Operasi Tangkap Tangan
Romahurmuziy Tulis Surat Terbuka Setelah Jadi Tersangka, Ini Isi Lengkapnya
Rommy sempat memberikan dua lembar kertas surat pernyataannya yang berjudul 'Surat Terbuka untuk Indonesia'.
KETUA Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy alias Rommy, ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi di Kementerian Agama (Kemenag).
Sesaat sebelum meninggal Gedung Merah Putih KPK, Rommy sempat memberikan dua lembar kertas surat pernyataannya yang berjudul 'Surat Terbuka untuk Indonesia'.
Surat tersebut berisi tulisan tangan dirinya yang diakhiri dengan tanda tangannya.
• BREAKING NEWS: KPK Tetapkan Romahurmuziy Sebagai Tersangka Kasus Suap Jabatan di Kementerian Agama
Berikut ini isi surat Rommy:
1. Saya ingin memulai dengan pepatah Arab: musibah yang menimpa suatu kaum akan menjadi manfaat dan faedah untuk kaum yang lain.
2 Saya merasa dijebak dengan sebuah tindakan yang tidak pernah saya duga, saya pikirkan , atau saya rencanakan, bahkan firasat pun tidak.
• BREAKING NEWS: Boeing Hentikan Sementara Operasional 371 Pesawat Jenis 737 Max di Seluruh Dunia
Itulah kenapa saya menerima sebuah permohonan silaturahmi di sebuah lobi hotel yang sangat terbuka dan semua tahu bisa melihatnya. Ternyata niat baik ini menjadi petaka.
3. Dengan adanya informasi pembuntutan saya selama beberapa pekan, bahkan bulan sebagaimana disampaikan penyelidik, inilah risiko menjadi juru bicara terdepan sebuah koalisi yang menginginkan Indonesia tetap dipimpin oleh paham nasionalisme-religius yang moderat.
• Andi Arief: Jokowi Bilang Tidak Takut Teroris, tapi Takut Cuti
4. Kejadian ini juga menunjukkan inilah risiko dan sulitnya menjadi salah satu public figure yang sering menjadi tumpuan aspirasi tokoh agama atau tokoh-tokoh masyarakat dari daerah.
5. Kepada rekan-rekan TKN Jokowi-Amin dan masyarakat Indonesia, saya mohon maaf atas kejadian menghebohkan yang tidak diinginkan ini.
Inilah risiko pribadi saya sebagai pemimpin yang harus saya hadapi dengan langkah-langkah yang terukur dan konstitusional, dengan mengedepankan asas praduga tak bersalah. Mohon doanya.
• Dua Pekan Mendekam di Sel, Zul Zivilia Tidak Sakau dan Lebih Rajin Sembahyang
6. Kepada warga PPP di seluruh pelosok Tanah Air; rekan-rekan pengurus DPP DPW, DPC, PAC dan Ranting : saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas seluruh persepsi dan dampak akibat kejadian yang sama sekali tidak pernah terlintas di benak ini.
Jangan kendurkan perjuangan, karena waktu menuju pemilu hanya tinggal hitungan hari.
Saya sudah keliling nusantara dan meyakini PPP lebih dan mampu untuk melewati ambang batas parlemen.
• Densus 88 Bekuk Calon Istri Kedua Terduga Teroris Sibolga yang Bakal Direkrut Jadi Pengantin Baru
Saya akan segera mengambil keputusan yang terbaik untuk organisasi, setelah bermusyawarah dengan rekan-rekan fungsionaris DPP dan DPW dalam keterbatasan komunikasi yang saya miliki saat ini.
7. Kepada kakak, adik, keluarga besar terkhusus istri dan anakku tercinta, Ayah mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kesedihan, kerepotan, dan perasaan yang kalian terima.
Dengan seluruh perasaan Ayah yang masih tersisa saat ini, dengan segala ketulusan Ayah, mohon keyakinan kalian bahwa apa yang sesungguhnya terjadi tidaklah seperti yang tampak di media. Ikhlaskan lah takdir yang menimpa Ayah sebagai pemimpin saat ini.
• Polda Metro Jaya Siap Bantu Buru Mantan Caleg PKS yang Cabuli Anak Kandungnya Selama 8 Tahun
Anakku, permataku dan pembuat senyumku, engkau harus tetap belajar rajin karena UN sudah dekat.
Tak usah kau pedulikan apa kata orang jika mereka membullymu, karena inilah risiko menjadi pemimpin politik seperti yang selalu Ayah bilang.
Ayah doakan semoga engkau tetap menjadi yang terbaik seperti biasanya di sekolahmu. Peluk ciun ayahmu dari jauh yang selalu mencintaimu.
• Penyandang Dana Terduga Teroris Sibolga Diciduk, Habiskan Rp 15 Juta Belanja Kebutuhan Merakit Bom
Istriku, belahan nyawaku, Engkaulah kekuatanku. Aku yakin kita terus saling menguatkan, menghadapi badai ini agar cepat berlalu.
Aku merasakan begitu besarnya cinta dan kesungguhan serta pengorbananmu mendampingiku. Terima kasih untuk terus mempercayaiku. Karenanya, izinkan aku untuk terus mencintaimu. Titip cium untuk anak kita setiap hari.
M Romahurmuzy.

• Wiranto Jamin Tak Ada Kerusuhan Besar Jelang dan Pasca Pemilu 2019
Sebelumnya, KPK menetapkan M Romahurmuziy alias Rommy, sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi di Kementerian Agama (Kemenag).
"Setelah melakukan pemeriksaan dan sebelum batas waktu 24 jam, sebagaimana diatur dalam KUHAP, dilanjutkan dengan gelar perkaram maka disimpulkan adanya dugaan tindak pidana korupsi memberikan atau menerima hadiah atau janji terkait seleksi jabatan pada Kemenag tahun 2018-2019," ujar Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Sabtu (16/3/2019).
Selain Romahurmuziy (RMY), dua orang lainnya yang menjadi tersangka adalah Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi, dan Kepala Kantor Wilayah Kemenang Jawa Timur Haris Hasanuddin.
• Bahar bin Smith Ancam Jokowi: Tunggu Saya Keluar, akan Dia Rasakan Pedasnya
Dalam kasus ini, Rommy diduga bersama pihak Kementerian Agama, menentukan hasil seleksi jabatan tinggi di Kemenag.
"Dalam perkara ini diduga RMY bersama-sama dengan pihak Kementerian Agama menerima suap untuk mempengaruhi hasil seleksi jabatan pimpinan tinggi di Kemang, yaitu Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur," jelas Laode M Syarif.
Dalam OTT ini, KPK mengamankan uang total Rp 156.758.000 dari sejumlah orang yang diamankan.
• Pria Mirip Prabowo Subianto Ini Bikin Heboh Bandara Pekanbaru, Banyak Warga Tertipu
Akibat perbuatannya, Rommy dijerat pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 UU Nomor 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak PIdana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Sedangkan Muafaq Wirahadi dan Haris Hasanuddin disangkakan melanggar pasal 5 ayat 1 huruf atau huruf b atau Pasal 13 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (Fahdi Fahlevi)