Pemilu 2019
UPDATE SURVEI: 6 Parpol Lolos Ambang Batas Parlemen: 3 Dukung Jokowi-Amin, 3 Dukung Prabowo-Sandi
Hasil survei Litbang Kompas pada Maret 2019 menghasilkan data kemungkinan hanya ada 6 parpol yang lolos ambang batas parlemen.
Hasil survei Litbang Kompas pada Maret 2019 menghasilkan data kemungkinan hanya ada 6 parpol yang lolos ambang batas parlemen. Keenam parpol tersebut, 3 dukung Jokowi-Amin dan 3 dukung Prabowo-Sandi.
HASIL survei Litbang Kompas 22 Februari-5 Maret memotret elektabilitas partai politik peserta Pemilu 2019.
Hasil survei menunjukkan elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Gerindra masih yang paling tinggi ketimbang partai politik peserta pemilu lainnya.
PDI-P sebagai partai pemenang pemilu 2014 dipilih oleh 26,9 persen responden.
"Jika dalam satu bulan ke depan potensi elektabilitas ini tidak ada perubahan, boleh jadi PDI-P akan mencatatkan diri sebagai parpol pertama yang bisa memenangi pemilu untuk kedua kali berturut-turut," tulis peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu dikutip dari Harian Kompas, Kamis (21/3/2019).
Kemenangan PDI Perjuangan itu terjadi pada era reformasi.
• Ditanya Lamaran atau Menikah, Lucinta Luna: Intinya Sudah Sah!
• TERBONGKAR, Inilah Percakapan Terakhir Pilot dan Kopilot Lion Air JT610 PK-LQP
• Inul Akhirnya Bongkar Kehidupan Pribadi Kembalikan Masa Kawin Dari Adam: Masa Kecil Saya Tak Bahagia
Kendati demikian, peluang PDI-P menjadi juara bertahan akan tetap dibayangi oleh parpol lain, terutama Partai Gerindra.
Partai Gerindra yang juga merupakan rival PDI-P di pemilihan presiden dipilih oleh 17 persen responden.
Wahyu menyebut tingginya elektabilitas PDI-P dan Gerindra disebabkan efek ekor jas dari sosok kedua capres yang selama ini melekat dengan parpol itu, yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Parpol yang tidak seberuntung PDI-P dan Gerindra harus berpikir keras untuk mendapatkan insentif elektoral di pileg saat mendukung pasangan calon di pilpres," ulas Wahyu.
• Hasil Survei: 76,85 Persen Masyarakat Indonesia Sudah Tahu OK OCE
• Mayoritas Lokasi Rapat Umum Prabowo-Sandiaga Belum Kantungi Izin
Parpol peserta pemilu lainnya memang mendapatkan elektabilitas yang jauh berada di bawah PDI-P dan Gerindra.
Partai Golkar yang berada di peringkat ketiga misalnya, hanya dipilih oleh 9,4 persen responden.
Menyusul di bawahnya yakni PKB 6,8 persen, Partai Demokrat 4,6 persen, PKS 4,5 persen, PAN 2,9 persen, PPP 2,7 persen, dan Nasdem 2,6 persen.
Jika mengacu hasil survei Litbang Kompas itu (tanpa ditambah dengan margin of error), maka parpol yang akan lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold hanya ada enam parpol.
• Survei Litbang Kompas Sebut Jokowi-Maruf 49, Prabowo-Sandi 37, Bagaimana Metodologinya?
• Elektabilitas Presiden Joko Widodo Turun, Tanggapan Jubir TKN Jokowi-Amin terhadap Survei Kompas
• VIDEO: Pemulung di Pejaten Temukan Potongan Badan Bayi di Tempat Pembuangan Sampah
Enam parpol lolos ambang batas parlemen adalah PDIP 26,9 persen, Gerindra 17 persen, Golkar 9,4 persen, PKB 6,8 persen, Demokrat 4,6 persen, dan PKS 4,5 persen.
Dari keenam parpol tersebut, tiga parpol pendukung pasangan Capres/Cawapres Joko Widodo-Maruf Amin dan tiga parpol pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sisanya adalah parpol-parpol yang terancam tak lolos ambang batas parlemen.
Meski sudah ditambah dengan margin of error 2,2 persen, suara mereka tak cukup untuk melewati ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Di kategori ini ada Hanura 0,9 persen, PBB 0,4 persen, PKPI 0,2 persen, serta empat partai politik pendatang baru, yakni Perindo 1,5 persen, PSI 0,9 persen, Berkarya 0,5 persen, dan Garuda 0,2 persen.
7 Parpol Tak Lolos Ambang Batas Parlemen
Hasil survei Litbang Kompas 22 Februari-5 Maret menunjukkan tujuh partai politik peserta pemilu terancam tak lolos ke Senayan untuk mendapatkan kursi DPR RI.
Ketujuh parpol tak lolos ambang batas parlemen tersebut mendapat suara yang jauh di bawah ambang batas lolos ke parlemen sebesar 4 persen.
Partai Hanura menjadi satu-satunya parpol yang saat ini mempunyai kursi di DPR, namun terancam tak lagi melenggang ke Senayan.
Partai yang sempat mengalami dualisme kepemimpinan sejak dipimpin Oesman Sapta Odang itu hanya dipilih oleh 0,9 persen responden.
Elektabilitas Hanura turun drastis dibanding pemilu 2014 lalu dengan 5,3 persen.
• Penyanyi Korea Jung Joon-young Pasrah Bakal Dihukum Penjara Terkait Kasus Skandal Video Vulgar
• VIDEO: Asap Mengepul dari Kos Kosan di Setiabudi, Warga Langsung Panik
Enam parpol lainnya yang juga terancam tak lolos ke parlemen adalah partai lama yang tidak memiliki kursi di DPR, serta partai pendatang baru.
Partai Bulan Bintang (PBB) hanya dipilih oleh 0,4 persen responden, begitu juga Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) yang hanya mendapat 0,2 persen.
Empat parpol partai politik pendatang baru juga belum mampu melawan dominasi parpol lama.
Partai Perindo menjadi yang teratas dengan 1,5 persen, disusul Partai Solidaritas Indonesia 0,9 persen, Partai Berkarya 0,5 persen, dan Partai Garuda 0,2 persen.
"Meski mempertimbangkan tingkat sampling error +/- 2,2 persen pun, parpol ini masih sulit memenuhi angka minimal ambang batas parlemen," tulis peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu seperti dikutip dari Harian Kompas, Kamis (21/3/2019).
Selain ketujuh parpol diatasi, ada tiga parpol lain yang elektabilitasnya tak melewati ambang batas parlemen sebesar empat persen.
Ketiganya yakni PAN 2,9 persen, PPP 2,7 persen, dan Nasdem 2,6 persen. Kendati demikian, apabila ditambah dengan tingkat margin of error +/- 2,2 persen, maka ketiga parpol ini masih mempunyai peluang lolos ke Senayan.
Sisanya, ada enam parpol yang elektabilitasnya berada di atas ambang batas parlemen 4 persen.
Enam parpol itu yakni PDI-P 26,9 persen, Gerindra 17,0 persen, Golkar 9,4 persen, PKB 6,8 persen, Demokrat 4,6 persen dan PKS 4,5 persen.
Survei Litbang Kompas ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak melalui pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error +/- 2,2 persen.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei Litbang Kompas: PDI-P 26,9 Persen, Gerindra 17 Persen",
Penulis : Ihsanuddin