Pilpres 2019

KPK Bilang Kebocoran Anggaran Negara 2 Ribu Triliun Lebih, Prabowo: Jadi Sekarang yang Benar Siapa?

CALON presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali menyinggung soal kebocoran anggaran.

Kompas.com/Kristianto Purnomo
CALON Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan gagasannya saat Debat Kedua Calon Presiden, Pemilihan Umum 2019, di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). 

"Perhitungan Litbang KPK, harusnya bisa terima Rp 4.000 triliun, tapi kenyataannya APBN kita Rp 2.000 triliun sekian, jadi hampir separuh, lebih mungkin. Kalau kita maksimal dan benar tidak ada kebocoran, maka Rp 4.000 triliun bisa dicapai," paparnya.

Basaria Panjaitan menambahkan, salah satu upaya mencegah kebocoran anggaran adalah melalui penerapan sistem elektronik dalam penghitungan pendapatan.

Ia menyebut sejumlah daerah sudah menerapkan sistem elektronik untuk memantau pendapatan dari pajak, seperti hotel, restoran, tempat hiburan, dan parkir.

Sebelum Jatuh dan Meninggal, Ria Nurhayati Berhasil Kejar Jambret yang Merampas Tasnya

"Untuk Bali bahkan sudah pakai software, sudah otomatis pendapatan yang harusnya 10 persen, sudah (langsung) ke kas daerah. Potensi hilang pendapatan karena selama ini manual, paling efektif yaitu online," paparnya.

Sebelumnya, Prabowo Subianto mengatakan pembangunan Indonesia seharusnya dinikmati oleh seluruh masyarakat.

Tapi, menurut Prabowo Subianto, kenyataannya anggaran yang disusun pemerintah setiap tahunnya justru bocor dikorupsi.

BREAKING NEWS: Satu Jambret di Jalan HR Rasuna Said Kuningan Meninggal Setelah Sempat Dirawat

Berdasarkan data versinya, Prabowo Subianto menyebut setidaknya ada kebocoran anggaran akibat penambahan besaran jumlah alokasi dana (mark up) sekitar Rp 500 triliun per tahun.

"Dari Rp 2.000 triliun (anggaran pemerintah), hampir Rp 500 triliun yang bocor. Uang ini hilang," ujarnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu.

Presiden Jokowi lantas menantang calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto, untuk melaporkan klaim kebocoran anggaran yang mencapai Rp 500 triliun, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Butuh Waktu Sebulan Masukkan Uang Rp 8 Miliar ke 400 Ribu Amplop Serangan Fajar Bowo Sidik Pangarso

Nantinya jika benar bakal dilaporkan, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta laporan tersebut harus pula disertai dengan data dan fakta.

"Duitnya gede banget Rp 500 triliun. Laporin ke KPK dengan bawa bukti-bukti dan bawa fakta. Jangan asal," tegas Jokowi seusai menghadiri Perayaan Imlek Nasional 2019, di JI-EXPO, Kemayoran, Jakarta, Kamis (7/2/2019).

Jokowi juga menyinggung pernyataan Prabowo Subianto pada 2014 silam. Ketika itu, disebut pula terjadi kebocoran anggaran sebesar Rp 7.200 triliun. Saat ini, kebocoran anggaran disebut sebesar 25 persen alias Rp 500 triliun.

Video Kasih Amplop kepada Kiai Zubair Muntasor Jadi Viral, Ini Penjelasan Luhut Panjaitan

Menurut Jokowi, bila memang terdapat kebocoran yang disebut mencapai 25 persen dari total APBN tahun lalu atau sekitar Rp 500 triliun, sebaiknya segera dilaporkan kepada KPK.

"Kalau memang bocor sampai 25 persen laporin aja ke KPK. Duit gede banget itu," ucap Jokowi.

Lantas, Prabowo Subianto mengatakan, orang Indonesia kebanyakan suka basi-basi dan tidak berani bicara apa adanya.

TNI AU Bantah Adang Pesawat Prabowo, Begini Kronologi Sebenarnya

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved