Ada 3 Ketrampilan Dibutuhkan di Era Kecerdasan Buatan, Adopsi di Indonesia Masih Minim

Harus punya paling tidak tiga ketrampilan dibutuhkan di era Kecerdasan buatan atau artificial intelligence, apalagi adopsi di Indonesia masih minim.

Kompas.com/science.dodlive.mil
Artificial Intelligence. 

Teknologi yang bisa menangkap penjahat sebelum melakukan kejahatan itu dibuat oleh Vaak.

Vaak adalah startup atau perusahaan rintisan teknologi Jepang yang mengeluarkan perangkat lunak artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Piranti itu bernama Vaak Eye yang dapat mendeteksi pengutil sebelum mereka melakukan kejahatan.

Perangkat lunak Vaak Eye terhubung ke kamera keamanan toko atau CCTV untuk menganalisis lebih dari 100 karakteristik.

Kamera itu dapat mendeteksi wajah, pakaian, gerakan, dan arah seseorang untuk menentukan apakah seseorang berpotensi menjadi pengutil potensial, seperti dilansri Nextshark yang dikutip dari World of Buzz.

Anda pemilik toko atau minimarket atau ritel juga bisa mendaftarkan setiap produk yang diambil subjek, dan durasi setiap produk dipegang.

Semua informasi itu ditabulasi untuk menghitung perkiraan tingkat kecurigaan orang tersebut dan potensial seeeorang yang berniat mengutil dapat diidentifikasi.

Staf toko dapat diberitahu melalui aplikasi smartphone.

Secara hipotesis, tersangka dan kejahatan di masa depan dapat dihentikan ketika staf mendekati mereka dan menawarkan bantuan.

Teknologi Vaak Eye pertama kali menarik perhatian pada Desember 2018 ketika dipasang di sebuah toko di Yokohama.

Alat itu dapat menangkap seorang pria berusia 80 tahun yang mencuri topi.

Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg yang dilansir World of Buzz, pendiri Vaak, Ryo Tanaka mengatakan, kejahatan dapat dicegah dengan kecerdasan buatan.

"Akhirnya kami mengambil langkah penting dapat lebih dekat ke masyarakat, kejahatan dapat dicegah dengan AI," kata Tanaka.

Secara alami, perangkat lunak ini berkembang dengan cepat.

Pasalnya Tanaka telah bertemu dengan beberapa toko swalayan dan distributor toko obat terbesar di Jepang yang ingin berinvestasi melalui perangkat lunak tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved