRT Jakarta Bakal Diberlakukan Penuh Sepekan Lagi

Beli Emas di Aplikasi Online Bisa Dapat Bonus Emas

Pendiri SMRC, Saiful Mujani mengatakan, pada dasarnya quick count merupakan prediksi hasil nasional.

Bila dilihat dari provinsi, maka tergantung jumlah pemilih di provinsi tersebut.

Menurutnya, Bengkulu merupakan provinsi dengan jumlah pemilih yang relatif kecil sehingga kuota sampelnya juga kecil.

"qc dasarnya untuk prediksi hasil nasional."

"kl dilihat nasional itu per provinsi maka tergantung jumlah pemilih di provinsi itu. benguku adalah provinsi dg jumlah pemilih relatif kecil sehingga kuota sampelnya juga kecil."

"tidak bisa dibaca siapa menang bila selisihnya tipis."

Namun, karena SMRC menggunakan sampel yang lebih besar dari lembaga lain, maka hasil quick count SMRC cukup mirip dengan hasil real count di Situng KPU.

"Namun, sampel qc smrc lebih besar dari teman2 lain sehingga kuota untuk bengkuku sampelnya kebih besar sehingga hasilnya cukup sepola dengan hasil 100 persen kpu di bengkulu," tulisnya.

Investasi di Pasar Modal, Simak Tips dari Akademisi Keuangan dan Investasi dan Lo Kheng Hong

Jadwal Pertandingan Liga 1 2019 di Bulan Ramadan, Main Setiap Hari

Tragis, Persija Kalah Lima Kali Berturut di 3 Ajang Berbeda, Apa yang Terjadi Sebenarnya?

 Jokowi Masih Unggul

Ya, tapi kemenangan Prabowo-Sandi itu baru di Bengkulu saja. Masih ada deretan real count Pilpres 2019 di provinsi lain yang masih berjalan atau belum mencapai 100 persen. 

Sejauh ini pergerakan prosentase nasional kedua Paslon, yakni Jokowi-Maruf maupun Prabowo-Sandi, masih sesuai dengan hasil quick count lembaga  kredibel yang terdaftar di KPU RI. 

Ya, Jokowi-Maruf jauh lebih unggul dari Prabowo-Sandi. 

Update terbaru real count Pilpres 2019 di situs pemilu2019.kpu.go.id, sampai saat ini sudah mencapai 61.41821% suara yang masuk sampai Kamis (2/5/2019) pukul 11.45. 

Jadwal Pertandingan Liga 1 2019 di Bulan Ramadan, Main Setiap Hari

Siap-siap, Tarif MRT Jakarta Bakal Diberlakukan Penuh Sepekan Lagi

Investasi di Pasar Modal, Simak Tips dari Akademisi Keuangan dan Investasi dan Lo Kheng Hong

 Sampai saat ini Paslon Jokowi-Maruf memimpin dengan 56,06 persen.

Angka itu menunjukkan presentase perolehan suara Jokowi-Maruf kembali naik ketimbang rabu kemarin dimana sempat menyentuh 55,99 persen. 

Ini merupakan momen kenaikan pertama setelah beberapa hari beruntuk Suara Jokowi-Maruf cenderung mengalami tren penurunan.

Sementara suara Prabowo-Sandi kini ada di posisi 43,94 persen, atau kembali turun dari sebelumnya 44,01 persen. 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru akan mengesahkan hasil Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 pada 22 Mei 2019 nanti.

Dengan perbedaan angka seperti ini, Prabowo-Sandi memiliki wilayh provinsi dimana mengalami kekalahan telak. 

Beli Emas di Aplikasi Online Bisa Dapat Bonus Emas

Jadwal Pertandingan Liga 1 2019 di Bulan Ramadan, Main Setiap Hari

Cornelia Agatha Menangis Ketika Mendengarkan Wizzy Williana Menyanyikan Lagu Kepastian

Wilayah paling parah adalah di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tapi dari antara Jawa Tengah, Jawa Timur, dan NTT, Prabowo-Sandi terlihat suaranya paling hancur lebur di NTT. 

Ya, Prabowo-Sandi hanya memperoleh 11,29 persen suara di NTT. 

Sedangkan Paslon nomor urut 01 Jokowi-Maruf memperoleh 88,71 persen suara di NTT.

 Simak selengkapnya disini. Klik disini. 

Sementara itu Jokowi-Maruf juga mengalami kekalahan telak di beberapa kota. 

