Pilpres 2019
Sindir Gerakan Rabu Putih Jokowi, Ketua PA 212: Apa Sudah Luntur Kotak-kotaknya?
KETUA PA 212 Slamet Maarif menyindir gerakan Rabu Putih yang digagas pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin.
KETUA Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif menyindir gerakan Rabu Putih yang digagas pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin, saat hari pencoblosan 17 April 2019.
Dia mempertanyakan perubahan simbol kotak-kotak yang selama ini dipegang kubu Jokowi, menjadi warna putih.
"Saya bingung kenapa sekarang kok jadi hilang kotak-kotaknya? Apa sudah luntur kotak-kotaknya kemudian berubah jadi putih?" Tutur Slamet Maarif di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/3/2019).
• Selisih Elektabilitas Semakin Menipis, Sandiaga Uno Bersiap Sprint Mendekati Garis Finis
Meski menyindir, Slamet Maarif tidak mempersoalkan perubahan gaya berpakaian Jokowi dan para pendukungnya.
Menurutnya, penggunaan warna putih adalah hak setiap orang.
Namun, Slamet Maarif mengingatkan bahwa pihaknya sudah lama menggagas gerakan menggunakan pakaian putih-putih.
• Wiranto: Hoaks Adalah Teror, Segera Kita Atasi dengan Tegas dan Keras!
Mereka tetap akan menjalankan rencana memilih mengenakan pakaian putih-putih.
"Kami akan tetap putihkan TPS di hari H-nya, dan tetap akan mengenakan atribut putih-putih. Kalau mereka mau ngikutin ya monggo-monggo saja, itu hak mereka, tapi kita bertanya semuanya, ke mana itu kotak-kotaknya?" papar Slamet Maarif.
Sebelumnya, melalui tulisan tangan pada secarik kertas, Jokowi menuliskan pesan kepada pendukungnya untuk meramaikan TPS mengenakan baju berwarna putih, saat hari pencoblosan nanti.
• BREAKING NEWS: Satu Anggota Brimob Gugur Saat Kontak Senjata Melawan KKSB di Nduga Papua
"Gunakan hak pilih kita pada tanggal 17 April 2019. Jangan lupa pilih yang bajunya putih. Karena putih adalah kita. Kita semua ke TPS berbondong-bondong berbaju putih," tulis Jokowi.
Direktur Komunikasi Politik TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin Usman Kansong membenarkan adanya tulisan dari Joko Widodo, yang menginstruksikan pendukungnya mengenakan baju berwarna putih saat hari pencoblosan, 17 April 2019.
Usman menjelaskan, tulisan itu langsung ditulis Jokowi setelah melaksanakan kampanye terbuka hari pertama, Minggu (24/3/2019) di Banten.
• Anggota Brimob yang Ditembak KKSB di Papua Anak Buruh Pelabuhan di Nunukan Kalimantan Utara
Sebelumnya, Jokowi meminta warga Dumai, Riau, pada 17 April 2019, berbondong-bondong datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) menggunakan hak pilihnya.
"Tinggal 22 hari lagi, saya titip mari kita mengajak kawan-kawan kita, saudara sekampung, datang ke TPS," ujar Jokowi saat kampanye terbuka di Bundaran Bukit Gelanggang, Selasa (26/3/2019) sore.
Capres nomor urut 01 itu pun meminta warga Dumai untuk tidak salah memilih pasangan capres-cawapres dalam kontestasi Pilpres 2019. Di mana, dirinya bersama cawapres Maruf Amin menggunakan baju putih.
• Pemerintah Kerahkan Setengah Juta Lebih Personel TNI-Polri untuk Amankan Pemilu 2019
"Coblos itu bajunya putih, karena kita adalah putih, putih adalah kita," ucap Jokowi.
Jokowi pun menjelaskan, alasan dirinya dan Maruf Amin menggunakan baju putih, untuk foto kertas suara, karena menggambarkan kesederhanaan.
"Kenapa pakai baju putih? Karena baju putih itu murah, semua rakyat Indonesia memiliki. Kalau pakai jas mahal, dan jas itu pakaian Eropa, Amerika, orang Indonesia cukup pake baju yang murah, baju putih seperti yang saya pakai," papar Jokowi sembari mengajak pendukungnya mengacungkan jempol.
• Elektabilitas Jokowi-Maruf Amin Menukik, Fahri Hamzah: Permainan Sudah Selesai
• Uang Dana BOS Rp 111 Juta yang Baru Dicairkan Digondol Maling, Pelaku Pakai Modus Bocorkan Ban Mobil
• Elektabilitas Petahana Anjlok, Fadli Zon: Prabowo-Sandi Memenangkan Hati dan Pikiran Masyarakat
• Kepala Sekolah Siap Ganti Dana BOS yang Digondol Maling, Meski Mengaku Lesu dan Mumet
Calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin sepakat dengan Jokowi soal gerakan Rabu Putih, pada 17 April 2019.
• Sri Mulyani: Saya Paling Benci Kalau Anggaran Dikorupsi, Itu Kejahatan Paling Tinggi
Rabu Putih adalah meminta pendukung dan relawan menggunakan baju putih. Menurut Maruf Amin, Jokowi telah memberitahukan rencana itu kepadanya.
"Memang Pak Jokowi sudah (menyampaikan Rabu Putih) dan saya sepakat, bahwasanya Hari Rabu itu hari baju putih dan memilih yaitu pasangan yang makai putih," ucap Maruf Amin di Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (27/3/2019).
Maruf Amin mengingatkan bahwa putih identik dengan pasangan calon presiden Jokowi-Maruf Amin. Karena, pakaian mereka serba putih di surat suara.
• Jalani Sidang Lanjutan, Ratna Sarumpaet: Mudah-mudahan Saya Dikasih Keadilan oleh Allah
"Jadi putih adalah kita. Karena itu kita akan memilih yang gambarnya putih dengan menggunakan baju putih," cetus Maruf Amin.
Sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas juga akan menyerukan gerakan yang sama.
Dia menuturkan, gerakan ini penting untuk melawan hoaks jelang Pilpres.
• Ferdinand Hutahaean Siap Perangi Prabowo-Sandi Jika Hapus Kegiatan Zikir di Istana
Menurutnya, hoaks memengaruhi masyarakat untuk tidak berangkat ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), menggunakan hak pilih.
Demi meningkatkan partisipasi masyarakat memiih, GP Ansor akan melakukan gerakan Rabu Putih.
Dia memastikan, jutaan anggota Ansor akan turut serta dalam gerakan Rabu Putih.
• KPK: Kementerian Agama Seharusnya Paling Bersih dan Jadi Contoh
Sebagian anggota Ansor akan difungsikan sebagai tenaga pembantu pengamanan TNI dan Polri pada 17 April 2019. Sementara, sebagian lainnya untuk berpartisipasi dalam gerakan Rabu Putih.
"Kita punya 4,7 juta kader Ansor seluruh Indonesia. Sebagian kita akan fungsikan mereka sebagai tenaga pembantu pengamanan TNI, Polri. Kemudian yang lain, yang tidak sedang bertugas, kita minta untuk menggerakkan pemilih," papar Gus Yaqut.
Sementara, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik mengomentari seruan calon presiden 01 Jokowi agar warga yang datang ke TPS mengenakan baju putih.
• ILC Malam Ini Bakal Bahas OTT Romahurmuziy, Andi Arief Berterima Kasih kepada Karni Ilyas
Meski tak mempersoalkan, ia menyebut hal itu menjadi tanda kepanikan kubu #01.
"Kalau dia (Jokowi) merasa menang, enggak usah panik-panik gitu loh. Enggak usah begono, enggak usah begini, santai aja," ucap Taufik, ditemui di Sekretariat Nasional (Seknas) HOS Tjokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/3/2019).
Anggota DPRD DKI Jakarta ini mengklaim, seruan itu tak memiliki pengaruh banyak bagi pemilih untuk mencoblos Jokowi-Maruf Amin.
• Keponakan Jusuf Kalla Erwin Aksa Dukung Prabowo-Sandi, Persahabatan Jadi Alasannya
"Enggak apa-apa kalau nyuruh makai baju doang. Pakai baju putih, nusuknya, milihnya Prabowo. Gitu. Udah selesai. Insyaallah menang lah Prabowo-Sandi," cetusnya.
"Karena lihat aja setiap kampanye mana yang lebih besar. Itu kan tanda-tanda dong," sambung Taufik. (Ilham Rian Pratama)