Pilres 2019
Jokowi Teriak Lawan, Prabowo Gebrak Podium, Andi Arief: Jogja Memang Istimewa
POLITIKUS Partai Demokrat Andi Arief menyebut Jogja istimewa, menyusul dua peristiwa yang dilakukan dua calon presiden (capres) di provinsi itu.
Kali ini di hadapan ribuan Alumni Jogja Satukan Indonesia, dia menegaskan tidak akan diam. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan bakal melawan fitnah atau hoaks yang dituduhkan padanya.
"Saya sebetulnya sudah diam 4,5 tahun. Difitnah-fitnah saya diam, dihujat saya diam, dijelekin saya juga diam, dicela, direndahkan saya juga diam. Dihujat, dihina dina, saya diam. Tapi hari ini di Yogya saya sampaikan saya akan lawan," tegas Jokowi.
Mendengar hal tersebut, ribuan pendukungnya meminta Jokowi melawan hoaks dan fitnah-fitnah.
• KPK Bilang Kebocoran Anggaran Negara 2 Ribu Triliun Lebih, Prabowo: Jadi Sekarang yang Benar Siapa?
"Lawan, lawan, lawan. Lawan saja, pak!" teriak ribuan pendukungnya.
Dengan suara lantang Jokowi menegaskan dirinya akan melawan hoaks dan fitnah bukan untuk dirinya, melainkan untuk Bangsa Indonesia.
"Ingat sekali lagi akan saya lawan, bukan untuk diri saya, tapi ini untuk negara," ucap Jokowi.
• Berdasarkan Laporan Intelijen, Dana Kampanye Sudah Ditarik Tunai Tiga Tahun Sebelum Pemilu
Jokowi juga menegaskan Indonesia adalah negara besar yang harus dipimpin pula oleh nakhoda yang punya pengalaman.
"Saya beruntung, lulus kuliah saya kerja lalu masuk dunia usaha. Lanjut saya masuk dunia pemerintahan sebagai Wali Kota Solo dua kali, Gubernur DKI dan sekarang Presiden 4,5 tahun," tuturnya.
"Apa yang mau saya sampaikan? Menakhodai kapal sebesar Indonesia dengan 269 juta penduduk ini perlu nakhoda berpengalaman. Jangan coba berikan ke pemimpin yang coba-coba," sambung Jokowi.
• Honor Pelipat Suara di Bekasi Belum Dibayar, Satu Lembar Harganya Tak Sampai 100 Perak
Jangan dipikir, kata Jokowi, mengelola negara besar seperti Indonesia merupakan hal gampang dan mudah.
Dia juga menegaskan, yang paling penting, seorang pemimpin bangsa harus memberikan aura optimis ke rakyat.
"Pemimpin negara itu harus bisa memberikan aura optimisme ke rakyatnya. Jangan sampai pemimpin justru bawa pesimisme, atau malah menakut-nakuti Indonesia akan bubar 2030," beber Jokowi.
• Prabowo Mengaku Ikut Sarankan Soeharto Mundur pada Mei 1998 Silam, Katanya karena Loyal dan Cinta
"Katanya indonesia akan punah, loh, loh, loh. Namanya pemimpin itu ada tantangan sebesar apa pun dia harus di depan. Ada rintangan dia di depan, jangan ajak rakyat untuk pesimis. Jangan menakut-nakuti, apalagi menakuti rakyat," tambahnya.
Jokowi lantas meminta warga Yogyakarta bisa meraup suara sebesar 70 persen di Pilpres 2019, melalui pencoblosan pada 17 April 2019.
"Pertanyaan saya, di Yogyakarta nanti, 17 April mau dapat berapa persen?" Tanya Jokowi dari atas panggung.
• PPATK Anggap Cara Bowo Sidik Pangarso Siapkan Dana Serangan Fajar Konvensional, Kayak Mau Lebaran