Ini daftar kota dimana suara Jokowi-Maruf kalah telak dari Prabowo-Sandi per pukul 11.30 pada Selasa (30/4/2019) : 

1. Aceh Barat

Jokowi-Maruf : 14,05 persen suara

Prabowo-Sandi : 85,95 persen

2. Aceh Barat daya

Jokowi-Maruf : 10,31 persen

Prabowo-Sandi : 89,69 persen

3. Aceh Besar

Jokowi-Maruf : 9,42 persen

Prabowo-Sandi : 90,58 persen

4. Aceh Jaya

Jokowi-Maruf : 10,26 persen

Prabowo-Sandi : 89,74 persen

5. Aceh Selatan

Jokowi-Maruf : 9,58 persen

Prabowo-Sandi : 90,42 persen

6. Aceh Singkil

Jokowi-Maruf : 27,62 persen

Prabowo-Sandi : 72,38 persen

7. Aceh Tamiang

Jokowi-Maruf : 16,00 persen

Prabowo-Sandi : 84,00 persen

8. Aceh Tengah

Jokowi-Maruf : 39,43 persen

Prabowo-Sandi : 60,57 persen

9. Aceh Tenggara

Jokowi-Maruf : 25,67 persen

Prabowo-Sandi : 74,33 persen

10. Aceh Timur

Jokowi-Maruf : 10,17 persen

Prabowo-Sandi : 89,83 persen

11. Aceh Utara

Jokowi-Maruf : 7,47 persen

Prabowo-Sandi : 92,53 persen

12. Bireuen

Jokowi-Maruf : 6,67 persen

Prabowo-Sandi : 93,33 persen

13. Banda Aceh

Jokowi-Maruf : 13,01 persen

Prabowo-Sandi : 86,99 persen

14. Langsa

Jokowi-Maruf : 11,50 persen

Prabowo-Sandi : 88,50 persen

15. Lhokseumawe

Jokowi-Maruf : 8,38 persen

Prabowo-Sandi : 91,62 persen

16. Sabang

Jokowi-Maruf : 12,31 persen

Prabowo-Sandi : 87,69 persen

17. Nagan Raya

Jokowi-Maruf : 12,33 persen

Prabowo-Sandi : 87,67 persen

18. Pidie

Jokowi-Maruf : 8,37 persen

Prabowo-Sandi : 91,63 persen

19. Pidie Jaya

Jokowi-Maruf : 7,71 persen

Prabowo-Sandi : 92,29 persen

20. Pariaman

Jokowi-Maruf : 8,31 persen

Prabowo-Sandi : 91,69 persen

21. Padang Pariaman

Jokowi-Maruf : 9,61 persen

Prabowo-Sandi : 90,39 persen

Simak selengkap di sini. Klik di sini. 

Kurang Dari 10 Suara

Sementara itu ada pula di beberapa kecamatan dimana Jokowi-Maruf memperoleh suara dibawah 10 suara sampai saat ini, Selasa (30/4/2019) pukul 15.30. 

Simak daftarnya dibawah ini : 

KABUPATEN PASAMAN Sumatera Barat

Kecamatan SIMPANG ALAHAN MATI (32,5%)

Jokowi-Maruf :  99

Prabowo Prabowo-Sandi :1.829

Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat

Kec PARIANGAN (3,8%)

Jokowi-Maruf : 45

Prabowo-Sandi : 324

Kec RAMBATAN (6,1%) :

Jokowi-Maruf : 98

Prabowo-Sandi : 1.248

Kab Aceh Besar Provinsi Aceh

BLANG BINTANG (17,1%)

Jokowi-Maruf : 85

Prabowo-Sandi : 1.215

MESJID RAYA (3,4%)

Jokowi-Maruf : 30

Prabowo-Sandi : 427

MONTASIK (12,3%)

Jokowi-Maruf : 72

Prabowo-Sandi : 1.406

SUKAMAKMUR (3,7%)

Jokowi-Maruf : 31

Prabowo-Sandi : 380

Kabupaten Aceh Timur Prov Aceh

DARUL FALAH (50%)

Jokowi-Maruf : 66

Prabowo-Sandi : 823

INDRA MAKMU (12,5%)

Jokowi-Maruf : 79

Prabowo-Sandi : 917

MADAT (1,3%)

Jokowi-Maruf : 5

Prabowo-Sandi : 142

PEUREULAK BARAT (6,4%)

Jokowi-Maruf : 43

Prabowo-Sandi : 444

Kabupaten Aceh Utara Prov Aceh

PAYA BAKONG (2%)

Jokowi-Maruf : 4

Prabowo-Sandi 151

Kabupaten NAgan Raya Prov Aceh

BEUTONG ATEUH BANGGALANG (100%)

Jokowi-Maruf : 43

Prabowo-Sandi : 1.184

Kabupaten Pidie Prov Aceh

GEULUMPANG TIGA (12,3%)

Jokowi-Maruf : 84

Prabowo-Sandi : 1.400

MILA (3%)

Jokowi-Maruf : 2

Prabowo-Sandi : 121

MUTIARA TIMUR (3,5%)

Jokowi-Maruf : 49

Prabowo-Sandi : 658

Jadwal Pertandingan Liga 1 2019 di Bulan Ramadan, Main Setiap Hari

Siap-siap, Tarif MRT Jakarta Bakal Diberlakukan Penuh Sepekan Lagi

Kabar Kabinet Jokowi-Maruf Amin

Untuk pelantikan Presiden-Wakil Presiden 2019-2014, rencananya dilakukan pada 20 Oktober 2019.

Jarak waktunya kalau dihitung dari hari Minggu 28 April 2019 ini masih sekitar enam bulan lagi.

KPU juga baru akan mengumumkan hasil resmi perhitungan suara pada 22 Mei 2019 nanti.

 Meski demikian, sudah mulai beredar viral kabar susunan kabinet Jokowi-Maruf Amin nanti.

Jadwal Pertandingan Liga 1 2019 di Bulan Ramadan, Main Setiap Hari

Beli Emas di Aplikasi Online Bisa Dapat Bonus Emas

Dari daftar yang beredar, tersebar berbagai nama menteri yang saat ini masih menjabat sebagai menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK 2014-2019.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi yang enggan disebut namanya, enggan membahas soal nama anggota kabinet pada rumor yang viral di sosial media beberapa hari ini.

"Kami masih fokus pada perhitungan suara. Kami tidak membuat dan belum berpikir nama-nama anggota kabinet," ujar salah satu anggota TKN yang enggan disebut namanya.

Para Menteri

Sementara itu, dikutip dari Tribun Medan, beberapa nama yang masuk dalam daftar kabinet tersebut adalah para tokoh yang turut mendukung dan memenangkan Jokowi-Amien.

Antara lain Erick Thohir, Mahfud MD, Yenny Wahid, Yusril Ihza Mahendra, Rosan Roeslani, Abdul Kadir Karding dan sebagainya.

ERICK Thohir
ERICK Thohir (www.oufc.co.uk)

Jadwal Pertandingan Liga 1 2019 di Bulan Ramadan, Main Setiap Hari

Siap-siap, Tarif MRT Jakarta Bakal Diberlakukan Penuh Sepekan Lagi

Beli Emas di Aplikasi Online Bisa Dapat Bonus Emas

Sebagian besar nama yang beredar viral tersebut tak lain masih wajah lama yakni menteri era Jokowi-Jusuf Kalla.

Tribunnews.com berusaha mengonfirmasi beberapa nama yang muncul dalam daftar viral kabinet Jokowi-Maruf Amin tersebut.

Khususnya ke para menteri yang kini masih menjabat.

Budi Karya Sumadi

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi membuka Rapat Kerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Raker Ditjen Hubla) Tahun 2019 yang diselenggarakan pada 8-10 April 2019  di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan Jakarta, Senin (8/4/2019).
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi membuka Rapat Kerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Raker Ditjen Hubla) Tahun 2019 yang diselenggarakan pada 8-10 April 2019 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan Jakarta, Senin (8/4/2019). (Warta Kota/mohamad yusuf)

Jadwal Pertandingan Liga 1 2019 di Bulan Ramadan, Main Setiap Hari

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menanggapi soal kemungkinan dirinya terpilih kembali menjadi menteri dalam jajaran kabinet Joko Widodo.

Saat dilontarkan pertanyaan tersebut, Budi sontak tertawa sambil berjalan menuju lift.

Dia mengaku tak ingin berkomentar terkait perandaian itu, dan hanya menyerahkannnya ke sang kuasa.

"Saya no comment. Itu jalan Allah sajalah," kata Budi saat ditemui di Hotel JS Luwangsa, Jakarta, Jumat (26/4/2019).

Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu pun tidak menjawab ketika ditanya bersedia atau tidak untuk mengemban jabatan menteri kembali.

"Pokoknya jalan Allah saja," ucapnya lagi.

Selain itu, Budi Karya mengaku belum mendapat permintaan agar jadi menteri lagi dari Jokowi.

"Belum, belum (dapat informasi dari presiden). Sudah ya terima kasih," ujar dia sambil tersenyum.

Yasonna Laoly

Yasonna Laoly di Gedung Kemenkumham, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (28/1/2019).
Yasonna Laoly di Gedung Kemenkumham, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (28/1/2019). (TRIBUNNEWS/ILHAM RIAN PRATAMA)

Cornelia Agatha Menangis Ketika Mendengarkan Wizzy Williana Menyanyikan Lagu Kepastian

Menkumham Yasonna Laoly, menanggapi ringan pertanyaan wartawan soal kemungkinan ditawari lagi untuk menjadi menteri jika Joko Widodo (Jokowi) terpilih kembali menjadi presiden.

Yasonna hanya tertawa saat ditanyakan kemungkinan tersebut oleh awak media. Politikus PDI Perjuangan ini hanya menyebut singkat bahwa keputusan itu masih belum terjadi.

"Itu nanti," tutur Yasonna di di Lapas Narkotika Klas IIA Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (27/4/2019).

Yasonna langsung masuk ke dalam mobil dinasnya tanpa memberikan keterangan lanjutan kepada awak media.

Nila Moeloek

Nila Moeloek
Nila Moeloek (Antaranews.com)

Harga Daging Ayam dan Telur Ayam di Pasar Baru Bekasi Merangkak Naik Jelang Bulan Puasa

Alasan Nikita Mirzani Enggan Ayah Kandung Arkana Mawardi yang Mengadzankan Putranya

Nila Moeleok yang kini bertugas menjadi Menteri Kesehatan mengaku sangat senang dengan profesi yang sedang dijalankannya ini.

“Untuk pekerjaannya saya senang, bagus sekali sebagai menteri ya,” ungkap Nila Moeleok saat ditemui di Rumah Berdaya, Bali, Rabu (25/4/2019).

Lalu apakah Nila Moeleok akan menerima jikalau nanti Jokowi kembali memimpin Indonesia dan memintanya menjadi kesehatan lagi?

Dari jawaban Nila Moeloek tersirat kalau ia tidak ingin lagi menjadi Menteri Kesehatan di periode berikutnya.

“(Hahaha) gantian kali ya. Mungkin ada orang yang lebih baik lagi kan bisa (haha),” ungkap Nila Moeleok saat ditemui di Rumah Berdaya Bali, Rabu (25/4/2019) lalu.

Jika tidak menjadi menteri Nila Moeleok berencana kembali mengajar kembali, mengingat ia juga berprofesi sebagai dosen.

Alasan Nikita Mirzani Enggan Ayah Kandung Arkana Mawardi yang Mengadzankan Putranya

Jadwal Pertandingan Liga 1 2019 di Bulan Ramadan, Main Setiap Hari

“Saya kan dosen yaa barangkali bisa kembali ke dosen ya,” ujar Nila Moeleok.

Keinginannya kembali mengajar sesuai dengan prinsip hidupnya yang ingin terus membantu orang banyak, yang juga banyak teralisasikan saat ia menjadi Menteri Kesehatan.

“Membantu orang dalam jumlah banyak prinsip hidup saya, artinya mari kita selalu memberi dalam hal sekecil apapun, sekarang kita bisa membeli lebih besar artinya seperti ini kan bagus sekali,” tutur Nila Moeleok.

Melihat masyarakat yang sembuh sehingga memiliki kehidupan yang lebih baik pun menjadi kepuasaan bagi Nila Moeleok saat menjalani tugasnya jadi Menteri Kesehatan.

“Kalau ini bisa bergulir kita bisa lebih menolong orang-orang, yang terbuangkan mereka bisa sembuh, bisa berdaya, bisa berhasil dan sebagainya,” pungkas Nila Moeleok.

Investasi di Pasar Modal, Simak Tips dari Akademisi Keuangan dan Investasi dan Lo Kheng Hong

Cornelia Agatha Menangis Ketika Mendengarkan Wizzy Williana Menyanyikan Lagu Kepastian

Susi Pudjiastuti

MENTERI Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti
MENTERI Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti (Istimewa)

Alasan Nikita Mirzani Enggan Ayah Kandung Arkana Mawardi yang Mengadzankan Putranya

Jadwal Pertandingan Liga 1 2019 di Bulan Ramadan, Main Setiap Hari

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti hadir menjadi narasumber talkshow bertema: Perempuan Bisa Apa Dalam Mencegah Korupsi, Kekuatan Perubahan Inspirasi Perubahan.

Acara yang digelar Jumat (26/4/2019) di Gedung Lama KPK, Kav C1, Kuningan, Jakarta Selatan ini digelar dalam rangka perayaan HUT ke-5 gerakan Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) Sekaligus perayaan ‎Hari Kartini.

Di kesempatan tersebut, Menteri Susi ‎mengungkapkan akan sangat baik jika dunia memberikan kesempatan pada perempuan.

Dia meyakini, di tangan kaum perempuan, dunia bakal menjadi lebih baik.

"Data dari Bank Dunia, survei di 150 negara, didapatkan wanita lebih bisa dipercaya dari pada laki-laki. Ini karena wanita kerjanya itu lebih baik dan peduli.‎ Keadaan ini tidak menutup adanya pelaku korupsi wanita, tapi kan presentasinya kecil," ungkap Menteri Susi.

Menteri Susi juga bicara soal kontribusi perempuan di Parlemen yang masih sangat minim.

Di beberapa negara seperti Jerman, angka representasi perempuan di Parlemen Jerman jauh lebih tinggi dari pada di Indonesia.

Jadwal Pertandingan Liga 1 2019 di Bulan Ramadan, Main Setiap Hari

Investasi di Pasar Modal, Simak Tips dari Akademisi Keuangan dan Investasi dan Lo Kheng Hong

Dia meyakini Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang sama untuk mewujudkan kontribusi perempuan di parlemen.

Seperti diketahui, UU No 2 tahun 2008 memuat kebijakan yang mengharuskan partai politik menyertakan keterwakilan perempuan minimal 30 persen dalam pendirian maupun dalam kepengurusan di tingkat pusat.

"Melihat beberapa penelitian, mestinya pemerintah buat Undang-Undang yang lebih memberikan posisi pada perempuan. Tidak tertutup ada oknum perempuan jadi pelaku korupsi tapi ratenya jauh," kata Menteri Susi.

"‎Di Parlemen 30 persen wanita mungkin harus ditambah karena Parlemen itu penting. Pak Jokowi kalau perlu tambah, kan menteri perempuannya dulu 9, lalu jadi 8. Kalau perlu jadi 15, ditambah lagi," pinta Menteri Susi yang disambut tepuk tangan oleh narasumber lain dan peserta talkshow.

"Prosentase wanita di Polandia, menteri perempuan itu lebih dari 40 persen dan saya lihat itu lebih baik. Saya pun jadi Menteri Kelautan dan Perikanan, saya mudah kerja sama dengan jenderal-jenderal seperti Panglima TNI dan Kapolri," tambah Menteri Susi.

Harga Daging Ayam dan Telur Ayam di Pasar Baru Bekasi Merangkak Naik Jelang Bulan Puasa

Pilihan Investasi, Apakah yang Jadi Pertimbangan untuk Investasi Properti?

Yenny Wahid

Yenny Wahid (TRIBUNNEWS.COM/Yanuar Nurcholis Majid)
Yenny Wahid (TRIBUNNEWS.COM/Yanuar Nurcholis Majid) (TRIBUNNEWS.COM/Yanuar Nurcholis Majid)

Alasan Nikita Mirzani Enggan Ayah Kandung Arkana Mawardi yang Mengadzankan Putranya

Siap-siap, Tarif MRT Jakarta Bakal Diberlakukan Penuh Sepekan Lagi

Sebelumnya, Ketua Hubungan Luar Negeri PP Muslimat NU Yenny Wahid yang juga menjadi narasumber mengatakan seorang perempuan terlebih ibu punya hak luar biasa untuk menularkan nilai-nilai kebaikan pada anak.

‎Terlebih lagi dalam banyak penelitian, diungkap Yenny, ada korelasi langsung antara keterlibatan perempuan dengan tingkat korupsi rendah.

"Perempuan punya kemampuan lebih untuk memerangi korupsi. Perempuan harus aktif jadi agen perubahan. Ini terlibat betul efek luar biasa dari perempuan," tambah Yenny Wahid. 

Artikel ini dikompilasi dari artikel yang telah tayang di serambinews.com dengan judul Real Count KPU Pilpres di Bengkulu Berbeda dengan Quick Count, Lembaga Survei Ramai-ramai Buka Suara.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved