Pilpres 2019
Luhut Panjaitan Ungkap Jokowi Pernah Ragu Kuliah karena Ayahnya Cuma Sopir
MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan percakapannya dengan Presiden Joko Widodo soal pendidikan.
Namun, alih-alih disebut galak, ia lebih suka memakai istilah tegas, konsisten, dan disiplin, tiga sikap yang menurutnya melekat dalam pribadinya sejak dahulu.
"Sikap tegas seperti itulah yang menyelamatkan nyawa saya dan anak-anak buah saya berkali-kali dari berbagai tugas operasi. Sebagai komandan, saya dulu termasuk yang paling sedikit kehilangan anak buah di medan perang," ungkapnya.
"Satu hal yang saya selalu tekankan pada para prajurit di bawah saya: lebih bagus kau mandi keringat di latihan daripada mandi darah di daerah operasi. Karena kalau sampai itu terjadi nanti, yang akan kehilangan kamu adalah keluargamu, anak istrimu," sambungnya.
• Prabowo: 17 April Tolong Jaga TPS, Jangan Sampai Ada Hantu dan Tuyul Ikut Nyoblos
Prinsip yang juga dipegang teguh Luhut Binsar Panjaitan adalah kesetiaan. Itu mengapa ia tidak pernah akan mau mengkhianati atasan, teman, bawahan, apalagi NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Sumpah Prajurit.
Luhut Binsar Panjaitan kemudian membeberkan alasan mengapa para menteri di Kabinet Kerja mau mengikuti kepemimpinan Jokowi.
"Itu karena keteladanan beliau, di mana Pak Jokowi selalu memberikan contoh dalam bertindak, berpikir, dan bersikap, berdasarkan karakter yang sesuai kata dengan perbuatan. Itu adalah bagian dari revolusi mental," paparnya.
• Prabowo: Saya Tidak Rela Jika Masih Ada Rakyat Tidak Makan
Contoh gampangnya, lanjut Luhut Binsar Panjaitan, kalau presiden-nya bersih, tidak mencuri, mana berani menteri-menterinya mencuri?
"Tidak ada juga bisnis anak-anak dan istrinya yang terkait dengan pemerintah. Ini seperti yang selalu saya katakan ke mana-mana, kalau kau enggak mau orang maling, ya kau jangan maling dulu pertama," tegasnya.
Luhut Binsar Panjaitan juga melihat Jokowi masih sesederhana dulu waktu pertama kali ia kenal, tidak berubah.
"Saya belum pernah lihat ada perubahan kecuali makin pintar, makin arif, makin berani, dan makin tegas. Inilah kesaksian saya yang sudah sekitar 4,5 tahun ini bekerja bersama beliau di dalam pemerintahan," ungkapnya. (Gita Irawan)