Pemilu 2019
Prabowo Klaim Raup Suara 62 Persen, Simak Perbandingan Hasil Quick Count Litbang Kompas dan KPU
Perbandingan hasil quick count Litbang Kompas dan KPU, dan hasilnya juga tidak berbeda jauh dengan sejumlah lembaga survei resmi dari KPU.
SIMAK perbandingan hasil quick count Litbang Kompas dan KPU, dan hasilnya juga tidak berbeda jauh dengan sejumlah lembaga survei resmi dari KPU.
Diketahui, lembaga survei Litbang Kompas sudah berpartisipasi sejak tahun 2007 silam dan hasil hitung cepat Litbang Kompas tak berbeda jauh dengan lembaga survei resmi dari KPU lainnya.
Namun, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto enggan menanggapi sejumlah lembaga survei resmi dari KPU, tetapi mempercayai hasil survei internal BPN Prabowo-Sandiaga Uno, yakni meraih 62 persen suara.
WartaKotaLive melansir Kompas.com, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menolak hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga yang memenangkan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin.
• Mengulang Tahun 2014, Hasil Quick Count Konsep Indonesia Prabowo Kembali Unggul di Banten
• Ada yang Bekerja Sampai Sakit Hingga Meninggal, Petugas KPPS Tak Diasuransi, Honornya Cuma Segini
• Ketua Umum Pemuda Pancasila Ajak Seluruh Elemen Jaga Hasil Pemilu 2019
Bahkan, Prabowo menyebut lembaga survei sengaja menggiring opini.
"Saya tegaskan di sini, kepada rakyat Indonesia bahwa ada upaya dari lembaga-lembaga survei tertentu yang kita ketahui sudah bekerja untuk satu pihak untuk menggiring opini seolah-olah kita kalah," katanya di Rumah Kertanegara, Rabu (17/4/2019) sore.
Prabowo meminta para pendukungnya tak terpengaruh dengan hasil hitung cepat dan tetap fokus mengawal perhitungan suara
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku tim internalnya sudah melakukan perhitungan manual atau real count.
Hasilnya, ia mengklaim, menang dengan 62 persen suara.
Menurut dia, hasil real count diperoleh dari penghitungan di 320.000 TPS.
"Dan saya sudah diyakinkan oleh ahli-ahli statistik bahwa ini tak akan berubah banyak. Bisa naik 1 persen, bisa turun 1 persen. Tapi hari ini kita berada di 62 persen," ucapnya.
Lalu, bagaimana sebenarnya akurasi hasil hitung cepat oleh sejumlah lembaga survei?
Litbang Kompas menjadi salah satu lembaga yang melakukan hitung cepat pada pilpres 2019 ini.
Hasilnya, dengan sampel masuk 97 persen, Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 54,52 persen, sementara Prabowo-Sandi 45,48 persen.
Hasil ini tak jauh berbeda dengan hitung cepat delapan lembaga lainnya.
Untuk menguji akurasi hitung cepat ini memang masih harus menunggu rekapitulasi resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan diumumkan pada 22 Mei 2019.
Namun, Litbang Kompas bukan kali ini saja melakukan hitung cepat.
Lembaga ini sudah mulai berpartisipasi dalam hitung cepat pemilu sejak 2007 lalu.
Hasil seluruhnya masih di bawah margin of error dan relatif mendekati hasil akhir rekapitulasi KPU.
Hasil quick count Pilkada DKI Putaran II pada 19 April 2017 misalnya, simpangan rata-rata hanya 0,04 persen dibanding hasil KPU.
Saat itu, hasil quick count Kompas, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat memperoleh 42 persen dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memperoleh 58 persen.
Sementara hasil akhir KPU, Basuki-Djarot mendapat 42,04 persen dan Anies-Sandi 57,96 persen.
Litbang Kompas terakhir melakukan hitung cepat saat Pilkada serentak untuk pemilihan Gubernur Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur pada 2018.
Berikut infografik pencapaian kerja Litbang Kompas selama 12 tahun terakhir:
Update Real Count KPU
Pemilihan Umum, baik itu Pemilihan Legislatif atau Pileg 2019 maupun Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 telah dilaksanakan pencoblosannya pada Rabu 17 April 2019.
Hasil hitung cepat 10 lembaga survei sementara ini menunjukkan pasangan Joko Widodo-KH Maruf Amin (Jokowi-Amin) unggul atas Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno (Prabowo-Sandi).
Meski demikian, keputusan siapa sesungguhnya pemenang Pilpres 2019 tetap harus menunggu penghitungan hitung manual atau real count KPU Pilpres 2019 atau real count KPU Pileg 2019.
Berdasarkan Undang-undang No 7 tahun 2017 tentang Pemilu, KPU memiliki waktu maksimal 35 hari setelah hari pencoblosan Pemilu 2019 untuk mengumumkan hasil penghitungan real count KPU.
Hasil real count yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum sampai dengan Jumat (19/4/2019) pukul 06:00 WIB. Jumlah TPS yang sudah dihitung s ebanyak 10.590 TPS dari 813.350 TPS (1,3%). (Wartakotalive.com/Data KPU)
Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat ini masih terus merekap hasil Pemilu 2019 mulai dari tingkat tempat pemungutan suara, tingkat kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, sampai nasional.
KPU sendiri mempublikasikan hasil penghitungan real count KPU (berdasarkan data dari tiap TPS) secara elektronik (online).
Berdasarkan data real count KPU yang diakses Wartakotalive.com, Jumat (19/4/2019) pukul 06:00, pasangan Jokowi-Amin unggul atas pasangan Prabowo-Sandi.
Sampai hari ini pukul 06:00 WIB tersebut, jumlah TPS yang sudah selesai dihitung adalah 10.590 TPS.
Jumlah TPS yang dihitung tersebut berarti baru mencapai 1,3 persen dari 813.350 TPS dalam Pilpres dan Pileg 2019 ini.
Hanya saja, bila dilihat berdasarkan provinsi, maka pasangan Jokowi-Amin dan Prabowo-Sandi sama-sama menang di 17 provinsi di Indonesia.
Jumlah provinsi di Indonesia adalah 34 provinsi.
Dengan demikian, jika pendekatannya berdasarkan provinsi, maka 'kekuatan' Jokowi-Amin dan Prabowo-Sandi masih sama.
Hanya saja, pasangan Jokowi-Amin unggul di pemilihan luar negeri.
Berdasarkan data real count KPU sampai Jumat (19/4/2019) pukul 06:00 WIB, maka dapat dijelaskan fakta-fakta sebagai berikut.
1. Prabowo-Sandi Menang di Sumatera
Di Pulau Sumatera ada 10 provinsi.
Pasangan Prabowo-Sandi menguasai 6 provinsi di Pulau Sumatera, yaitu Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Bengkulu.
Pasangan Jokowi-Amin menang di 4 provinsi, yaitu Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung.
2. Prabowo-Sandi Kuasai Ibu Kota Jakarta
Berdasarkan data real count KPU, pasangan Prabowo-Sandi juga menguasai perolehan suara di Ibu Kota Jakarta.
Di DKI Jakarta, pasangan Jokowi-Amin memperoleh suara 22,621 dan pasangan Prabowo-Sandi memperoleh suara 23.629.
Dengan demikian, pasangan Jokowi-Amin di Jakarta memperoleh 48,91 persen dan pasangan Prabowo-Sandi memperoleh 51 persen.
3. Jokowi-Amin dan Prabowo-Sandi Berbagi Provinsi di Pulau Jawa
Secara umum, pasangan Jokowi-Amin dan Prabowo-Sandi berbagi provinsi di Pulau Jawa.
Di Pulau Jawa, pulau paling padat penduduk, terdapat 6 provinsi.
Pasangan Jokowi-Amin menang di 3 provinsi yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta.
Pasangan Prabowo-Sandi menang di 3 provinsi, yaitu Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
4. Prabowo-Sandi Kuasai Provinsi Kalimantan
Pasangan Prabowo-Sandi menguasai provinsi di Pulau Kalimantan.
Di pulau terbesar di Indonesia ini ada 5 provinsi
Pasangan Prabowo-Sandi menang di 3 provinsi, yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
Pasangan Jokowi-Amin menang di 2 provinsi, yaitu Kalimantan Tengah dan Kalimantan Utara.
5. Jokowi-Amin dan Prabowo-Sandi Berbagi Provinsi di Sulawesi
Pasangan Jokowi-Amin dan Prabowo-Sandi sama-sama menguasai 3 provinsi di Pulau Sulawesi.
Di Pulau Sulawesi ini ada 6 provinsi.
Pasangan Jokowi-Amin unggul di Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat.
Pasangan Prabowo-Sandi unggul di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo.
6. Jokowi-Amin Menang di Papua
Di Pulau Papua terdapat dua provinsi, yakni Papua dan Papua Barat.
Pasangan Jokowi-Amin menguasai perolehan suara di dua provinsi tersebut,
7. Jokowi-Amin menang di Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku
Pasangan Jokowi-Amin menang di Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.
Pasangan Prabowo-Sandi menang di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Maluku Utara.
Data Real Count KPU dapat diakses di Link Berikut Ini.
Jokowi Kirim Utusan Temui Prabowo Subianto
Sementara itu sebelumnya diberitakan, Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengaku ingin tetap menjaga persahabatan antara dirinya dengan Prabowo–Sandiaga Uno.
Hal itu menyikapi proses Pemilu 2019 serta hubungannya dengan sang rival, yakni paslon 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
Pada Kamis (18/4/2019) siang, Jokowi telah mengutus seseorang untuk bertemu dengan Prabowo Subianto dan menjalin komunikasi pasca Pemilu 2019.
Jokowi mengatakan, dirinya telah mengirim utusan untuk mengajak calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bertemu guna menjaga silaturahim.
"Tadi siang saya sudah mengutus seseorang untuk bertemu dengan beliau ya agar kita bisa berkomunikasi dan kalau bisa bertemu," kata Jokowi dalam jumpa pers di Restoran Plataran, Jakarta pada Kamis sore.
Jokowi menjelaskan, pertemuan itu dilakukan untuk menjelaskan kepada rakyat bahwa Pemilu 2019 selesai dengan lancar, aman, dan damai.
Mantan Wali Kota Solo dua periode itu menjelaskan, dirinya bersama calon wakil presiden Ma'ruf Amin tetap menjaga silaturahim dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo dan Sandiaga Uno.
"Sudah sering saya sampaikan bahwa persahabatan dan silaturahmi kami semuanya, saya dan Pak KH Ma'ruf Amin tidak akan putus dengan Prabowo-Sandi," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga menyampaikan agar masyarakat terus menjaga dan merawat persatuan dan kesatuan bangsa.
"Terakhir sekali lagi marilah kita terus menjaga dan merawat persatuan kita, kerukunan kita, persaudaraan kita sebagai saudara sebangsa dan setanah air," demikian Jokowi.
Jokowi telah menemui sejumlah ketua umum parpol koalisi Indonesia Kerja, antara lain:
- Megawati Soekarnoputri dari PDI Perjuangan,
- Airlangga Hartarto dari Partai Golkar,
- Surya Paloh dari Partai Nasdem,
- Muhaimin Iskandar dari PKB,
- Grace Natalie dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI),
- Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani.
Indonesia telah melaksanakan Pemilu 2019 yang terdiri dari pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif pada Rabu (17/4/2019).
Prabowo: belum ada utusan Jokowi
Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengatakan, belum ada utusan yang dikirim capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf untuk menemuinya di Jalan Kertanegara 4, Jakarta, Kamis.
"Belum, belum ada. Belum," kata Prabowo usai konferensi pers di kediamannya di Jalan Kertanegara 4, Jakarta, Kamis.
Namun Prabowo memastikan bahwa hubungannya dengan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin baik-baik saja.
Bahkan menurut dia, bukan hanya dengan Jokowi-Ma'ruf, dengan semua pihak di jajaran pendukung 01 hubungannya baik.
"Tapi yang jelas hubungan saya baik dengan beliau dan semua. Semua yang kita inginkan baik," ujarnya.
Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso, mengatakan, belum ada utusan Jokowi-Ma'ruf yang datang.
Hal itu menurut dia sesuai pernyataan langsung Prabowo sebelum deklarasi kemenangan.
"Tadi kami sudah tanyakan ke Prabowo terkait adanya pemberitaan tersebut, sampai menit terakhir beliau keluar mendeklarasikan kemenangan, belum ada utusan dari sana," ujarnya.
Priyo meyakini Prabowo dan Jokowi merupakan sahabat baik karena meskipun sedang berkompetisi agak keras namun menunjukkan sikap kenegarawanan yang tinggi.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Membandingkan Hasil "Quick Count" Litbang Kompas dengan KPU Sejak 2007"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/prabowo-coblos-02.jpg)