Pilpres 2019
UPDATE HITUNG FORM C1 Senin Malam: Prabowo Menang Telak di Pulau Madura Raih 77,9 %, Jokowi 22 %
Pasangan Jokowi-Amin kalah telah dari pasangan Prabowo-Sandi di Pulau Madura. Jokowi hanya meraih 22,07 persen dan Prabowo-Sandi meraih 77,93 persen.
Di Kabupaten Bangkalan Jokowi-Amin meraih 49,72 % dan Prabowo-Sandi meraih 50,28 %.
Di Kabupaten Sampang Jokowi-Amin meraih 23,74 % dan Prabowo-Sandi meraih 76,26 %.
Di Kabupaten Pamekasan Jokowi-Amin meraih 17,07 % dan Prabowo-Sandi meraih 82,93 %.
Di Kabupaten Sumenep Jokowi-Amin meraih 38,53 % dan Prabowo-Sandi meraih 61,47 %.
Simak data lengkap berikut ini:

Salah satu tokoh dari Pulau Madura di tingkat nasional adalah Prof Dr Mohammad Mahfud MD.
Mahfud MD lahir pada 13 Mei 1957 (usia 61 tahun) di Kabupaten Sampang, Pulau Madura.
Mahfud MD sempat dipilih oleh Jokowi sebagai bakal Cawapres, tetapi pada detik-detik pengumuman, namanya berubah.
Mahfud MD diganti oleh KH Maruf Amin yang kemudian oleh Jokowi diumumkan sebagai Cawapresmnya pada Pilpres 2019.
Nama Mahfud Md saat ini sedang menjadi pembicaraan sejumlah tokoh dan netizen (warganet) setelah mengomentari provinsi-provinsi yang dimenangi oleh Prabowo-Sandi.
Melalalui akun twitternya, Mahfud MD menyebut sebagai prrovinsi yang terdapat kelompok Islam garis keras.
"Sy katakan DULU-nya krn 2 alsn: 1) DULU DI/TII Kartosuwiryo di Jabar, DULU PRRI di Sumbar, DULU GAM di Aceh, DULU DI/TII Kahar Muzakkar di Sulsel. Lht di video ada kata "dulu". Puluhan tahun terakhir sdh menyatu. Maka sy usul Pak Jkw melakukan rekonsiliasi, agar merangkul mereka," ujar Mahfud MD di akun twitternya.
Tokoh Sumatera Barat, Karni Ilyas, langsung berkomentar atas cuitan Mahfud MD tersebut.
Saat dihubungi Wartakotalive.com, Karni Ilyas yang juga Presiden Indonesia Lawyer Club (ILC) itu mengingatkan Mahfud MD bahwa pemberontokan di beberapa daerah bukan karena ideologi agama.
Di akun twitter Karni Ilyas menulis komentar sebagai berikut.