Kereta Anjlok di Bogor

UPDATE Dampak KRL Anjlok di Bogor, Penumpang di Stasiun Jatinegara Menumpuk, Tangerang Normal

Dampak KRL Anjlok di Bogor, Penumpang di Stasiun Jatinegara Menumpuk, Jalur Tangerang Normal

Penulis: Rangga Baskoro |
Warta Kota/Rangga Baskoro
Tampak penumpang di Stasiun Jatinegara menumpuk menyusul kecelakaan KRL di Bogor, Minggu (10.3/2019) pagi. 

KABAR  terkini atau update tentnag anjloknya KRL rute Jakarta-Bogor yang anjlok di kawasan Kebon Pedes, Bogor, Jawa Barat, Minggu pagi.

Dampak peristiwa anjloknya kereta commuter line hari ini, penumpang di Stasiun Jatinegara menumpuk.

Hal itu terjadi karena kereta rel listrik (KRL) jurusan Bogor mengalami gangguan dan  keterlambatan.

Para penumpang jasa transportasi KRL Jabodetabek pun diharuskan menunggu berjam-jam.

"Sudah setengah jam nunggu kereta, mau ke Sentiong, keretanya belom datang, karena katanya ada gangguan ya, sampe sekarang belum dapat kereta, ya nunggu deh kalau kelamaan naik transportasi lain," ujar Ocha seorang pengguna jasa commuter line di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, kepada Warta Kota, Minggu (10/3). 

Sementara itu, Kepala Stasiun Jatinegara, Dedy mengatakan peristiwa anjloknya kereta menyebabkan perjalan menuju Stasiun Bogor ditiadakan untuk sementara waktu.

Foto-Foto KRL Tergelincir di Bogor, Cerita Penumpang Detik-Detik Kecelakaan Hingga KRL Berhenti

KRL Anjlok di Dekat Cillebut Bogor, Korban Luka Mencapai 17 Orang

KRL Anjlok di Perlintasan Kebonpedes, KCI Minta Maaf Atas Gangguan Perjalanan Jakarta-Bogor 

Pihaknya pun memberitahukan calon penumpang melalui pengeras suara bahwa sementara waktu hanya bisa melayani perjalanan hingga Stasiun Depok.

"Kalau untuk jadwal tidak ada perubahan, paling telat-telat saja. Artinya kami menjalani perjalanan kereta sampai Stasiun Depok, infonya seperti itu, imbauan sudah semua kami berikan lewat announcer kami dan pada saat mereka di loket bahwa serta hanya sampai Stasiun Depok," ungkapnya.

Dedy juga mengimbau kepada penumpang agar menggunakan moda transportasi lain hingga proses evakuasi rampung.

Tampak penumpang di Stasiun Jatinegara menumpuk menyusul kecelakaan KRL di Bogor, Minggu (10.3/2019) pagi.
Tampak penumpang di Stasiun Jatinegara menumpuk menyusul kecelakaan KRL di Bogor, Minggu (10.3/2019) pagi. (Warta Kota/Rangga Baskoro)

Ini Daftar Gaji BUMN yang Buka Lowongan pada Rekrut Bersama BUMN 2019

Rekrut Bersama BUMN 2019 Sudah Dibuka, Ini Tahapan Pendaftaran, dan Tips Ikuti Tes Online

Stasiun Tangerang Normal

Sedangkan Aktivitas di Stasiun Tangerang tampak tak menemui kendala setelah kejadian KRL Jakarta - Bogor terguling pada Minggu (10/3/2019).
Di Stasiun Tangerang tetap beroperasi normal seperti biasanya.

Tragedi kecelakaan yang terjadi di Bogor itu tidak terdampak pada operasional Stasiun Tangerang. Dan tetap melayani perjalanan KRL relasi Tangerang - Duri.

"Di sini normal. Terkait kecelakaan, tidak mengganggu operasional di sini," ujar Komandan Regu Pengamanan Stasiun Tangerang, Dwi Yulianto, Minggu (10/3/2019).

Pengamatan Warta Kota di lokasi, para calon penumpang dan petugas tampak beraktivitas seperti biasa di Stasiun Tangerang. Mereka terlihat banyak yang mengurus tiket, juga ada yang menunggu perjalanan KRL.

"Saya tetap naik kereta. Karena perjalanan di sini kan hanya transit ke Stasiun Duri saja sesuai tujuan saya ke Jakarta," ucap Rizki (29) satu dari calon penumpang di Stasiun Tangerang.

Stasiun Tangerang normal, Minggu (10/3/2019)
Stasiun Tangerang normal, Minggu (10/3/2019) (Warta Kota/Andika Panduwinata)

Evakuasi Kereta Diselesaikan Malam Ini

VIDEO: KRL Anjlok di Bogor, Begini Penampakannya dari Atas

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, melakukan tinjauan ke lokasi anjloknya kereta commuterline lintas Jakarta Kota-Bogor di pintu perlintasan Kebon Pedes, Tanah Sareal, Kota Bogor, Minggu (10/3/2019).

Dalam tinjuannya, ia menekankan agar proses evakuasi segera selesai pada malam ini.

"Proses evakuasi terhadap gerbong akan kami lakukan segera. Malam ini akan bekerja untuk evakuasi gerbong ditarik dan memperbaiki jalur. Kami harapkan malam ini selesai dan besok sudah beroperasi kembali," kata Budi, di lokasi tersebut.

Terkait alat untuk evakuasi, lanjut Budi, saat ini telah dalam perjalanan dari Bandung. Sehingga proses evakuasi akan berjalan lancar.

Dilaporkan bahwa Pukul 12.27 WIB, crane untuk mengevakuasi gerbong kereta telah diberangkatkan dari Stasiun Bandung. 

“Saya meminta maaf atas kejadian ini. Namun demikian, kami informasikan bahwa pelayanan KRL dari Jatinegara sampai stasiun Cilebut masih ada,” jelas Budi.

Oleh karen itu, lanjutnya, masih memungkinkan untuk masyarakat yang hendak menuju ke Bogor, menggunakan KRL sampai Cilebut atau sebaliknya.

Usai dari lokasi kejadian, Menhub melanjutkan kunjungannya ke RS Salak untuk menemui para penumpang yang mengalami luka-luka.

“Tadi saya bicara dengan Dokter Sarah (Dokter RS Salak). Ada sembilan orang yang sudah ditangani. Dari sembilan orang itu, dua orang dirujuk ke rumah sakit lain untuk melakukan citi scan. Dokter Sarah menyampaikan tidak ada luka yang parah, bahkan sudah ada yang pulang,” jelas Budi.

Selain itu, ia juga hendak menemui masinis, namun dokter menyatakan bahwa masinis belum bisa diajak bicara.

Budi juga mengungkapkan bahwa biaya perawatan penumpang akan ditanggung sepenuhnya oleh PT KAI dan Kemenhub.

"Hingga saat ini penyebab anjloknya KRL masih dalam tahap identifikasi. Sehingga masih belum dapat menyampaikan kepastian penyebabnya," jelasnya.

Berdasarkan data dari Balai Perkeretaapian Jakarta-Banten, Kementerian Perhubungan dan PT KCI, hingga pukul 12.10 WIB seluruh penumpang telah berhasil dievakuasi.

Tercatat jumlah korban luka mencapai 17 orang. Sembilan orang di RS Salak Bogor dan delapan lainnya di pos kesehatan stasiun Bogor.

Tidak ada korban meninggal dunia dalam kejadian ini.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved