Banjir Jakarta

Keluhan Warga DKI Jakarta: Mau Sampai Kapan Seperti Ini? Setiap Banjir Mengungsi, Kasihan Anak-Anak

Warga DKI Jakarta mengeluh banjir yang merendam kediamannya, dan bahkan rumah warga DKI Jakarta terendam lumpur pasca hujan.

Editor: PanjiBaskhara
KOMPAS/AGUIDO ADRI
Nuryati (25), warga RT 005 RW 008, Pejaten Timur, Jakarta Selatan, memeluk anaknya Raditya (4) yang mulai mengantuk. 

SEJUMLAH warga DKI Jakarta mengeluh banjir yang merendam kediamannya, dan bahkan rumah warga DKI Jakarta terendam lumpur pasca hujan.

Diketahui, tinggi lumpur rendam rumah warga DKI Jakarta setinggi betis orang dewasa sehingga membuat warga DKI Jakarta mengeluh sering kebanjiran.

Hampir setiap musim hujan wilayah DKI Jakarta kebanjiran, sehingga terpaksa warga DKI Jakarta terdampak banjir mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kondisi seperti ini juga, membuat warga DKI bertanya-tanya sampai kapan lagi harus mengungsi setiap kali rumahnya kebanjiran.

PPK Pasar Minggu: Pokoknya Kalau Pemilu Serentak Lagi, Mungkin Tak Ada Lagi yang Mau Ikut

Banjir DKI Beban Gubenur Semakin Berat, Pemilihan Wagub Harus Prioritas

Gerimis, Warga Sekitar Pantau Ketinggian Air di Pintu Air Manggarai

WartaKotaLive melansir Kompas Bebas Akses, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat titik banjir akibat luapan Sungai Ciliwung, Jumat (26/4/2019) subuh, sebanyak 32 titik.

Perlu upaya serius dari kepala daerah Jakarta dan Bogor untuk merevitalisasi Sungai Ciliwung agar warga tidak terus menerus menjadi korban setiap kali banjir menerjang.

Salah satu daerah yang terdampak luapan sungai Ciliwung, adalah Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

BREAKING NEWS: Muncul Lubang Raksasa di Sukabumi, Warga Dihantui Ketakutan

Awal Mei, Angkot Online di Kota Bekasi Bakal Diresmikan Wali Kota

Update Real Count Terbaru Pukul 13.00,Prabowo Menukik, Viral Daftar Menteri Pilihan Jokowi-Maruf

Meski sudah surut, sejumlah warga belum bisa kembali ke rumahnya karena banjir masih menyisahkan lumpur yang tebal.

Ari santoso, Kepala Pleton Grup A Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Peyelamatan Kebakaran, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (27/4/2019), mengatakan, setidaknya butuh waktu.

Yakni satu hingga dua minggu untuk penanggulangan pasca banjir terutama upaya membersihkan lumpur.

Live Streaming dan Jadwal Lengkap Kejuaraan Asia 2019 Hari Ini: Marcus/Kevin Sekitar Pukul 15.40

VIDEO: Richard Kyle Angkat Bicara Soal Video Masturbasi yang Viral di Medsos

VIDEO: Pintu Air Manggarai Siaga 4, Sampah Masih Terus Berdatangan

Ari santoso, Kepala Pleton Grup A Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Peyelamatan Kebakaran, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. (KOMPAS/AGUIDO ADRI)

“RT RW cukup banyak yang terdampak seperti RT 017 RW 007, RT 005 RW 008, RT 001 RW 007, RT 16 RW 07, RT 11 RW 6, RT 12 RW 6, RT 12 RW 10. Beberapa warga sudah ada yang kembali. Namun, warga yang tinggal di bawah belum bisa kembali lumpur masih tinggi,” kata Ari.

RT 005 RW 008 merupakan salah satu wilayah terparah yang terdampak luapan banjir.

Sejumlah warga belum bisa pulang ke rumahnya karena tebalnya lumpur, salah satunya Nurhayati (24).

Mata Raditya (4), mulai sayu karena kantuk.

Sang ibu, Nurhati lalu memeluk erat sembari meninabobokan anak pertamanya.

Nuryati (25), warga RT 005 RW 008, Pejaten Timur, Jakarta Selatan, memeluk anaknya Raditya (4) yang mulai mengantuk. (KOMPAS/AGUIDO ADRI)

Nurhayati tidak sendiri, ibu lainnya Rani (30), juga belum bisa kembali ke rumahnya karena lumpur belum selesai dibersihkan.

Kakinya penuh bekas lumpur setinggi betis. Untuk satu malam lagi, ia bersama tiga anaknya Alya (5), Cesya (3), dan Arka (1), harus mengungsi sementara.

“Tadi baru ngecek rumah. Udah surut sih, tapi lumpurnya masih banyak. Tapi dinding bagian tengah dekat kamar mandi hancur’” kata Rani.

VIRAL Nama-Nama Calon Menteri Jokowi-Maruf Amin, Begini Tanggapan Para Menteri Kabinet Jokowi

Live Streaming RCTI dan Prediksi Line Up Manchester United vs Chelsea: Berebut Posisi Empat Besar

VIDEO: Warga Cililitan Butuh 3 Hari Bersihkan Lumpur Banjir

Bagi masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung, banjir bukan peristiwa yang baru pertama kali terjadi.

Sejumlah warga ada yang menganggap biasa saja.

Namun, bagi Nurhayati dan Rani yang memiliki anak kecil peristiwa banjir sangat berat untuk mereka.

“Mau sampai kapan seperti ini, setiap banjir mengungsi. Tidak ada air bersih, listrik, kasihan anak-anak. Kami harap ada tindakan serius dari pemerintah. Ini parah dua kali diterpa banjir dan menenggelamkan rumah,” kata Nurhayati.

Sejumlah warga Mengungsi di rumah tetangga yang tidak terdampak banjir. Salah satunya Rani (30) bersama tidak anak-anaknya yang masih kecil. (KOMPAS/AGUIDO ADRI)

Revitalisasi

Walikota Bogor Bima Arya, mengatakan, upaya penanggulangan banjir perlu kerjasama dari instansi pemerintahan Jakarta dan Jawa Barat.

“Saat ini strategi untuk mengurangi air ke Jakarta melalui pembangunan kolam retensi di Cibuluh. Ini sudah dilakukan oleh pak Anies. Ke depan Pemprov DKI Jakarta akan membuat waduk-waduk kolam retensi di Bogor,” ujarnya.

Wali Kota Bekasi Berikan Maklumat, Minta Hormati yang Puasa dan THM Wajib Tutup H-3 Ramadan

Diduga Ada Kecurangan Pemilu 2019 Jakarta, Ongen Sangaji Minta KPU Hitung Ulang

Total Produksi Dapur Umum 10.558 Bungkus Per Hari untuk Pengungsi dan Warga Terdampak Banjir

Selain itu, Bima mengatakan, pengelolaan sampah juga perlu dikurangi melalui kerjasama dengan Pemprov Jakarta dan Jawa Barat.

“Kita da program naturalisasi sungai Ciliwung. Kita minta bantuan Kang Emil dan Mas Anies agar bisa mengelola Ciliwung untuk mengurangi sampah yang mengalir ke Jakarta,” ujarnya.

Banjir kiriman dari bogor mengakibatkan warga yang tinggal di bandara Sungai Ciliwung terendam air mencapai sekitar 2,5-3 meter. Salah satu daerah yang terdampak di RW 05, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, (Jumat, 26/4/2019). (KOMPAS/AGUIDO ADRI)

Artikel ini telah tayang di Kompas Bebas Akses berjudul "Warga DKI: Sampai Kapan Kami Harus Mengungsi"

Sumber: KOMPAS
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved