Bom Sibolga

UPDATE Soal Motif Kasus Bom Bunuh Diri dan Teroris Sibolga, Ini Kata Pengamat dan Kapolri

UPDATE Soal Motif Kasus Bom Bunuh Diri dan Teroris Sibolga, Ini Kata Pengamat dan Kapolri

Antara Sumut/Jason Gultom
Kawasan lokasi penangkapan terduga teroris di Sibolga, Sumatera Utara, Rabu (13/3/2019). 

"Ini tugas kita untuk mencegah, menangani dan menetralisir pemikiran mereka yang katakanlah ini keras dan radikal," imbau Tito.

Untuk diketahui, saat ini masih ada istri tersangka dan anaknya yang berada di dalam rumah.

Personel bersenjata Laras panjang terlihat berjaga persis di samping masyarakat, Rabu (13/3/2019).
Personel bersenjata Laras panjang terlihat berjaga persis di samping masyarakat, Rabu (13/3/2019). (Tribun Medan/Sofyan Akbar)

Karakteristik ISIS

Lepas dari dugaan motif Abu Hamzah, Rakyan memperkirakan pria tersebut adalah anggota JAD yang terafiliasi dengan ISIS.

Hal itu, katanya, bisa dilihat dari jenis bahan peledak low-explosive yang mereka gunakan.

Rakyan menyebut kelompok terafiliasi ISIS biasanya merakit bahan peledak dengan cara yang tidak terlalu canggih, berbeda dengan kelompok Jamaah Islamiyah, kelompok afiliasi Al Qaeda, yang merakit senjata berdaya ledak tinggi.

Selain itu, lanjutnya, bom bunuh diri yang dilakukan istri Abu Hamzah dengan mengajak anak-anaknya, sesuai dengan karakter Daulah Islamiyah.

"Ada satu buah krakteristik di Daulah Islamiyah, semua itu adalah Anshorut Daulah (pembela daulah), semua jadi tentara, nggak ada batasan, anak atau istri ikut terlibat," kata Rakyan.

Dia menduga serangan yang direncanakan terkait dengan kondisi ISIS yang terdesak.

"Saya melihat ini sebagai sebuah kelompok yang terpancing juga dengan kasus-kasus di Timur Tengah di mana ISIS sudah semakin terdesak dan wilayah kantong terkuatnya juga sudah jatuh," ujar Rakyan.

Ia mengatakan Abu Hamzah adalah "pemain lama" yang berkecimpung dalam JAD sejak tahun 2016, sementara jaringannya, Rinto, yang ditangkap di Lampung pekan lalu, adalah pemain baru.

Istri terduga teroris Husain alias Abu Hamzah alias Upang diduga meledakkan diri sehingga tewas bersama orang anaknya yang juga ada di dalam rumah.

Kepala Biro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dr Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya telah berusaha untuk membujuk istri Abu Hamzah untuk menyerahkan diri.

"Kami prihatin dengan kejadian yang terjadi di Sibolga bahwa untuk Tim Densus 88 dan Tim dari Polda Sumut bekerjasama dengan seluruh tokoh masyarakat yang ada di Sibolga," kata Brigjen Dedi di kampus UMSU, Rabu (13/3/2019)

"Kita sudah melakukan imbauan secara persuasif dan juga negosiasi kurang lebih selama 10 jam. Tidak henti-hentinya terus mengimbau kepada pihak keluarga untuk istri terduga pelaku terorisme AH untuk menyerahkan diri," sambungnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved