Pemilu 2019
Survei CSIS: Semua Partai Baru Tak Lolos Ambang Batas Empat Persen
Partai yang memperoleh elektabilitas di bawah 4 persen masih berpeluang meraih suara lebih banyak.
HASIL survei lembaga Centre For Strategic and International Studies (CSIS) yang dirilis pada Kamis (28/3/2019) hari ini, mencatat hanya ada tujuh partai politik lolos ambang batas presidential threshold 4 persen.
Mereka adalah PDI Perjuangan (25,9 persen); Gerindra (13,3 persen); Golkar (9,4 persen); PKB (7 persen); Demokrat (5,5 persen); PKS (4,6 persen); dan Nasional Demokrat (4,3 persen).
Sedangkan PPP (3 persen); PAN (2,5 persen); dan Hanura (0,8 persen) yang kini ada di legislatif, tak memenuhi ambang batas dalam survei tersebut.
• Jokowi-Maruf Amin Pakai Teknologi Hologram untuk Siasati Jadwal Kampanye Terbuka
Dan dalam survei itu, semua partai politik baru peserta Pileg 2019 tak lolos ambang batas, yaitu Perindo (1,1 persen); PSI (0,5 persen); PBB (0,4 persen); PKPI (0,2 persen); Garuda (0,1 persen); dan Berkarya (0,1 persen).
Lalu ada 3,2 persen yang belum menentukan pilihan, dan 18,2 persen lainnya tidak memberi jawaban.
Direktur Eksekutif CSIS Phillips J Vermonte mengatakan, partai yang memperoleh elektabilitas di bawah 4 persen masih berpeluang meraih suara lebih banyak.
• Anies Baswedan Minta Warga yang Piknik di Stasiun MRT Jangan Dihina, Ia Nilai Itu Proses Normal
“Karena biasanya pemilih yang belum memberi jawaban, yaitu 18,2 persen, nanti suaranya akan terdistribusikan ke partai menengah dan kecil, seperti pada 2014 lalu PAN mendapat limpahan suara dari pemilih yang sebelumnya tak memberikan jawaban,” jelasnya.
Sementara, survei elektabilitas Pilpres 2019 yang dirilis CSIS hari ini, mencatat Joko Widodo-Maruf Amin unggul atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan angka 51,4 persen melawan 33,3 persen, dan 14,1 persen lainnya adalah swing voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan.
Dari jumlah tersebut, CSIS mencatat persentase paling besar swing voters ada di Jakarta, yaitu sebesar 31,3 persen.
• Perlukah Ratna Sarumpaet Dipenjara Jika Divonis Bersalah? Ini Kata Pakar Psikologi Forensik
Kemudian diikuti Jawa Timur (25,3 persen); Jawa Tengah dan Yogyakarta (16,1 persen); Maluku dan Papua (14,3 persen); Sumatera (11,6 persen), Sulawesi (11,4 persen); Jawa Barat dan Banten (9,5 persen); NTB, NTT, dan Bali (6,9 persen), serta Kalimantan hanya 1,5 persen.
Peneliti CSIS Arya Fernandes menjelaskan, di wilayah Jawa Barat dan Banten tercatat 47,4 persen mendukung Joko Widodo-Maruf Amin melawan 42,1 persen yang diraup Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Kemudian di Jakarta, Jokowi-Maruf Amin unggul 38,8 persen melawan 30 persen; dan di Sulawesi Jokowi-Maruf Amin unggul 47,9 persen melawan 37,9 persen.
• Tanggapi Survei Teranyar Charta Politika, Fadli Zon: Menurut Saya Sampah
Sementara, satu-satunya wilayah yang dimenangi Prabowo-Sandi adalah Sumatera dengan angka 49,6 persen melawan 37,3 persen milik Jokowi-Maruf Amin.
Di wilayah sisanya Jokowi-Ma’ruf unggul cukup mutlak atas Prabowo-Sandi yaitu Jawa Tengah dan Yogyakarta unggul 70 persen melawan 13,9 persen; Jawa Timur Jokowi unggul 49,1 persen melawan 23,1 persen; dan di Kalimantan Jokowi unggul 64,6 persen melawan 33,8 persen.
Sedangkan di wilayah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Bali, Jokowi unggul 66,3 persen melawan 24,8 persen, serta di wilayah Papua dan Maluku Jokowi unggul 58,6 persen melawan 27,1 persen.
• Daftar Gaji Anggota TNI Tahun 2019 Mulai dari Prajurit Sampai Jenderal
“Persaingan tentu akan lebih keras di wilayah dengan selisih 10 persen,” jelasnya saat rilis hasil survei tersebut di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2019).
Selain itu, menurut survei CSIS, Jokowi unggul baik di wilayah perkotaan (45,6 persen melawan 35,9 persen) maupun pedesaan (57,2 persen melawan 30,7 persen).
Jokowi juga unggul di semua jenis kelamin, yaitu laki-laki (52 persen melawan 32,7 persen) dan wanita (50,8 persen melawan 33,9 persen).
• Tak Setuju Rp 8.500, Anies Baswedan Ingin Tarif MRT Jakarta Lebih Murah Daripada Ojek Online
Survei yang dilaksanakan pada 15-22 Maret 2019 itu menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin of error sekitar 2,21 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
“Dalam melaksanakan survei, kami lakukan dengan pertemuan tatap muka langsung dan mengajukan kuesioner, jadi buka survei internet atau telepon,” ungkapnya.
“Survei ini juga didanai secara mandiri dari Yayasan CSIS,” sambungnya.
• Amien Rais Minta Rekapitulasi Suara Tak Digelar di Hotel Borobudur, Katanya Banyak Jin dan Genderuwo
Sebelumnya, CSIS merilis hasil survei nasional elektabilitas pasangan capres dan cawapres jelang Pilpres 2019.
Berdasarkan hasil survei CSIS yang diikuti 1.960 responden dari 34 provinsi tersebut, pasangan Joko Widodo-Maruf Amin meraih elektabilitas 51,4 persen, unggul 18,1 persen dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang meraih 33,3 persen.
“Sementara yang belum menentukan pilihan 1,2 persen dan tidak jawab atau rahasia sebesar 14,1 persen,” ujar peneliti CSIS Arya Fernandes, di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2019).
• Ingatkan Fatwa Golput Haram, Maruf Amin: Jangan Buang Suara
Arya menjelaskan, 20 hari jelang Pilpres 2019, basis suara kedua paslon sudah sangat mantap pada pilihannya.
Di kubu Jokowi-Maruf Amin, sebanyak 84,4 persen pemilihnya menyatakan sudah sangat mantap pada pilihannya, sedangkan 15,6 persen masih ragu-ragu atau masih bisa berpindah.
Di kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, sebanyak 81,3 persen pemilihnya menyatakan sangat mantap, dan 18,7 persen lainnya masih bisa berpindah.
“Sehingga kemungkinan adanya migrasi suara dari satu paslon ke paslon lain dalam jumlah besar sulit terwujud,” jelas Arya. (Rizal Bomantama)