Operasi Tangkap Tangan

LIVE STREAMING TV One: Mahfud MD Jelaskan Kasus Romahurmuziy Ditangkap KPK

Mohammad Mahfud MD menjelaskan kasus yang menimpa Ketua Umum PPP M Romahurmuziy alias Rommy di Stasiun Tv One, sore ini.

Editor: Suprapto
photocollage/wartakotalive.com/tribunnews.com/istimewa
Ketua Umum PPP M Romahurmuziy alias Rommy dan Prof Mohammad Mahfud MD. 

Kemudian, yang berikutnya yang perlu saya sampaikan sehari sebelumnya yang tadi dikatakan final. Saya tidak pernah mengatakan final, karena presiden juga tidak pernah mengatakan final dan memang belum ada keputusan," imbuh dia.

Skenario cawapres, kata Rommy, di antaranya ada Jusuf Kalla (JK), Ma'ruf Amin, Mahfud MD, hingga Chairul Tanjung.

Bahkan, Rommy mengatakan jika Mahfud MD menjadi satu kandidat terkuat cawapres pendamping Jokowi.

"Dan pada saat hari kamis siang kami bersama-sama kemudian mengambil keputusan tentang siapa calon wakil presiden. Disitulah baru dilakukan, jadi dalam politik multi skenario itu biasa," kata Rommy.

"Saya tidak mengatakan Pak Mahfud bohong, Pak Mahfud mengatakan bahwa beliau tersinggung kan, bukan soal bohong atau tidak bohong. Tetapi saya pahami bahwa itu karena informasi yang kurang lengkap,"tandas dia.

Sebelumnya diberitakan, Mahfud MD merasa tersinggung lantaran pernyataan Romahurmuziy, yang disampaikan dalam program 'Indonesia Lawyers Club (ILC)', Selasa (14/8/2018).

"Romy begitu keluar dari ruangan itu, mengatakan loh Pak Mahfud itu kan maunya sendiri, bikin baju sendiri, siapa yang suruh?

Saya agak tersinggung itu.

Padahal Romy justru yang sehari sebelumnya mengatakan bahwa saya sudah final.

Pak Mahfud siapa yang membuat baju, itu kan kerjaannya tim sukses saja katanya.

Apa betul itu? Nah di situ kemudian klarifikasinya.

Saya dipanggil Pak Jokowi ke istana, Pak Jokowi menjelaskan situasinya dihadapkan pada situasi serba sulit, clear Pak Jokowi mengatakan,

'jika sampai kemarin sore itu sudah mengerucut ke satu orang, Pak Mahfud, sudah saya perintahkan, tapi tiba-tiba sore partai-partai datang, mengajukan calonnya sendiri-sendiri, lah saya akan tidak bisa menolak, saya kan bukan ketua partai, sementara ini koalisi harus ditanda tangani,' kata Pak Jokowi," ujar Mahfud MD.

Mahfud MD kemudian mengatakan jika apa yang dilakukan oleh Jokowi sudah benar.

"Kalau saya jadi Pak Jokowi, pasti saya sudah melakukan hal yang sama," kata Mahfud MD.

Lebih lanjut, Mahfud MD meminta agar Romy tidak main-main dengan omongannya.

"Padahal dia yang memberi tahu ke saya. Suatu saat, Arsul Sani mengatakan ke saya mas Romy mau ketemu, oke kalau ketemu di mana? kita ketemu," kata Mahfud.

Mahfud mengatakan jika akhirnya Romy mengunjungi rumahnya pagi-pagi.

"Lalu dia memberitahu, menyebutkan jika 10 nama (cawapres) memang berasal dari Pak Jokowi," ujarnya.

"Jadi Romy sejak awal sudah ke saya," imbuhnya.

"Saya (Monoarfa) bersama Romy sudah bertemu Presiden, Romy mengatakan bahwa kalau pasanganya Prabowo itu Salim Segaf, nanti lawannya Pak Mahfud, kalau nanti pasangannya Prabowo itu AHY, sama-sama millenial lawannya Romy, tapi sudah tahu dia kalau pak Jokowi pilih saya," kata Mahfud MD.

"Saya bilang, mas Anda ini kok ngomongnya beda, dengan yang waktu ketemu saya, jangan main-mainlah saya bilang," sambung Mahfud MD.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved