Reaksi Fahri Hamzah pada Islamophobia Selain Kafir Sebagian Pihak Alergi pada kata Halal dan Syariah
Reaksi keras pada upaya untuk mengganti kafir dengan non Muslim karena upaya massif untuk mengganti sejumlah kata yang berasal dari Al Quran.
Sebelumnya, reaksi keras juga disampaikan sejumlah pemuka agama di antaranya Mpu Jaya Prema, Ustadz Abdul Somad, Ustadz Adi Hidayat.
Polemik juga melanda kasus wisata halal yang di antaranya dicanangkan oleh Sandiaga Uno dan sejumlah tokoh lainnya.
Sementara itu, KH Hafidz Abdurrahman MA juga mengecam upaya untuk menghilangkan sejumlah kata dalam Al Quran.
Upaya itu memang sedang dilakukan sejumlah pihak.
Berikut ungkapan yang disampaikannya di Instagram.
Betapa langit dan bumi tidak murka melihat manusia seperti mereka merendahkan Allah sebagai Penguasa langit dan bumi.
Gunung pun siap memuntahkan isinya jika tidak ditahan oleh Allah.
Kalian terus saja menistakan Dzat yang nyawa kalian ada ditangannya.
Kalian dengan tidak takut menganggap Dia tak ada padahal Dia yang memusnahkan kekuasaan raja-raja dzalim.
Siapakah kalian ini?
Raja kah?
Firaun kah?
Bahkan, kekuatan dan kekuasaan Kalian tak ada setitik kotorannya raja-raja dzalim terdahulu.
Mau dimatikan seperti apa kalian?
Yang pasti, kematian yang menyebabkan penyesalan abadi diakhirat karena telah menistakan firman Allah.
Sementara itu, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan tentang polemik yang terjadi karena kafir mau dihapuskan oleh sekelompok orang di ormas tertentu.
Allah telah menyatakan kafirnya orang musyrik yaitu para pengagung berhala dan orang-orang yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan dalam ibadah.
Begitu juga seorang muslim harus meyakini kafirnya orang yang tidak beriman pada para rasul atau tidak beriman pada sebagian Rasul -seperti kafirnya orang Nashrani yang tidak mau beriman pada Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam-.
Sebagaimana dalam Al Qur’an pun telah ditegaskan akan kafirnya orang Yahudi, Nasrani, pengagung berhala dan orang musyrik secara umum.
Seorang Muslim harus meyakini kafirnya orang-orang tadi sebagaimana Allah dan Rasul-Nya telah menyatakan kafirnya mereka.
Sebagai buktinya disampaikan dalam ayat-ayat berikut ini:
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam”.” (QS. Al Maidah: 17).
.
Ayat ini menunjukkan seorang muslim harus meyakini kafirnya orang Nasrani.
وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا “Orang-orang Yahudi berkata:
“Tangan Allah terbelenggu”, sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dila’nat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu.” (QS. Al Maidah: 24).
Orang Yahudi dalam ayat ini dilaknat karena mereka telah mensifati Allah dengan sifat pelit sedangkan merekalah yang ghoni (berkecukupan atau kaya).
لَقَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ فَقِيرٌ وَنَحْنُ أَغْنِيَاءُ
“Sesungguhnya Allah telah mendengar perkatan orang-orang yang mengatakan: “Sesunguhnya Allah miskin dan kami kaya”.” (QS. Ali Imran: 181).
Ayat-ayat di atas menceritakan tentang kafirnya ahli kitab, yaitu Yahudi dan Nasrani.
Kita pun bisa menghukumi kafirnya mereka karena mereka mengingkari kenabian Nabi kita, Sayidina Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.