Pilpres 2019

Real Count KPU: Jokowi Kalah di Bengkulu, Bukti Quick Count Bisa Salah, Ini Penjelasan Lengkap Ahli

Kekalahan Jokowi-Maruf di Bengkulu Buktikan Quick Count Bisa Salah, Ini Penjelasan Ahli.

kpu.go.id
Jokowi kalah di bengkulu versi real count KPU. 

Pendapat Bos Lembaga Survei

Sejumlah bos lembaga survei pun kemudian menanggapi terkait kekalahan Jokowi-Maruf di Bengkulu yang tak sesuai prediksi quick count. 

Berikut Tribunnews.com merangkum penjelasan dan komentar lembaga survei terkait perbedaan hasil quick count dengan real count Pilpres 2019, dari cuitan mereka di akun Twitter.

1. Burhanuddin Muhtadi

Pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi
Pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi (Warta Kota)

LIVE STREAMING Garuda Select vs Arsenal U-16,Kick Off Pukul 19.00 WIB, Bukan Hanya Cari Menang

Dari Enam yang Diusulkan, Anies Baswedan Pilih Dua Masjid Ini untuk Safari Ramadan Gubernur DKI

Kapolri Kejar Pembuat Hoaks Polri Siap Tembak Mati Perusuh NKRI Sekalipun Cucu Nabi

Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, perbedaan hasil quick count dan real count karena margin of error (MoE) di Bengkulu yang cukup besar yakni 7,32 persen.

Hal ini karena sampel yang dipakai Indikator sedikit.

"Media seharusnya memberitakan secara lengkap. @indikatorcoid melaporkan margin of error per provinsi."

"Di Bengkulu misalnya, karena sampel sedikit, MoE +- 7,32%."

"Dgn prediksi 01 sekitar 52% vs 47% buat 02, jelas kami sebut di situ bahwa selisih antara keduanya tidak signifikan," tulisnya.

Sementara untuk Poltraking dan Indobarometer, Burhanuddin Muhtadi menduga, MoE yang dipatok sebesar 1 persen itu hanya untuk tingkat nasional.

Jika di level provinsi, margin error-nya lebih besar seperti yang ditetapkan Indikator yakni 7,32 persen.

"Dugaan saya, MoE +-1% yg dipatok Poltracking dan Indobarometer itu MoE di tingkat nasional."

"Ketika dibreakdown per provinsi, seharusnya MoE lebih besar dari 1%. @indikatorcoid misalnya menetapkan MoE +-7,32% di Bengkulu karena sampelnya sedikit," tulis dia.

Lebih lanjut Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, estimasi MoE tergantung pada variance.

VIDEO: Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Harap Warta Kota Bisa Mengedukasi Masyarakat

VIDEO: Wakil Wali Kota Bekasi Harap Berita Warta Kota Makin Cepat Tepat dan Akurat

Dari Enam yang Diusulkan, Anies Baswedan Pilih Dua Masjid Ini untuk Safari Ramadan Gubernur DKI

Sebab, bila perbandingan semakin dekat ke 50:50, maka variance semakin besar.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved