Pilpres 2019
SBY Beberkan Ada Orang yang Sangat Ambisius Jadi Presiden Akhirnya Tersandung Kasus Hukum
Pada tahun 2004 tersebut SBY berhasil menang bersama pasangannya Jusuf Kalla sebagai wakil presiden.
Adanya seseorang SMS SBY berisi kekecawaan tidak dipilih menjadi menteri, dibeberka SBY melalui bukunya yang berjudul "SBY Selalu Ada Pilihan" terbitan Kompas 2014 lalu.
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pertama kali naik menjadi Presiden Indonesia ke-6 pada tahun 2004 lalu.
Saat itu, SBY berpasangan dengan Jusuf Kalla atau JK.
SBY menjadi presiden untuk pertama kali setelah mengalahkan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi pada putaran kedua.
• BREAKING NEWS: Ibunda Ustaz Abdul Somad Meninggal Dunia, Dimakamkan di Kisaran Sumatera Utara
• Hotman Paris Akan Lakukan Hal ini Jika Bertemu Ustadz Abdul Somad
• Pamer Cincin Tunangan, Rina Nose Bakal Menikah di Belanda
Begitu terpilih menjadi presiden, SBY pun menyusun kabinetnya, yang belakangan dinamainya sebagai Kabinet Indonesia Bersatu.
Sejumlah nama pun masuk ke dalam kabinet yang telah disusun oleh SBY tersebut.
Terkait penyusunan kabinetnya, SBY pun memiliki sebuah cerita di baliknya.
Cerita itu disampaikannya dalam buku yang berjudul "SBY Selalu Ada Pilihan" terbitan Kompas tahun 2014 lalu.
Dalam buku itu, SBY mengungkap sejumlah reaksi dari berbagai orang pasca pengumuman nama-nama yang masuk ke dalam kabinetnya.
Reaksi tersebut diketahui SBY dari berbagai SMS yang diterimanya.
"Ada yang bersyukur dan berterima kasih, karena dia saya angkat menjadi menteri. Ada juga yang sifatnya dukungan karena saya telah mengangkat seseorang untuk menjadi menteri," tulis SBY.
Meski demikian, ada juga sebagian orang yang menunjukkan reaksi berbeda saat SBY mengumumkan nama-nama menterinya di Kabinet Indonesia Bersatu jilid pertama.
SBY mengungkapkan, ada sebagian orang yang justru menunjukkan reaksi kemarahan.
Bahkan, SBY sudah menganggap mereka telah marah besar.
"Mereka mengumpat dan bahkan mendamprat saya," kata SBY.