Operasi Tangkap Tangan

Bowo Sidik Pangarso Bilang Disuruh Nusron Wahid Siapkan 400 Ribu Amplop Serangan Fajar, Ini Kata KPK

Nusron Wahid disebut Bowo Sidik Pangarso, menyuruh menyiapkan 400 ribu amplop serangan fajar.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Anggota DPR Bowo Sidik Pangarso menggunakan rompi oranye seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (28/3/2019). KPK menetapkan tiga tersangka, yakni anggota DPR Bowo Sidik Pangarso, Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia Asty Winasti, dan seorang pihak swasta Indung, serta mengamankan barang bukti uang sekitar Rp 8 miliar dalam pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu yang telah dimasukkan dalam amplop pada 84 kardus, terkait dugaan suap pelaksanaan kerja sama pengangkutan di bidang pelayaran antara PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG) dengan PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK). 

Senada dengan pernyataan Saut, Bowo Sidik Pangarso yang sehabis diperiksa KPK pada Selasa (9/4/2019), juga mengatakan bahwa Nusron Wahid memintanya menyiapkan amplop serangan fajar.

"Nusron meminta saya untuk menyiapkan 400 ribu amplop, untuk menyiapkan itu," ucap Bowo Sidik Pangarso.

Fakta lainnya dari amplop-amplop serangan fajar Bowo Sidik Pangarso ialah adanya cap jempol di masing-masing amplop.

Prabowo Gebrak Podium, Amien Rais: Pemimpin Sejati Harus Bisa Marah

Bowo Sidik Pangarso adalah kader Golkar, partai pengusung pasangan Jokowi-Maruf Amin.

'Jempol' sendiri adalah simbol yang digunakan pasangan Jokowi-Maruf Amin untuk mengidentifikasi nomor urut 01 dalam pesta demokrasi lima tahunan kali ini.

Namun, menurut Saut, logo cap jempol itu tidak berkaitan dengan Pemilihan Presiden Jokowi-Maruf Amin.

Mrs X yang Mayatnya Ditemukan di Tol Jagorawi Rutin Periksa Kandungan

"Cap jempol memang dibuat karena supaya tahu bahwa amplop ini sampai atau enggak nanti. Sebagai tanda saja," terangnya.

"Enggak ada (terkait Pilpres). Jadi begini, mereka punya pengalaman bahwa amplop itu tidak disampaikan kepada yang bersangkutan. Nah, untuk menghindari itu, dibuat tanda cap jempol," sambung Saut.

Kata Saut, Bowo Sidik Pangarso menyebut nama Nusron Wahid sebagai bentuk kooperatif kliennya terhadap penyidikan penanganan perkara.

Lembaga Survei Ini Menangkan Prabowo-Sandi, Pada 2014 Silam Mereka Juga Lakukan Hal yang Sama

Partai Golkar sendiri telah memberhentikan Bowo Sidik Pangarso dari kepengurusan DPP Partai Golkar.

Di DPP, Bowo Sidik Pangarso sebelumnya duduk sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Tengah I.

"Golkar telah mengambil langkah-langkah organisasi yang tegas sesuai dengan AD/ART, untuk memberhentikan saudara Bowo Sidik Pangarso sebagai Pengurus DPP Partai Golkar sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Tengah I, dan jabatan lainnya yang terkait Partai Golkar," kata Sekretaris Jendral Partai Golkar Lodewijk F Paulus, di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (28/3/2019).

Jokowi Pendaki Pertama dari Mapala Fakultas Kehutanan UGM yang Sampai ke Puncak Gunung Kerinci

Lodewijk menyatakan, posisi yang ditinggalkan Bowo Sidik Pangarso, yakni Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Tengah I, akan diisi oleh Nusron Wahid.

"Kita tahu di dapil yang bersangkutan ada Ketua pemenangan Pemilu Jawa-Kalimantan Pak Nusron Wahid. Tadi malam Pak Nusron dipanggil Pak Ketum dan diberi arahan, artinya untuk sementara jabatan Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Jateng I akan diambil alih oleh Pak Nusron," bebernya.

Bowo Sidik Pangarso bersama Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) Asty Winasti dan pejabat PT Inersia Indung, ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait kerja sama pengangkutan pupuk milik PT Pupuk Indonesia Logistik dengan PT HTK.

Baca Puisi Ahmad Dhani, Fadli Zon: Rezim Ini Harus Segera Diganti dan Dimusnahkan

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved