Viral Medsos

Mobil Jenderal Polisi Kena Tilang Elektronik Lewat CCTV, Lalu Ini yang Dilakukannya

Siapa saja bisa kena tilang elektronik sekalipun dia seorang jenderal, Seperti dialami Brigjen Krishna Murti.

TMC Polda Metro Jaya
Kalangan pengendara yang hanya punya satu mobil dan tidak menyesuaikan ganjil genap, praktis ditindak dengan pemberian surat tilang. 

Piranti ini bentuknya mirip kamera closed circuit television (CCTV).

Dengan perangkat itu dapat mengidentifikasi pelat nomor kendaraan yang masuk ke jalur Transjakarta.

"Uji coba ini, saya ingin tahu, pertama adalah secara teknis bisa apa nggak untuk mengenai (membaca) pelat nomor," kata Agung kepada wartawan di Balai Kota, Senin (18/2/2019).

Transjakarta Pondok Cabe-Tanah Abang Ditolak Sopir Angkot, Terpaksa Mengubah Rute Hindari Cireundeu

Delapan Kereta MRT Jakarta Tidak Dapat Dioperasikan karena Belum Lolos Uji Teknis

Kedua, kata Agung, setelah bisa mengenali, tindakan penegakan hukum seperti apa?

"Ketiga, pengaruh terhadap pelanggarannya seperti apa," katanya.

Bagi pelanggar, kata Agung, setelah mendapatkan surat tilang apa tindakan selanjutnya.

"Kalau lima hari setelah dipanggil tidak bayar, maka (STNK) diblokir. Itu menambah keyakinan kami ada tindakan hukum setelah itu," katanya.

Alasan pemasangan ANPR di jalur bus Transjakarta untuk menjaga sterilisasi jalur.

Walau pada petugas ditempatkan di sejumlah titik ramai jalur bus Transjakarta, banyak pengendara yang lolos atau memaksa masuk jalur Transjakarta.

"Karena apa? karena Transjakarta walaupun menjaga sekitar 500 petugas begitu ada yang ngotot dan kelolosan titik tidak terjaga, tidak ada yang menindak. Dari sisi kedua kami dapat keuntungan bagaimana efek perubahan budaya? Ternyata ada, terjadi penurunan jumlah pelanggaran sampai 80 persen waktu kami sama-sama mengkaji," jelasnya.

Uji coba penempatan ANPR ditempatkan di dalam koridor bus Transjakarta, yakni kawasan Patung Kuda dan Sarinah, Gambir, Jakarta Pusat.

Uji coba tersebut dilakukan bukan hanya untuk mengukur optimalisasi perangkat, tetapi besaran biaya yang diperlukan dalam pemasangan ANPR.

"Berdasarkan ini kami saat ini sedang melakukan feasibilities study, kalau penegakan hukum bisa dan budaya orang berubah harusnya sih layak secara hasil. Tapi biayanya berapa ini yang jangan sampai kami menembak nyamuk dengan meriam. Memang mati nyamuknya, tapikan biaya yang dikeluarkan untuk matiin nyamuk gede sekali. Berapa sih sebetulnya biaya kita pelajari," jelasnya.

Namun, apabila kajian yang dilakukan dinilai cukup dan dana yang relatif efisien, PT Transjakarta akan memasang perangkat tersebut di seluruh koridor bus Transjakarta.

"Kami bisa mencapai steril, tapi ada satu faktor yangs saya sedang dorong. Ternyata ANPR itu masih strugling untuk mencari membaca pelat nomer sepeda motor, padahal faktanya di jalur Transjakarta yang melanggar biasanya sepeda motor. Itu yang bisa kami dorong," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved