Genap 26 Tahun Pengorbanan Marsinah yang Terbunuh karena Berjuang untuk Buruh

Negara sedang dalam posisi yang panik, kehilangan legitimasi dan kekhawatiran berlebihan karena merasa eksistensinya terancam.

Sabda Perubahan
Sosok pejuang buruh, Marsinah yang tewas dibunuh dengan penyiksaan kejam dan mengakibatkan korban mengalami luka berat mematikan yang demikian jauh dari perikemanusiaan dan peradaban. Dari petugas rumah sakit yang mengautopsi jenazah Marsinah diketahui bahwa Marsinah tewas karena mengalami penganiyaan berat. 

Kematian Marsinah, 8 Mei 1993 yang lalu, seakan menjadi tonggak utama kebangkitan kaum buruh untuk bangkit membangun kesadaran untuk merebut hak-haknya yang selama ini ditindas.

Semangat buruh pabrik itu, kini, menjadi sebuah monumen yang kokoh berdiri di hati setiap buruh Indonesia, meluas terus sampai melampaui batas-batas sektoral.

Ya, Marsinah, kini bukan sekedar ikon tapi dia adalah kekasih semua pejuang kebenaran.

Solidaritas Buruh

Peristiwa penculikan dan penganiayaan yang dialami Marsinah diharapkan tidak pernah terjadi lagi.

Perjuangan buruh dengan menyuarakan hak dan aspirasi mereka melalui demonstrasi tidak seharusnya dihadapi dengan kekerasan.

Pembela Demokrasi mendesak pemerintah mengusut tuntas kasus kematian aktivis buruh, Marsinah. Dari petugas rumah sakit yang mengautopsi jenazah Marsinah diketahui bahwa Marsinah tewas karena mengalami penganiyaan berat.
Pembela Demokrasi mendesak pemerintah mengusut tuntas kasus kematian aktivis buruh, Marsinah. Dari petugas rumah sakit yang mengautopsi jenazah Marsinah diketahui bahwa Marsinah tewas karena mengalami penganiyaan berat. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved