Kemarin, Perdagangan Bursa Saham Menguat: Masih Tunggu Data Ekonomi dari China

Selama perdagangan bursa saham di Asia, Selasa (16/4/2019), rata-rata indeks saham bursa Asia menguat.

zoom-inlihat foto Kemarin, Perdagangan Bursa Saham Menguat: Masih Tunggu Data Ekonomi dari China
thinkstockphotos
Ilustrasi. Selama perdagangan bursa saham di Asia, Selasa (16/4/2019), rata-rata indeks saham bursa Asia menguat.

Selama perdagangan bursa saham di Asia rata-rata indeks saham bursa Asia menguat.

Penguatan bursa Asia terjadi karena sentimen data China yang positif.

Pelaku pasar juga menilai ekonomi China masih cukup kuat.

WARTA KOTA, PALMERAH--- Selama perdagangan bursa saham di Asia, Selasa (16/4/2019), rata-rata indeks saham bursa Asia menguat.

Indeks saham bursa Shanghai mencatatkan kenaikan tertinggi, yakni menguat 2,39 persen jadi 3.253,6.

Sedangkan indeks Hang Seng di Hongkong juga naik 1,07 persen jadi 30.129,87.

Habis Coblosan, Nikmati Pesta Diskon Anti Golput: Cek Daftarnya

Sementara indeks MSCI kawasan Asia Pasifik di luar Jepang juga menguat 0,3 persen.

Para analis menyebut penguatan bursa Asia terjadi karena sentimen data China yang positif.

"Indeks harga rumah di China yang naik di atas ekspektasi sebesar 10,6 persen dari 10,4 persen di periode sebelumnya seakan memberikan angin positif pada pergerakan bursa Asia," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, kemarin.

Pemilu Hingga Hari Raya Lebaran Jadi Berkah Bagi Industri Telekomunikasi

Para pelaku pasar juga menilai ekonomi China masih cukup kuat. Ini membuat pergerakan sejumlah bursa di Asia menguat.

Hari ini, China akan merilis PDB kuartal satu 2019. Ekonom memprediksi ekonomi China tumbuh 6,3 persen di periode tersebut.

Jumlah ini memang lebih kecil ketimbang pertumbuhan ekonomi di kuartal sebelumnya.

Investasi Saham yang Memberikan Dividen Adalah Bagus? Ada Penjelasan dari Kepala Investasi

Meski begitu, pelaku pasar menilai pertumbuhan di atas enam persen tersebut masih sangat positif di tengah tekanan terhadap ekonomi China.

Sejumlah ekonom menilai, ini terjadi sejalan stimulus yang dilakukan pemerintah China.

Head of LOTS Service Lotus Andalan Sekuritas, Krishna Dwi Setiawan, mengatakan, penguatan data China menjadi angin segar bagi pergerakan bursa lainnya di Asia.

Boeing Mendapat Gugatan dari Pemegang Saham, Dituding Menyembunyikan soal Keamanan

Sebelumnya muncul kekhawatiran perselisihan perdagangan AS-China akan mengakibatkan perlambatan pendapatan perusahaan China dan global.

Analis menilai investor akan dengan cepat memanfaatkan berita positif.

Lanjar memperkirakan hari ini indeks saham di kawasan Asia masih bergerak menguat, ditopang dari rilis data PDB China.

Pemerintah Bakal Kirim Start Up ke Training di Asia

Selain itu, China juga akan merilis sejumlah data ekonomi, seperti penjualan ritel yang diproyeksi naik menjadi 8,4 persen dari 8,2 persen.

Selain itu, Negeri Tirai Bambu ini juga merilis data produksi industri yang naik dari 5,3 persen menjadi 5,9 persen.

"Jika proyeksi ini sesuai ekspektasi para analis, maka bursa Asia akan kompak menghijau," kata Lanjar.

Ada 3 Jenis Subsektor Start Up Punya Potensi Tahun Ini

Efek data tersebut, menurut Lanjar, akan terasa sampai akhir pekan ini. Pendapat lain justru dilontarkan oleh Krishna.

"Kalau berpatokan ke dollar yang menguat terus, bursa Asia akan sedikit koreksi besok," katanya.

Tips Membangun Start Up dari Seorang CEO, Bisa Anda Tiru

Berita ini sudah diuggah di Kontan.co.id dengan judul Pasar saham mengantisipasi data PDB China

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved