WNI Siti Aisyah Blak-blakan Ungkap Perlakuan Sipir Malaysia Setelah Pulang dan Saweran di Kampung
Siti Aisyah keluar untuk pertama kalinya dari dalam rumah yang sudah ditinggalkannya dua tahun lebih, sejak ditahan pihak kepolisian hingga Pengadilan
INILAH pengakuan blak-blakan WNI/TKW Siti Aisyah terhadap perlakuan sipir Malaysia selama menjalani masa tahanan di Malaysia. Kasar atau baik?
BIBIR Siti Aisyah (27) terus mengembang dari wajahnya. Bersama dengan orangtua dan keluarga, Siti Aisyah keluar untuk pertama kalinya dari dalam rumah yang sudah ditinggalkannya dua tahun lebih, sejak ditahan pihak kepolisian hingga Pengadilan Malaysia.
Siti Aisyah warga negara Indonesia yang bebas dari dakwaan pembunuhan menggunakan zat racun saraf VX terhadap Kim Jung-nam di Malaysia. Kasus pembunuhan terjadi di Bandara Kuala Lumpur II, pada 13 Februari 2017.
Setelah 2 tahun 23 hari ditahan, Siti Aisyah dibebaskan Pengadilan Tinggi Shah Alam, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (11/3/2019).
Kemudian Selasa (12/3/2019), Siti Aisyah kembali ke rumah keluarganya di Serang, Banten.
Sesekali tawanya terdengar ketika mengungkapkan perasaannya setelah bertemu dengan keluarga besar dan tetangga.
"He-he-he... senang sekali sih. Tidak bisa ngomong banyak. Intinya, saya sangat senang berkumpul lagi," ucap Aisyah dengan tawa kecilnya yang terdengar di kediamannya, Serang, Banten, Rabu (13/3/2019).
• Terdakwa Pembunuh Kim Jong Nam Siti Aisyah Bebas, Fahri Hamzah Bilang Pemerintah Jangan Asal Klaim
• VIDEO: Siti Aisyah yang Sempat Dituduh Bunuh Kim Jong Nam di Malaysia Cium Tangan Jokowi
• Ini Tiga Alasan Siti Aisyah Dibebaskan dari Tuduhan Pembunuhan Kim Jong Nam

Usai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, Selasa lalu, Siti Aisyah mengatakan, Jokowi sempat memberikan pesan agar bisa menenangkan diri dan beristirahat bersama keluarga.
Tak ayal, dirinya pun membalas dengan beribu ucapan terimakasih kepada Jokowi dan pemerintah atas pembebasan yang ia terima dari dakwaan pembunuhan terhadap Kim Jong-Nam, kakak tiri dari Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-Un.
"Saya cuma bisa bilang terima kasih banyak sama Pak Jokowi dan pemerintah Indonesia sampai saya bisa berkumpul lagi dengan keluarga," kata dia.
Belum sampai di situ, Aisyah berharap hal yang sama terjadi kepada Doan Thi Huong (30), seorang wanita warga negara Vietnam, yang hingga saat ini masih mendekam di penjara atas tuduhan yang sama dengannya.
Meski, dia mengaku tidak di dalam satu sel yang sama, wanita berusia 27 tahun itu beberapa kali berkomunikasi selama berada di penjara Malaysia.
"Saya berharap Doan juga bisa bebas seperti saya. Selama di penjara, saya sering berkomunikasi dengan dia," kata Aisyah.
Pulang Usai Salat Subuh
Siti Aisyah memilih untuk pulang ke rumahnya usai salat Subuh di musala terdekat. Ia yang sebelumnya diinapkan sementara oleh kerabatnya, Indra Muta'i mengaku ingin segera pulang ke tempat ia dibesarkan.
Terlebih, jarak antara rumahnya dengan rumah Indra hanya sekitar 500 meter. "Tadi pagi, setelah salat dia pulang," ungkap Darmi, Bibi Aisyah.
Sepulangnya di rumah, Darmi mengaku masih melihat keponakannya itu sedikit pucat. Aisyah mengatakan kepada dia, masih lelah usai serangkaian kegiatan yang dilakukan setibanya di Indonesia.
Apalagi, saat malam kedatangan, Aisyah sempat tidak sadarkan diri. "Masih pucat tadi pas pulang. Terus saya pijat, kasih air hangat dan kita suruh istirahat, Alhamdulillah sudah mendingan," kata Darmi yang tempat tinggalnya bersebelahan dengan kediaman keluarga Aisyah.
Wanita yang mengenakan kerudung merah itu, mengungkapkan kebahagiaannya ketika kembali bertemu dengan Aisyah. Saat pertama kali bertemu, ia tak kuasa menahan air matanya ketika Aisyah datang memberikan senyum dan mencium tangannya.
"Aduh, nangis saya tadi pagi saking senangnya," tukas dia.
Lain lagi dengan Ali, anggota Paguyuban Warga Sindang Sari (PWS) yang turut hadir saat menyambut Aisyah. Ia bersyukur Asria, ayah Aisyah saat ini sudah kembali tersenyum. Hal yang selama dua tahun, jarang ia lihat dari wajah pria beranak tiga itu.
"Kita bareng-bareng di Satgas PWS, selama dua tahun, saya melihat murung terus. Terus tidak fokus juga. ya namanya orang ada bebanlah. Nah, sekarang Alhamdulillah Pak Asria sudah senyum lagi. Kami juga warga kampung ikut senang," ujarnya.
• Kesaksian Warga, Bom Bunuh Diri Ibu dan Bayi 2 Tahun Suaranya Kuat Kali, Ini Kronologi Teror Sibolga
• Lokasi Bom Bunuh Diri di Sibolga Berjarak 300 Meter dari Pelabuhan yang akan Diresmikan Jokowi Lusa
• Densus 88 Bekuk Calon Istri Kedua Terduga Teroris Sibolga yang Bakal Direkrut Jadi Pengantin Baru
Perlakuan Sipir Penjara
Selama 2 tahun, 23 hari ia yang mendekam di hotel prodeo Malaysia, Siti Aisyah blak-blakan mengungkap perlakuan pejaga tahanan sejak dari kantor polisi hingga di lembaga pemasyarakatan.
Siti Aisyah mengaku diperlakukan secara baik dan manusiawi dari pihak sipir tahanan.
Siti Aisyah mengaku, tidak ada perlakuan istimewa yang didapatkannya. Juga tidak ada perlakukan kasar, teror maupun ancaman yang datang dari luar penjara.
"Tidak ada. semuanya berjalan baik-baik saja. Saya dan tahanan lain, diperlakukan secara baik," ujarnya.
Aisyah berhenti sampai di situ. Ia tidak lagi menjawab pertanyaan wartawan yang dirasa sensitif bagi dirinya, seperti kronologis saat reality show (prank) terjadi, hingga pertemuan dengan agen yang diduga merupakan intelijen Korea Utara.
"Untuk hal-hal itu, mohon maaf. Saya masih belum bisa jawab," ujarnya. Anak-anak kecil yang sudah berkumpul di depan rumah Aisyah meminta agar acara saweran segera dilakukan.
Satu acara adat Banten yang dilakukan untuk memberi rezeki dan membuang kesialan dalam satu waktu yang sama. Laiknya pesta pernikahan, anak-anak berebut memungut beberapa gepok uang koin yang dilempar oleh Aisyah. Senyum Aisyah terus mengembang melihat hal itu.
"Ayo teh, lagi teh," anak-anak kompak berteriak.
Selang lima menit melakukan 'Saweran' Aisyah kembali masuk ke dalam rumah dengan cat dominan kuning di Kampung Ranca Sumur, Desa Sindang Sari, Serang, Banten. Rumah yang akan menjadi tempat tinggalnya dalam beberapa waktu ke depan.
Alasannya, ia masih belum mengetahui akan mengerjakan apa setelah kejadian tersebut. "Saya akan tetap disini dulu. Masih belum tahu mau ngapain? Sekarang ini mau istirahat dulu dan menghabiskan waktu dengan keluarga," imbuh dia seraya masuk ke dalam rumah.
• Ini Jawaban Kenapa Syahrini dan Reino Barack Pasang Cincin Kawin di Jari Manis Tangan Yang Berbeda
• Siapa Lebih Kaya, Reino Barack Suami Syahrini, Atau Lelaki yang Tengah Dekat Dengan Luna Maya
• Luncurkan Lagu Penggoda, Maia Estianty Berharap Tak Ada Penggoda di Bumi, Sindir Siapa Nih?
Tidak Pernah Bermasalah
Teman semasa kecil Siti Aisyah, Eki mengaku tidak pernah menemukan sesuatu hal yang bermasalah sejak keduanya berteman. Kepada Tribun Network, Grup Warta Kota, Eki mengatakan Aisyah merupakan wanita yang pendiam, baik ketika sekolah hingga memutuskan untuk kerja di Jakarta.
"Enggak sih, saya kenal Aisyah dari dulu enggak pernah punya masalah sama sekali. Kalau dibilang kalem sih kalem ya," kata dia di rumahnya yang tidak jauh dari rumah Aisyah.
Dia menjelaskan, meski sudah berada di Jakarta, keduanya saling bertukar kabar hingga keinginan Aisyah untuk menikah dengan anak juragan konveksi dari Jakarta. Aisyah pun menikah di Kampung Ranca Sumur, Desa Sindang Sari, Serang, Banten.
"Setelah kerja di Jakarta itu, berapa lama gitu, bawa calon suaminya ke sini. Menikahnya memang di sini, terus kasih tahu lagi mau tinggal di Jakarta," ucap dia.
Semua berjalan baik-baik saja hingga 2015, Aisyah memutuskan untuk bekerja dan tinggal di Batam, kemudian melanjutkan perjalanan ke Malaysia untuk bekerja sebagai penjaga toko.
Pada 2017, beberapa saat sebelum kejadian terbunuhnya kakak tiri Kim Jong-Un, Kim Jong-Nam, Aisyah sempat pulang ke rumah. Saat itu, ia pamit untuk menjadi peserta acara Reality Show di Malaysia.
"Saya pikir waktu itu, oh ya sudah. Tidak lama, terus dengar berita kalau ada kejadian itu. Saya sudah pikir, Aisyah tidak tahu apa-apa," kata Eki.
Seiring berjalannya waktu dan pemberitaan yang terus mengudara, Eki semakin yakin bahwa teman lamanya itu tidak bersalah. Tidak hanya dia, keluarganya pun meyakini hal yang sama.
"Kami yakinlah, dia tidak salah. Kita kan ikut terus perkembangan kasusnya," ucap dia.
Eki pun turut serta dalam pengajian Kamis malam yang rutin diselenggarakan oleh warga kampung untuk mendoakan kesehatan dan kelancaran persidangan yang dijalani Aisyah. "Iya ikut. Soalnya itu kan kegiatan dari warga kampung," ujarnya. (Tribun Network/Amriyono Prakoso)