Penjelasan Pegadaian soal Membuka Kembali Layanan Gadai Saham
Pegadaian berencana pada April 2019 membuka kembali layanan gadai saham yang sebelumnya sempat dihentikan pada tahun 2009.
Dengan jumlah itu, diperkirakan Pegadaian bisa menyalurkan fasilitas dana atau outstanding sebesar Rp 150 miliar per bulan atau sekitar Rp 800 miliar per tahun.
Pemilik saham bisa melakukan gadai saham dengan jangka waktu paling lama 90 hari.
Sementara dari sisi omzet, menurut Teguh, bisa mencapai tiga hingga empat kali dari total outstanding.
Perhitungan itu didasari bahwa produk ini akan resmi launcing pada 1 April 2019.
Dari sisi bunga menurut Teguh juga terjangkau. Ia memberi contoh bunga Pegadaian sebesar 15 persen-18 persen setahun.
Jika digadai hanya sebulan atau beberapa pekan, maka bunga tak sampai 1 persen.
Sementara margin dari saham bisa 10 persen-20 persen bergantung dari jenis saham dan waktu untuk beli dan jual.
“Memang bunga gadai murah, makanya nasabah masih bisa mendapatkan margin kalau memilih saham yang pas untuk dibeli. Apalagi margin dari trading masih jauh di atas beban bunganya,” kata Teguh.
• Mendalami Pasar Modal Sejak Kuliah, Mahar Pernikahan Berupa 9 Reksadana
Pada tahap awal, Pegadaian melibatkan perusahaan sekuritas dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam membantu transaksi dengan investor di pasar modal.
Setelah investor menandatangai kesepakatan, maka saham yang digadaikan kemudian dipindahkan ke bank kustodian untuk dijamin keamananya.
Salah satu pasar yang dibidik adalah kepemilikan saham bagi karyawan dan manajemen perusahaan atau dikenal dengan Management Stock Option Program (MSOP) dan Employee Stock Option Program (ESOP). Menurutnya, kepemilikan saham MSOP dan ESOP belum dioptimalkan.
“Orang-orang yang mendapatkan saham dari korporasi, rata-rata hanya disimpan di perusahaan sekuritas. Itukan sayang kalau tidak dioptimalkan dan berpeluang harganya bisa naik,” kata Teguh.
Dibandingkan hanya disimpan, Teguh menyarankan pemegang saham untuk menggadaikan sahamnya di Pegadaian.
Misalnya, investor memiliki portofolio saham A tapi harganya sedang turun, kemudian bisa digadai dan diambil setelah harganya kembali naik.
“Jika Anda mempunyai saham bagus seperti BRI, Telkom dan Astra itukan saham bagus. Kalau harganya lagi turun, jangan langsung dijual tetapi bisa digadaikan. Nanti setelah harganya mahal baru kemudian dilepas,” katanya.
• Rano Karno Terpilih Sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik IMA Awards 2019
Kontan.co.id/Ferrika Sari
Berita ini sudah diunggah di Kontan.co.id dengan judul Berminat mencoba gadai saham di Pegadaian? begini cara dan hitungannya